Cinta memang datangnya nggak bisa ditebak. Di antara kamu, pasti ada yang merasa jatuh cinta sama orang yang salah. Kenapa? Soalnya, kamu tahu bahwa cinta kamu itu nggak bakal dapat restu dari orang tuamu. Sementara, di dalam pernikahan di Indonesia, restu orang tua itu seperti restu Tuhan. Mau berpisah tapi sudah kadung cinta, mau melangkah tapi nggak berani menyakiti orang tua. Dilema! Yang sabar ya, Hipwee tahu betul kok apa yang kamu rasakan.
ADVERTISEMENTS
1. Awal-awal pacaran, kalian sudah tahu kalau bakalan ada kendala sama orang tua, tapi namanya cinta mau gimana.
Bertemu dengannya, dia langsung mencuri perhatianmu. Meski demikian, kamu mencoba menjaga jarak karena kamu tahu hubungan kalian akan mendapat kendala dari orang tua. Semakin jaga jarak, eh kamu dan dia malah semakin akrab. Dia yang sedari awal mencuri perhatianmu pun saat ini berhasil mencuri hatimu. Kamu pun mencoba menghibur diri sendiri,
“Jalani aja dulu, kan belum tahu juga bakal jadi apa enggak…”
ADVERTISEMENTS
2. Alasan orang tua nggak merestui hubunganmu biasanya karena:
ADVERTISEMENTS
a. Beda agama
ADVERTISEMENTS
b. Dia atau kamu belum lulus kuliah
ADVERTISEMENTS
c. Pekerjaan kamu atau dia nggak dianggap nggak menjajikan.
ADVERTISEMENTS
d. Kamu atau dia punya tattoo…
e. …Dan lain-lain
3. Mau pisah tapi udah nyaman, kamu pun memutuskan untuk pacaran backstreet.
Di awal, kamu mengatakan jalani aja dulu dan berpikir ini nggak akan bertahan lama seperti hubungan yang sudah-sudah. Eh lama-lama, kamu justru merasakan kenyamanan bersamanya. Terlepas dari pikiran kalian belum dapat restu, kamu menemukan banyak kecocokan bersama dia. Kalau seperti ini mau pisah rasanya susah. Kalian pun memilih untuk jalan diam-diam alias backstreet.
4. Dan untuk itu kamu dan dia nggak bisa bebas seperti pasangan lain, kamu suka mupeng ketika teman-temanmu bisa bebas posting foto mesra bareng pacarnya.
Konsekuensinya, hubungan kalian nggak bisa seperti yang lainnya. Kamu sering sirik ketika ada teman yang bisa dengan mudah liburan sama pacarnya, lalu foto-foto mereka dipasang di sosial media. Sementara kamu kalau mau posting foto berdua harus di-private dulu sehingga yang tahu cuma orang-orang yang mendukung hubungan kalian aja.
5. Ketika ada acara keluarga, saudara-saudaramu masing-masing bawa gandengan, kamu cuma bisa senyum tipis ketika ditanya “Mana pacarnya?“
kamu: Lho emang Putra ke mana kok nggak ikut?
Putri: Oh, dia lagi nemenin papa aku mancing gitu.
kamu: Enaknya cowok kamu bisa hangout sama papa kamu.
Di saat saudara-saudara kamu bisa bebas membawa pacar-pacar mereka ke acara keluarga, kamu harus menerima kenyataan bahwa kamu nggak bisa seperti mereka.
6. Sesekali kamu pernah coba ngomong baik-baik ke ortu tapi responnya tetap saja menolak dengan halus (namun tetap menyakitkan).
kamu: Jadi gini, Pak… Saya kan ya sudah cukup berumur…
Bapak: Begini, Nak… Kamu itu harus memikirkan yang terbaik buat kamu bukan hanya sekedar senang-senang saja. Bibit, bebet, bobot… blablabla
Duh, sama aja. Endingnya tetap aja nggak boleh.
