Kehadiran media sosial mengubah perilaku masyarakat. Orang yang pendiam kini bisa berekspresi lebih dan membagikannya di akun media sosialnya. Orang-orang kini lebih percaya diri membagikan kesehariannya di Instastory—hal yang dulu cuma dilakukan selebritas.
Namun sayangnya, media sosial juga memunculkan budaya yang buruk bagi penggunannya. Kini orang jadi gampang mengomentari orang lain. Dulu cuma selebritas yang dikomentari, kini orang biasa pun sering kena komentar (negatif) dari follower-nya. Mirisnya yang melakukannya sering kali orang yang nggak kita kenal. Sebagaimana kisah warganet yang gerah dikatain gendut yang viral ini.
ADVERTISEMENTS
Warganet membagikan kisahnya membalas komentar warganet yang ngatain gendut. Lega banget pasti!
Yawla maaf aku mau jadi jahat sekali ini aja pic.twitter.com/s8XvhMm4fC
— baso (@bakarmanis) October 21, 2019
Warganet dengan akun @bakarmanis membagikan pengalamannya membalas sindiran warganet. Lewat potongan gambar DM Instagram terekam bahwa ia membalas sindiran follower-nya yang ngatain gendut. Meski terlihat jelas dia memberi kesan bercanda, namun hal seperti itu perlu dilakukan.
Orang sering kali memendam perasaan ketika dikatain, nggak berani membalas karena takut menyinggung. Akhirnya dia sendiri yang gemes. Kadang membalas ledekan itu emang perlu biar plong.
ADVERTISEMENTS
Sering banget terjadi orang yang nggak kenal banget, tapi ngatain udah kayak teman sendiri. Bahkan kalau teman sendiri pun kadang masih segan buat bercandain fisik!
Bagi @bakarmanis, membalas komentar nyinyir semacam itu sebuah perbuatan yang melegakan. Dia pun membagikan potongan gambar lain, ternyata warganet tersebut sering komentar gendut di Instastory.
Melihat dari gelagatnya, dia bukanlah teman dekat, hanya sebatas follower atau kenalan. Inilah yang bikin miris. Bukan teman, tapi nyindir-nyindir gendut. Kadang yang teman sendiri aja bikin kepikiran, apalagi orang asing. Nah, yang begini mesti diserang balik.
ADVERTISEMENTS
Membalas orang yang memperlakukan kita dengan buruk itu perlu. Nggak cuma biar lega, biar dia juga nggak semena-mena ke depannya
Membalas orang yang jahat kepada kita itu sesekali perlu. Selain buat kita lega, juga sebagai pelajaran untuk dia agar nggak macam-macam lagi ke depannya. Sabar memang bagus, tapi ada batas di mana kita mesti berani melawan. Kalau nggak kayak gitu, selamanya kita akan dikatain, digoda, dijahatin, dan lain-lain.
Begitulah perubahan perilaku orang akibat media sosial. Banyak yang lancang berkomentar seenaknya. Yang begini mesti dilawan!