Sebelum memutuskan untuk berumah tangga, tentu banyak pertimbangan yang harus dipikirkan. Mengingat pernikahan itu hanya sekali untuk selamanya (diharapkan seperti itu), maka sebelum melenggang ke pelaminan, kita sudah harus tahu apa saja ujian yang mungkin melanda ketika berumah tangga nanti. Kita tentu juga harus bisa menerima lahir batin pasangan masing-masing.
Namun terkadang, kehidupan pernikahan nggak semudah itu. Banyak hal yang akhirnya terjadi dan sang suami atau istri nggak bisa menerimanya. Dan jalan keluar yang dianggap terbaik adalah dengan mengakhiri pernikahan alias bercerai. Prosedur untuk bercerai secara sah di mata hukum tentu dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Mulai dari mengajukan permohonan, mengikuti sidang, barulah nanti diputuskan. Tapi sepertinya ada hal yang berbeda ketika kamu pengen bercerai di Cina. Ada syarat tambahan yang harus kamu penuhi terlebih dahulu.
ADVERTISEMENTS
Ujian ini diadakan oleh Pengadilan Yibin, Cina, untuk pasangan yang mengajukan permohonan cerai
Sama seperti di tanah air, permohonan cerai di Cina juga setiap hari terjadi. Banyak alasan yang melatarbelakangi itu. Mulai dari ‘sudah nggak’ cocok hingga perselingkuhan, seringkali menjadi alasan pasangan suami istri untuk bercerai. Nggak peduli apakah usia perkawinan mereka hitungan tahun atau puluhan tahun.
Namun salah satu daerah yang ada di Cina, nggak semudah itu untuk bercerai dengan pasangan. Kini, di Pengadilan Tinggi Yibin, Sichuan, Cina, pasangan yang pengen bercerai harus mengikuti sebuah tes atau ujian terlebih dahulu. Tes tersebut harus dijawab oleh masing-masing pasangan dan hasilnya akan menentukan apakah pasangan dikabulkan permohonan cerainya atau nggak.
ADVERTISEMENTS
Tujuan dari ujian ini adalah karena hakim pengen tahu status perkawinan mereka dan juga sebagai pertimbangan bagi masing-masing
Tujuan dari pengadilan tersebut melakukan tes ini bukan lain karena pengen memberikan kesempatan kedua bagi pasangan yang pengen bercerai. Dalam tes ini diberikan pertanyaan seputar kehidupan perkawinan mereka. Sejauh mana mereka peduli dengan pasangan dan seperti apa tanggung jawab mereka sebagai istri atau suami selama ini. Mereka dituntut untuk mengenang masa lalu yang pernah dilalui bersama. Dengan pertanyaan-pertanyaan ini, diharapkan kedua pasangan mempertimbangkan keputusan mereka untuk bercerai. Dalam ujian ini terdapat tiga bagian, antara lain pertanyaan dengan pilihan pertanyaan singkat, isian, hingga uraian.
ADVERTISEMENTS
Jika nilai kurang dari 60, permohonan cerai mereka dikabulkan dan jika nilainya lebih, mereka nggak diizinkan bercerai
Mengingat ini adalah sebuah ujian, tentu saja nilai dari apa yang mereka kerjakan ini sangat berpengaruh bagi keputusan hakim. Jika mereka mendapatkan nilai di bawah 60, maka pengadilan akan mengabulkan permohonan mereka. Sebaliknya, jika nilai mereka di atas itu, maka pengadilan akan memberikan konseling dan menolak permohonan cerai mereka. Beberapa waktu lalu, uji coba ini dilakukan pada pasangan yang pengen bercerai. Setelah melakukan tes, nilai mereka ternyata 80 dan 86. Pengadilan pun menolak permohonan cerai mereka karena nilainya dianggap terlalu bagus. Artinya, pasangan ini masih bisa diselamatkan rumah tangganya.
Sebenarnya, ujian seperti ini memang diperlukan bagi pasangan yang pengen bercerai. Mereka diberikan waktu untuk berpikir ulang terkait permohonan cerai mereka. Apakah kenangan selama ini nggak cukup kuat untuk mempertahankan hubungan mereka? Atau cuma karena emosi sesaat hingga meluap kata cerai dari pasangan?
Tapi bagaimana, ya, kalau mereka bersikeras untuk bercerai meski nilainya di atas 60? Ada remidial gitu?