Indonesia mungkin adalah satu-satunya negara yang punya budaya mudik sebesar ini. Setiap kali Idulfitri datang, jutaan orang berbondong-bondong untuk pulang ke kampung halaman demi bisa sungkem pada orang tua dan saudara. Namun, ada beberapa orang yang mungkin saja nggak cukup beruntung untuk mudik. Memang kasihan sih. 🙁
Nah, oleh sebab itu, Hipwee akan merangkumkan beberapa curhatan cowok yang nggak bisa pulang kampung pada lebaran kali ini. Entah itu karena kehabisan tiket atau karena tuntutan pekerjaan yang cuma memberinya libur sehari saja. Yuk, simak curhatan miris para cowok ini. Kali saja bisa jadi bahan buatmu untuk lebih bersyukur.
ADVERTISEMENTS
1. Nggak bisa mudik dan harus bekerja, apakah memang pendewasaan seperti itu?
Sedihlah pasti, lebaran nggak bisa mudik. Mesti kerja dan rebutan tiket yang harganya sudah gila. Atau memang begini jalan pendewasaan itu? – Maulana, pegawai baru di swalayan
ADVERTISEMENTS
2. Sedihnya dobel. Nggak bisa pulang karena kerjaan dan sudah nggak berhak dapat angpau
Nggak usah ditanya nyeseknya bagaimana ketika lu nggak bisa balik pas lebaran. Nyesek juga karena udah gede, jadi nggak dapet angpao. Haha Bercanda deng. – Gerry Thiar, jurnalis ibukota
ADVERTISEMENTS
3. Lagi-lagi gagal mudik gara-gara pekerjaan. Makin sedih ketika cuma bisa dengar suara ibu di malam takbiran 🙁
Sedih banget pas lebaran nggak bisa kumpul sama keluarga. Makin sedih pas cuma bisa dengar suara Ibu lewat telpon. Apalagi kalau kamu anak tunggal, pasti orang tuamu sedihnya bukan main! – Listanto, pilot
ADVERTISEMENTS
4. Cuma bisa kirim doa dan uang pas Idulfitri. Padahal orang tua berharap anak-anaknya bisa pada kumpul bersama
Yang bikin nyesek itu ketika lebaran, gue cuma bisa ngirim uang dan doa. Padahal orang tua gue ngarepin anak-anaknya bisa pada kumpul di rumah. Orang tua mana sih yang cuma butuh duit dari anaknya? Nggak ada! – Aan, penyanyi
ADVERTISEMENTS
5. Sedih juga kalau sudah berkeluarga. Mudik jadi harus mikir dua kali, ke rumah orang tua atau mertua!
Ini lebaran pertama di mana gue nggak bisa mudik. Ya, mau bagaimana, gue sudah punya istri, lagi hamil lagi. Bahkan rumah mertua juga jauh. Jadi, ya, sedih nggak sedih juga sih. – Omar, kepala minimarket
ADVERTISEMENTS
6. Nggak bisa mudik memang sedih, tapi makin sedih ketika ketinggalan kereta pas mau pulang kampung. Kasihan!
Nyesek banget, gilak! Gue nggak bisa mudik cuma gara-gara hal sepele. Padahal tiket sudah di tangan. Cuma karena gue ketinggalan kereta! Sedih banget, sumpah. Untungnya tahun ini bisa mudik sih. Haha – Purnama, mahasiswa semester tua
7. Nggak bisa mudik itu memang sedih, tapi bahagia ketika kamu bisa membelikan tiket untuk orangtuamu lebaran di rumahmu sendiri
Sedih sih emang nggak bisa mudik. Tapi orangtua gue yang gue beliin tiket buat ke sini. hehe – Budi, punya beberapa rumah makan
8. Tapi ketika kamu belum sukses dan kaya raya, lebaran di tanah rantau seorang diri itu sedihnya berlipat ganda!
Sudah nggak tahu lagi deh, lebaran di perantauan. Itu kayak kiamat kecil gitu deh. Mana di sini (Jakarta-red), kebanyakan kan perantau, jadi sepi banget! Bisa tuh, main bola di tengah jalan, aman. – Yudha, penjaga keamanan kampus
Mudik atau pulang kampung adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh setiap orang yang berjuang di tanah rantau. Sedih itu pasti, ketika kamu harus menghabiskan waktu lebaran tanpa orang tua atau sanak famili seorang diri. Tapi bukan itu masalahnya. Karena sekarang adalah masa di mana kamu, khususnya cowok, harus benar-benar memperbaiki diri dan kualitas hidup. Ya, kamu harus merasakan sakit terlebih dahulu, sebelum merasakan bahagia di kemudian hari. Semangat, para perantau!