Saat badan lagi capek dan pegal-pegal, pijat jadi salah satu solusi yang tepat. Pilihannya, pergi ke gerai pijat atau menggunakan jasa tukang pijat panggilan. Nah, saat lagi pijat, kadang kita sampai tertidur saking keenakannya. Sayangnya, nggak semua pasien pijat bisa merasakan nyamannya ketiduran sementara badan lagi digosok dan ditekan mesra. Beberapa di antara mereka terpaksa harus meringis kesakitan lantaran otot-ototnya yang tegang tengah dieksekusi oleh sang pemijat.
Nah, momen-momen canggung dan nggak bisa merem seperti inilah yang biasanya dirasakan oleh beberapa pasien pijat. Alih-alih cuma diem-dieman yang berujung pada kesakitan, mending kamu ajak ngobrol sang pemijat (khususnya yang panggilan) dengan topik-topik ini. Lumayan kan, jadi nambah kenalan~
ADVERTISEMENTS
1. “Udah berapa lama jadi tukang pijat, Bu?” percakapan pembuka yang harus kamu ucapkan demi kelancaran
Pertanyaan ini bisa dibilang jadi pertanyaan andalan yang sering sekali dilontarkan hampir ke setiap orang yang menekuni satu bidang tertentu, termasuk juga tukang pijat. Selain sebagai basa-basi, minimal kamu jadi tahu kredibilitasnya. Jelas beda dong tukang pijat yang baru aktif mijat beberapa bulan sama yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia perpijatan.
2. Cobalah menggali tentang dirinya lebih dalam. “Belajar pijat di mana, Bu? Atau emang dari kecil udah suka mijat-mijat?”
Nah, jawaban dari pertanyaan ini juga bisa kamu jadikan patokan, kira-kira kemahirannya ini sudah bisa dipertanggungjawabkan belum nih? Kalau dia menjawab keahliannya ini adalah ilmu turun-temurun dari leluhurnya, maka kamu layak manggil dia lagi di lain waktu.
3. Siapa tahu sang pemijat multitalenta. “Bisa apa aja selain pijat? Bantuin isi kuesioner penelitian saya bisa nggak, Pak?”
Topik pembicaraan ini cocok banget buatmu yang lagi kesulitan mencari responden buat isi kuesioner skripsi. Sembari ngobrol, sekalian saja lemparkan penawaran pada si tukang pijat buat bantu kamu mengisi kuesioner yang sudah lama mangkrak karena sepi peminat itu.
ADVERTISEMENTS
4. “Punggung sebelah kiri saya kok pegal nggak sembuh-sembuh terus agak benjol, kenapa ya?”
Penting buatmu menanyakan seputar kondisi kesehatan yang sedang kamu alami. Biasanya, si tukang pijat paham betul titik-titik tertentu yang bikin pegal-pegalmu lama sembuhnya. Tanyakan hingga tuntas dari A-Z agar kelak kamu bisa mengantisipasinya sendiri.
5. “Sehari biasanya mijat berapa orang, Mbak? Jangan-jangan ibu sampai nolak panggilan orang lain demi saya, ya?”
Jangan menyepelekan, jumlah pasien tukang pijat panggilan yang sudah profesional biasanya melebihi ekspektasi lho! Bahkan ada yang sampai mengutamakan langganan dulu daripada pasien baru yang pengen pijat di waktu yang sama.
6. “Paling jauh dipanggil pijat ke mana? Ke luar kota udah sering nih pasti, ya, kan, Pak?”
“Ya, lumayanlah, ya, seminggu sekali paling nggak ada pelanggan luar kota yang minta dipijat.” Nah lho, kalau dia jawabnya begini, berarti tukang pijat profesional juga nggak bisa diremehkan jam terbang dan juga loyalitasnya terhadap pelanggan. Asalkan masih kuat badannya, mau sejauh apa juga dijabanin deh, yang penting lancar amplopnya.
ADVERTISEMENTS
7. “Kebetulan saya kerjanya tiap hari ngadep layar, makanya suka pegal-pegal badannya, Bu. Enaknya saya olahraga apa ya, Bu, biar berkurang nyeri badannya?” Konsultasi kebugaran juga boleh kok
Informasi dari tukang pijat seputar gerakan tubuh biasanya lumayan membantu lho, khususnya buatmu yang lagi bingung pengen menekuni jenis olahraga apa. Meskipun nggak langsung menyebut jenis olahraganya, paling nggak informasi yang didapat tukang pijat dengan melihat kondisi tubuhmu bisa jadi pencerahan yang berguna.
8. Sesekali kamu perlu cari pelanggan juga, “Bu, anaknya cewek apa cowok? Kalau cewek terus berjilbab, pas banget! Jilbab di saya murah-murah lho, Bu!”
Jika kamu adalah punya online shop, maka setiap orang yang kamu temui adalah sasaran empuk untuk ditawari barang daganganmu, nggak terkecuali tukang pijat panggilan. Lancarkan jurus-jurus promosimu padanya untuk memperluas area pemasaran. Pakai strategi-strategi jualan yang sekiranya bisa menguntungkan untuk kalian berdua, ya!
9. Kalau kamu merasa pijatannya terlalu kuat atau kurang berasa, cobalah pertanyaan ini. “Ibu lagi punya masalah, ya? Kok badan saya dipencet-pencetnya kenceng banget.”
Jangan hanya kasih pertanyaan yang sifatnya basa-basi. Betapa mulianya kamu jika kamu juga mau menjadi penyimak yang baik bagi si tukang pijat. Coba ajak ia bicara tentang keluhannya, siapa tahu kamu bisa membantu permasalahannya. Kalau bebannya berkurang, mijatnya kan jadi enak.
ADVERTISEMENTS
[BONUS]
ADVERTISEMENTS
Pertanyaan terakhir yang tentu dinanti-nanti oleh sang pemijat, “Jadi berapa nih, Bu, saya harus bayar?”
Ini dia pertanyaan pamungkas yang biasa dilontarkan pasien pijat di penghujung sesi pemijatan. Nah, saat tukang pijat sudah ngobrol nyaman dengan pasiennya selama dirinya memijat, biasanya dia akan berbaik hati untuk menurukan sedikit tarifnya untukmu (apalagi kalau kamu ramah). Semoga kamu beruntung deh, ya!
Menyiapkan topik ngobrol dengan tukang pijat sebenarnya penting-nggak-penting. Namun, jika kamu jeli memanfaatkan kesempatan dan pintar mencari celah yang pas, jangan heran kalau beberapa keuntungan bisa kamu dapatkan. Misalnya, kamu bakal dipijat lebih lama dari biasanya lantaran si tukang pijat teralihkan perhatiannya ke topik obrolan yang kamu lemparkan. Tapi, kalau ternyata si tukang pijat suka banget ngobrol tanpa kamu pancing dulu, sudah nasibmu buat jadi pendengar setia ocehannya.
Ngomong-ngomong, kapan terakhir kamu pijat? Udeh ngupi pijet belon?