7. Kamu dan dia sering bermimpi untuk bersama, tapi apa daya boro-boro hidup bersama mau ngajak dia ke rumah aja susah.
Waktu ke nikahan teman, waktu menjenguk liharan anaknya teman, kalian nggak sengaja ngomongin rencana hubungan kalian ke depannya. Ingin pernikahan seperti apa atau ingin anak berapa, tapi tiba-tiba kembali terdiam begitu mengingat bahwa untuk menempuhnya kamu masih harus berjuang panjang.
8. Jadi deh setiap ada yang nanya, “udah lama pacaran kapan undangannya?” kalian cuma bisa cengar-cengir.
Ada yang nggak tahu permasalahan hubunganmu dan ada juga yang tahu persis tentang itu. Tahu atau nggak tahu mereka tetap sering nanya tentang kelanjutan hubungan kalian. Mereka yang sudah tahu sengaja menanyakan untuk bahan lucu-lucuan. Kamu pun ikut tertawa bersama mereka ketika melihat tampang kalian yang kebingungan menjawab. Padahal, dalam hati rasanya ingin menangis.
9. Enggak jarang kalian lelah dan ingin menyudahi saja…
Saking lelahnya memikirkan permasalahan hubungan kalian dengan orang tua, kamu dan dia jadi sering uring-uringan dan saling menyalahkan. Kadang, kalian merasa lelah dan merasa harus menyudahi hubungan ini.
10. Tapi, enggak bisa!
Lagi-lagi cinta membuat kalian tetap ingin bersama. Walau berat, kalian (masih) ingin berjuang.
11. Keluarga yang tahu tentang masalah hubunganmu pun ada yang berusaha membantu.
Mulai dari kakak sampai om dan tante, semua berusaha ngobrol sama orang tua kamu agar luluh hatinya. Tapi, tetap saja mereka masih dingin.
12. Ada juga yang membantu mencoba mengenalkan kamu dengan orang lain dengan harapan kamu bisa move on dari pacar yang nggak direstui itu.
Kalau yang “pro” denganmu membantu dengan berusaha ngobrol dengan orang tua, tapi kalau yang “pro” dengan orang tuamu mereka membantu dengan caranya sendiri. Mereka membantu dengan mengenalkanmu dengan orang lain yang kira-kira akan direstui oleh orang tuamu.
13. Kamu sering berpikir kenapa sih masalah kayak gini masih tetap ada padahal sudah bukan zaman Siti Nurbaya.
“Kenapa sih sudah gede masih di atur-atur?”
“Dari umur 17 aja udah boleh memilih presiden buat negara sendiri, tapi ini umur 25 milih pendamping hidup sendiri aja nggak bisa!”
“Coba aja aku tinggal di luar negeri yang bebas…”
Kamu sering berpikir banyak hal tentang kebebasan, kadang sampai bawa-bawa HAM segala. Duh!
14. Lelah berusaha membuat kamu dan dia akhirnya pasrah, meski tak sanggup berpisah. Kamu pun berpegangan pada, “kalau jodoh pasti nggak ke mana.”
Segala cara sudah kamu coba tapi belum juga membuahkan hasil. Berpisah pun kalian tak mampu. Yang bisa dilakukan hanyalah pasrah kepada yang mengatur semesta.
15. Meski berat dan nampak mustahil, kalian tetap berusaha. Kalau suatu hari nanti cinta kalian yang menang, kalian akan terbiasa dengan cobaan-cobaan yang lainnya.
Rasa nyaman dan cinta membuat kalian tetap bertahan. Kamu punya keyakinan kalau suatu saat nanti hubungan kalian direstui oleh semesta, kalian pun akan lebih mudah menghadapi segala ujian. Lebih baik diuji di awal dari pada nanti kalau sudah berjalan lebih serius.
“Masih kuat nggak jalanin hubungan yang belum direstuin orang tua?”
Cinta yang belum direstui orangtua memang pelik. Sampai-sampai ini dibahas di mig.me lewat postingan ini. Mau lihat seberapa kocak dan serunya pendapat-pendapat netizen di mig.me lewat klik gambar di bawah ini!