Beberapa hari yang lalu, beredar sebuah video berdurasi 30 detik berisi sapaan dan ucapan salam dari Sri Dewi Martomamat, ratu kecantikan dari Suriname, untuk para pendukungnya di Indonesia. Video ini jadi perhatian warganet karena pernyataan Sri Dewi yang menggunakan bahasa Jawa — meski aksennya nggak begitu kental.
Banyak warganet yang terkesan lantaran Sri Dewi yang bisa berbahasa Jawa, namun nggak sedikit juga yang menganggapnya hal biasa. Ya, mayoritas warga Suriname kan asalnya dari Jawa juga, maka nggak heran kalau Sri Dewi yang memang keturunan Jawa itu bisa berbahasa Jawa. Warganet justru gagal fokus dengan paras Sri Dewi yang nggak beda jauh sama mbak-mbak Jawa pada umumnya. Penasaran kayak apa? Simak ulasan Hipwee Hiburan berikut.
ADVERTISEMENTS
1. Sri Dewi Martomamat berhasil memenangkan kontes Miss Tropical Beauties Suriname 2018 dan akan mewakili Suriname dalam perhelatan Miss Supranational 2019 yang akan berlangsung di Polandia
2. Berbicara dengan kata-kata campuran bahasa Inggris dan Jawa, wanita berkulit eksotis ini menyapa dan mengungkapkan rasa terima kasihnya bagi pendukungnya di Indonesia
View this post on Instagram
“Selamat siang Indonesia, salam hangat dari Suriname. Nama saya Sri Dewi Martomamat, Miss Supranational Suriname 2019. Saya harap kalian semua dalam keadaan sehat, salam rindu untuk saudara saya semua yang ada di Indonesia. Terima kasih atas cinta dan dukungannya, aku sangat mengapresiasinya.”
3. Paras Sri Dewi sangat njawani, nggak jauh beda dengan mbak-mbak yang kamu temui baik di Jateng, DIY, atau Jatim. Lah gimana, kan keturunan Jawa~
4. Salah satu yang bikin gagal fokus adalah dagunya yang sangat tegas. Tapi justru ini yang identik dari Sri Dewi. Ya, bentuk wajah orang kan masing-masing~
ADVERTISEMENTS
5. Sri Dewi awalnya bercita-cita ingin menjadi seorang pramugari. Namun berkat potensi serta postur tubuhnya yang tinggi semampai itu, menjadi ratu kecantikan menjadi jalan hidupnya saat ini
6. Dalam gelaran Miss Tropical Beauties Suriname 2018, Sri Dewi membawakan sebuah tarian khas Surabaya yang berkisah tentang ‘wanita kuat’. Wah, keren, ya!
7. Dirinya pun kerap terlihat mengenakan batik di setiap kesempatan. Ini juga menjadi bukti nyata bahwa Sri Dewi nggak lantas melupakan tradisinya meski tinggal jauh dari Indonesia
8. Sri Dewi telah mengabdikan dirinya pada kaum muda Suriname dengan aktif menyosialisasikan tentang penggunaan media sosial dan pengelolaan stres
ADVERTISEMENTS
9. Begini penampilan Sri Dewi Martomamat ketika dinobatkan menjadi Miss Tropical Beauties Suriname 2018 bersama dengan dua kontestan lainnya
Kita semua tahu bahwa mayoritas warga Suriname berasal dari masyarakat Indonesia (khususnya Jawa) yang terpecah belah dan harus bertahan hidup sejak ratusan tahun silam. Meski bahasa nasional penduduk Suriname adalah bahasa Belanda, dan bahasa Jawa yang menjadi salah satu bahasa lokal penduduknya tengah mengalami krisis di sana, Sri Dewi nggak lantas enggan menggunakan bahasa Jawa ketika berbicara. Ia tetap berbahasa Jawa meski dengan aksen yang sudah bercampur dengan bahasa Inggris ketika menyapa saudara maupun pendukungnya di Indonesia.
Sementara bahasa Jawa kini mulai tergerus oleh perkembangan zaman, sudah seyogianya sikap yang ditunjukkan oleh Sri Dewi ini kita apresiasi. Kalau Sri Dewi saja mau melestarikan tradisi nenek moyangnya meski tinggal jauh dari Indonesia, semoga kamu yang orang asli Jawa nggak lalu kehilangan akar Jawanya, ya. Jadi, jangan pernah malu berbahasa Jawa!