Beberapa hari yang lalu lini masa sosial media kita banyak yang memperbincangkan soal Deddy Corbuzier dan Chika Jessica. Selain lebih banyak gosipnya, warganet juga menyoroti tentang komentar pedas Deddy pada tayangan Indonesia yang disebut ‘alay’. Terlepas dari kontroversi ini, ternyata Deddy Corbuzier berkesempatan untuk dapat menyuarakan pendapatnya soal tayangan televisi di depan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) lho.
Mau diakui atau nggak, kualitas tayangan televisi kita memang dirasa sangat menurun. Fungsi informatif dan edukatif sudah jarang terpampang, sebaliknya yang ada justru acara komedi yang sarat hinaan dan saling ejek. Padahal tertawa itu nggak melulu tentang mengejek orang lain lho, ada banyak komedi cerdas yang juga bisa bikin kita tergelak. Yuk, kita bahas bareng!
ADVERTISEMENTS
Lewat unggahan di akun Instagram-nya, Deddy sangat bangga setelah dapat penghargaan dari KPI dan berkesempatan menyuarakan pendapatnya
Siang tadi, mantan pesulap yang juga host salah satu acara bincang-bincang di televisi ini berkesempatan hadir sebagai praktisi penyiaran. Selain itu, Deddy Corbuzier yang merupakan satu-satunya figur publik yang hadir langsung meraih penghargaan yang diberikan oleh KPI. Nggak mau menyia-nyiakan kesempatan, Deddy Corbuzier pun sempat berbicara soal rating, dan acara-acara televisi Indonesia yang kurang mendidik, terutama buat anak-anak. Hal ini juga disambut baik oleh warganet yang memang sudah ‘risih’ dengan tayangan kurang berkualitas.
@ochaochit: Seandainya buat survey kepuasan penonton tentang program acara televisi jaman now..guee ikutannn..thanks om @mastercorbuzier karena sudh mengaspirasikan apa yang menjadi kekhawatiran penonton terhadap program televisi di Indonesia..lanjutkan ommm….
@sufany_zh Mantap Master.. Saya sangat setuju.. Yang terpenting adalah acara tv dan sinetron yg merusak masa depan dan moral anak2 tidak usah ditayangkan lagi.. Thanks Master
ADVERTISEMENTS
Sebelumnya, Deddy juga heboh akibat unggahan vlog-nya di YouTube mengenai artis dan tayangan ‘alay’
Sebelumnya Deddy Corbuzier sudah jadi perbincangan banyak orang karena mengunggah video di akun YouTube-nya dan menyindir beberapa pihak yang dinilainya turut menyumbang tayangan nggak bermanfaat. Nggak segan-segan Deddy juga mengatakan tayangan tersebut ‘alay’. Di antaranya adalah mereka yang suka berkata kasar, mengata-ngatai teman sendiri dan dianggap jadi lawakan, naik ke atas kursi hingga main keplak kepala temannya di dalam sebuah segmen acara televisi.
Mengapa acara seperti ini makin berkembang, menurut Deddy, karena ada banyak job-nya dan rating-nya juga tinggi. Selama acara tersebut masih laku dan menghasilkan banyak uang, tentu tetep dibiarkan mengudara dong.
ADVERTISEMENTS
Dari ‘menuhankan’ rating, plagiarisme, sampai mengabaikan kualitas tontonan, memang sudah lekat dengan tayangan TV kita. Kalau nggak pintar milih, ya, ‘begitu’ deh jadinya 🙁
Rating adalah sistem penilaian terhadap suatu tayangan TV kita, makin suatu acar tersebut banyak ditonton, maka makin tinggi rating-nya. Nah, makin tinggi rating, maka makin banyak iklan yang masuk dan makin banyak juga uang yang dihasilkan. Uang.
Sering nggak sih kamu menemukan tayangan rekayasa yang terkonsep, namun dibuat seolah-olah reality show sungguhan? Kebanyakan isinya hanya soal marah-marah, menangis, lalu kembali baikan. Nggak lupa acara seperti ini dibumbui gimmick yang makin bikin orang gemes. Banyak juga tayangan yang seolah ‘menjual’ kemiskinan orang. Mereka yang kurang mampu dijadikan objek tayangan untuk menarik simpati penoton, meski pada akhirnya pihak televisi membantu menyumbang, tapi nggak seberapa dengan pendapat iklan mereka. Ujung-ujungnya cari uang. Uang lagi.
ADVERTISEMENTS
Semoga saja keresahan masyarakat tetang kualitas tayangan televisi kita bisa didengar langsung oleh KPI, ya …
Deddy Corbuzier memahami penurunan kualitas tayangan kita sebagai sebuah masalah dan pengen berusaha memecahkannya. Semoga saja pada kesempatan kali ini saat bisa bertatap muka dengan KPI, Deddy Corbuzier mampu memberikan saran dan usulan buat kemajuan tayangan televisi kita, ya. Bagaimana pun juga KPI adalah lembaga pemerintahan yang lebih berwenang untuk mengatur penyiaran.
Terlepas dari semua gosip dan kesimpangsiuran yang lainnya, alangkah lebih baik kalau kita fokus ke pokok permasalahan yang nyata. Nggak ada salahnya kok kita berharap televisi Indonesia bakal lebih banyak menayangkan sinetron dengan sinematik yang lebih baik, atau sekadar reality show yang bisa menginspirasi banyak orang. Biar selera masyarakat juga makin bagus nantinya.