Hanung Bramantyo Buka Suara Soal Ucapannya yang Dinilai Seksis. Nggak Jelas Konteks, Jadi Ambigu Deh

Pernyataan figur publik tentu menjadi hal yang sangat penting, apalagi jika disebarkan di media massa. Ucapan mereka dijadikan acuan atau sebagai cerminan terhadap sikap dan perilaku mereka sendiri. Pernyataan ini pun juga dianggap mewakili bagaimana pemikiran mereka sebagai seorang yang diidolakan masyarakat.

Namun terkadang, ada pernyataan-pernyataan yang justru menimbulkan kontroversial. Apakah sadar atau nggak, pernyataan itu kadang mendapatkan respons yang berlainan dari masyarakat. Salah satunya apa yang terjadi baru-baru ini pada sutradara ternama, Hanung Bramantyo.

ADVERTISEMENTS

Kejadian bermula saat Hanung diwawancari terkait bibit aktor baru yang berkualitas seperti Reza Rahadian

Hanung Bramantyo Buka Suara Soal Ucapannya yang Dinilai Seksis. Nggak Jelas Konteks, Jadi Ambigu Deh

Wawancara Hanung dengan media via entertainment.kompas.com

Sebuah poster film berjudul “Benyamin Biang Kerok” yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo beredar di media sosial. Terpampang jelas wajah Reza Rahadian sebagai pemeran utamanya. Rasanya tentu terlalu sering Reza Rahadian menjadi pemeran utama dalam sebuah film. Mungkin inilah yang jadi asal mula pembahasan topik berita yang satu ini. Dilansir dari laman entertaiment.kompas.com, Hanung diwawancarai terkait bibit baru aktor tanah air. Ia mengaku kesulitan untuk mencari yang berkualitas seperti Reza. Namun bukan itu yang menjadi sorotan publik, melainkan pernyataannya tentang syarat menjadi aktris yang cukup cantik saja.

“Susah menjadi aktor itu. Apalagi aktor pria ya. Kalau perempuan kan ya sudahlah, ibarat kata asal lo cantik aja. Udahlah itu menjadi syarat,” ucap Hanung.

ADVERTISEMENTS

Sejumlah selebritas mempertanyakan pernyataan Hanung soal aktris yang modalnya cukup cantik saja

Hanung Bramantyo Buka Suara Soal Ucapannya yang Dinilai Seksis. Nggak Jelas Konteks, Jadi Ambigu Deh

Respons selebritas. via www.instagram.com

Pernyataan Hanung tersebut tentu saja menuai berbagai komentar dari warganet, bahkan dari kalangan selebritas. Mereka mempertanyakan apa yang dikatakan Hanung dan dikutip oleh media tersebut. Mereka nggak setuju kalau pemeran wanita hanya butuh cantik saja. Nggak cuma aktris seperti Tara Basro, sutradara seperti Dimas Djay juga nggak setuju dengan pernyataan Hanung tersebut.

ADVERTISEMENTS

Bahkan pernyataan tersebut dianggap sebagai bentuk seksis yang dilakukan Hanung

Hanung Bramantyo Buka Suara Soal Ucapannya yang Dinilai Seksis. Nggak Jelas Konteks, Jadi Ambigu Deh

Respons selebriti via www.instagram.com

Nggak cuma mempertanyakan, bahkan Hannah Alrashid pun mengungkapkan kekecewaannya terkait pernyataan Hanung kepada awak media. Melalui Instastories-nya, ia mempertanyakan apakah benar di dunia hiburan aktris cuma butuh wajah yang cantik dan nggak memerlukan hal lainnya. Hannah pun menganggap kalau ini adalah sebuah pernyataan seksis. Dan ia nggak terima hal-hal berbau seksis seperti ini.

ADVERTISEMENTS

Hanung pun mengklarifikasi bahwa konteks pernyataannya terkait hal tersebut nggak serius

Hanung Bramantyo Buka Suara Soal Ucapannya yang Dinilai Seksis. Nggak Jelas Konteks, Jadi Ambigu Deh

Klarifikasi Hanung. via www.instagram.com

Sadar pernyataannya menjadi perbincangan, Hanung melalui akun Twitter dan Instagram-nya mengklarifikasi hal tersebut. Pertama ia menjelaskan bahwa wawancara ini konteksnya adalah kenapa selalu bekerja sama dengan Reza Rahardian. Lalu ia juga menjelaskan pernyataan “asal cantik doang” bukan disampaikan dalam konteks yang serius. Artinya, Hanung menyampaikannya dalam kelakar atau mungkin bercanda. Ia menyayangkan kalau wartawan tersebut nggak menjelaskan konteksnya sehingga memicu respons negatif dari banyak kalangan. Di akhir klarifikasinya, ia meminta maaf jika terkesan merendahkan profesionalisme para aktor perempuan. Ia menyatakan kalau sama sekali nggak bermaksud seperti itu.

Dari kejadian ini tentu saja kita bisa mengambil pelajaran bahwa betapa pentingnya menjelaskan konteks dalam sebuah tulisan. Karena tulisan yang kita baca bisa berbeda maknanya ketika orang lain membaca, alias banyak interpretasinya. Bisa jadi itu serius, atau mungkin berkelakar. Intonasi yang nggak bisa kita baca lewat tulisan membuat mengapa menjelaskan konteks itu menjadi sangat penting. Andai saja sang wartawan menambahkan “kelakarnya” atau “candanya” di akhir pernyataan mungkin nggak bakal direspons seperti ini.

Tapi rasanya juga nggak tepat menjadikan hal-hal semacam ini sebagai bahan untuk bercanda. Hal-hal yang berujung seksis, meski yang memberi pernyataan nggak bermaksud sama sekali, seringkali jadi bahan untuk bercanda. Dan nggak bisa dimungkiri, hal tersebut seakan udah menjadi hal yang biasa di kehidupan kita. Namun, alangkah baiknya jika hal tersebut semakin dikurangi, lalu dihilangkan. Melakukan diskriminasi terhadap salah satu gender sama sekali nggak bisa diterima, bahkan jika tujuannya untuk bercanda.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemerhati Tanda-Tanda Sesederhana Titik Dua Tutup Kurung