Siapa yang bisa lupa dengan kampus sederhana yang entah mengapa disebut dengan kampus biru. Universitas Gadjah Mada atau UGM memang selalu menyimpan kerinduan untuk para alumninya. Suasana kampusnya, kegiatan-kegiatan kemahasiswaannya, semuanya terasa lengkap dan menyimpan cerita. Apalagi kampusnya yang terletak di Kota Jogja yang tak pernah lelah meluapkan rindu. Ah, rasanya UGM dan Jogja sudah ditakdirkan untuk menjadi pasangan serasi yang saling mengisi untuk membangun rumah, tempatmu pulang.
ADVERTISEMENTS
Rindu itu memuncak kala melihat sebuah foto di koran lokal maupun nasional.
Nama UGM kembali membuat bangga sekaligus rindu di hati para alumninya. Bukan hanya karena diumumkan masuk sepuluh besar universitas terbaik versi Dikti, tapi juga karena foto penutupan OSPEK atau kalau di UGM dikenal dengan nama PPSMB-nya yang cetar membahana badai.
Menggunakan teknik aerialphotography, foto tersebut diambil dari atas dengan menggunakan kamera drone. Dalam foto tersebut tampak logo organisasi ASEAN yang terbuat dari barisan mahasiswa baru UGM di depan gedung kebanggaan anak UGM, Grha Sabha Pramana (GSP). Foto tersebut menyebar di berbagai sosial media. Bahkan, di beberapa media cetak baik lokal maupun nasional, menjadikan foto tersebut sebagai foto utama dalam halaman depan koran tersebut.
ADVERTISEMENTS
Di tahun 2012, penutupan PPSMB UGM mahasiswa baru membentuk kepulauan Indonesia.
Bukan hal yang baru sebenarnya, aksi yang dibuat UGM ini. Sejak tahun 2012, PPSMB UGM sudah membuat kegiatan serupa. Namun, pada saat itu, mahasiswa baru diminta membentuk pulau-pulau yang ada di Indonesia. Dari Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Maluku, sampai Papua. Semangat yang ingin dicitrakan UGM pada mahasiswa baru pada saat itu adalah mahasiswa UGM berasal dari berbagai macam suku budaya yang ada di Indonesia. UGM menjadi miniatur keberagamaan Indonesia. Muda-mudi dari Sabang sampai Merauke duduk menjadi satu untuk dididik menjadi calon cendikiawan muda yang berbakti nusa dan bangsa.
ADVERTISEMENTS
Tahun selanjutnya, mahasiswa baru UGM membentuk bendera merah putih dengan tulisan “Indonesia Raya”.
Rupanya membuat formasi untuk difoto dari udara menjadi trend baru bagi kegiatan ospek atau PPSMB di UGM. Tahun selanjutnya, tahun 2013, mahasiswa baru UGM pun diminta membuat formasi untuk di foto ketika penutupan PPSMB. Berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun 2013 lalu, mahasiswa baru UGM membuat tulisan “Indonesia Raya” dengan latar belakang bendera merah putih. Bentuknya memang sederhana, tapi cukup menggetarkan saat melihat hasil fotonya. Rasanya merinding deh membayangkan proses pembuatannya yang pasti lebih seru dibanding sekedar foto.
ADVERTISEMENTS
Semakin merinding saat tahun selanjutnya dengan formasi Garuda Pancasila dan Sang Saka Merah Putih.
Di tahun 2014, UGM menyajikan formasi yang lebih membuat merinding, terutama bagi para alumninya. Para mahasiswa baru berjejer membuat lambang Garuda Pancasila dengan latar belakang bendera merah putih. Sekitar sembilan ribu mahasiswa baru dikerahkan untuk membuat lambang tersebut. Hasilnya? Seperti yang bisa dilihat di foto. Sumpah bikin terharu; antara kangen kampus sama memacu semangat nasionalisme. Apalagi, waktu momen ini diambil hampir bersamaan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Jadi benar-benar pas banget.
ADVERTISEMENTS
Yang terbaru, mahasiswa baru UGM membuat logo ASEAN.
Logo ini dibuat sesuai dengan visi UGM yang gencar menyiapkan para intelektual yang siap menyukseskan Masyarakat Ekonomi ASEAN dengan semangat Pancasila. Tahun 2015 ini, Indonesia memang sedang mempersiapkan diri untuk pasar bebas dan UGM menjadi salah satu universitas yang ingin mempersiapkan generasi muda dengan sebaik mungkin untuk menghadapi persaingan di tingkat internasional.
ADVERTISEMENTS
Perasaan kami, para alumni, campur aduk: antara bangga dan sirik!
Bagaimana pun formasi yang diusung, foto-foto penutupan PPSMB UGM dari tahun 2012 sampai 2015 benar-benar keren dan kreatif. Foto-foto tersebut berhasil membuat bangga para alumni UGM, sekaligus membuat iri. Iya, iri karena waktu zaman para alumni ospek atau apapun namanya saat itu, nggak ada tuh disuruh bikin formasi terus difoto-foto dari langit pakai kamera drone. Kalian, para mahasiswa UGM yang masuk di tahun 2012 ke atas, mungkin bisa cerita ke anak cucu kalian kelak.
Bagaimana serunya kalian pakai topi warna merah, putih, kuning, dan berbaris sesuai arahan para senior. Sementara para alumni, paling hanya bisa cerita bagaimana baris-berbaris di terik matahari. Jangankan difoto dari langit pakai kamera drone, anak UKM fotografi yang motret aja jarang. Makanya supaya sering-sering dipotret dan masuk koran, harus rajin-rajin ikut demo.
Yang lebih penting dari sekedar foto, namanya universitas tentu harus mampu mencetak generasi intelektual yang berkualitas dan berguna bagi masyarakat dan negara. Untuk kamu-kamu mahasiswa baru UGM, bangga kan penutupan ospek-nya keren? Masuk UGM memang membanggakan, tapi jangan lupa lulus ya biar semakin bangga!