Sejak pertama kali digelar, perhelatan SEA Games ke-29 ini sudah dipenuhi beberapa kontroversi. Kontroversi tersebut dirasakan hampir semua negara yang ikut berpartisipasi. Seperti Myanmar, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, hingga Indonesia. Di antara negara-negara tersebut, agaknya kontroversi dengan Indonesia yang paling banyak menyita perhatian warganet. Mulai dari insiden terbaliknya bendera Indonesia, timnas Indonesia yang tak kebagian jatah konsumsi saat tiba di hotel, sampai insiden walk out-nya kontingen sepak takraw putri.
Indonesia dan Malaysia memang bukan kali ini saja terlibat perselisihan. Mulai dari kasus batik, reog, dan lain sebagainya. Dalam hal membenci, mayoritas warga negara dari Indonesia dan Malaysia, memang sangat berapi-api. Namun, ternyata masih ada banyak juga orang dari kedua negara yang memiliki kecintaan pada perdamaian dan kekompakan. Simak yuk, usaha mereka dalam menjadi jembatan bagi dua tetangga yang bersitegang ini!
Jika dilihat ke belakang, memang selalu saja ada hal-hal yang membuat hubungan Indonesia-Malaysia ini panas-dingin
Nggak hanya saat Sea Games 2017 digelar, namun hubungan kedua negara ini memang sudah beberapa kali memanas. Masih ingat dengan sengketa kepulauan Ambalat yang seakan nggak ada ujungnya beberapa tahun lalu? Sengketa tersebut bahkan sampai melibatkan anggota kemiliteran antara dua negara. Belum lagi aksi main klaim yang kerap dilakukan negara tetangga tersebut akan beberapa budaya milik Indonesia. Sebut saja tari reog, batik hingga lagu daerah.
Kembali pada memanasnya hubungan Indonesia-Malaysia akibat Sea Games 2017 ini. Beberapa supporter tampak menggelar aksi damaiÂ
Melalui akun Instagram pembawa acara sepakbola @radotvalent tampak salah satu unggahan video yang menunjukkan beberapa suporter Indonesia dan Malaysia tengah melakukan aksi damai di depan Stadion Syah Alam, Malaysia. Sembari menyanyikan lagu Garuda di Dadaku, kedua kumpulan suporter dari dua negara tersebut juga tampak memegang poster bertuliskan kalimat-kalimat perdamaian. Seperti Malaysia #kita Serumpun, Indonesia #kita Serumpun, Malaysia Love Indonesia, sampai Salam Damai Malindo.
Aksi damai tersebut patut mendapatkan apresiasi. Mengingat hubungan dua negara yang bertetangga ini sudah cukup panas dan saatnya didinginkan
Meskipun dalam bentuk yang sederhana, yaitu dengan bernyanyi dan membawa poster bertuliskan kalimat perdamaian, tapi aksi damai ini perlu mendapatkan apresiasi. Baik dari Indonesia maupun Malaysia. Terlepas dari semua hal-hal yang telah terjadi baik pada saat SEA Games maupun kejadian-kejadian sebelumnya, hubungan kedua negara ini jangan sampai dibuat lebih panas lagi. Sebab apabila hubungan dua negara ini dinodai terus-terusan, hal-hal positif dari hubungan dua negara akan hilang.
Percaya atau tidak, aksi damai semacam ini bisa dikatakan sebagai salah satu bentuk nasionalisme yang lebih elegan
Saat insiden bendera Indonesia yang terbalik di Sea Games 2017 ini mencuat ke publik, rakyat Indonesia memang marah. Bendera yang dulu mati-matian diperjuangkan para pahlawan agar bisa dikibarkan itu justru posisinya ditempatkan dengan tidak wajar. Atas insiden itu banyak warganet Indonesia yang memberi kritik pedas hingga berujung dengan saling sindir di media sosial. Menanggapi hal tersebut, rasanya nggak perlu lah sampai harus menggunakan media sosial untuk saling sindir dan bully hanya untuk menunjukkan aksi yang katanya menjunjung tinggi nasionalisme ini.
Aksi damai di atas seharusnya jadi tindakan nyata yang patut dicontoh semua pihak. Nggak elegan saja jika menunjukkan rasa cinta namun dilakukan secara berlebihan. Apalagi sebagai bangsa yang katanya bermartabat, harusnya nilai-nilai yang sejak dulu ditanamkan, bisa digunakan ketika bernasionalisme.
Indonesia-Malaysia, damai-damai ya!