Zaman sekarang, yang namanya mau curhat nggak perlu repot-repot lagi. Cukup dengan media sosial, kamu udah bisa menumpahkan segala keluh kesahmu untuk didengarkan dan dibaca oleh orang lain. Kalau malu identitasmu kelihatan banyak orang, kamu juga bisa memakai akun alter alias akun palsu.
Beda dengan zaman dulu, zaman di mana internet pun bahkan jadi suatu teknologi yang hanya ada dalam mimpi. Mau curhat aja harus melalui sebuah buku yang kerap disebut diari. Tapi memang di situlah kenangan lucunya. Bagi sobat-sobat galau lawas, tentunya udah nggak asing lagi nih dengan curhatan khas ala diari kayak yang ada di bawah ini~
ADVERTISEMENTS
1. Zaman segitu, yang namanya keinginan dan permintaan sepertinya nggak cukup kalau hanya diucapkan lewat doa, makanya ditulis juga dalam selembar kertas kayak gini. Ada yang masih ingat gimana bentuk HP Blueberry? :’)
ADVERTISEMENTS
2. Nggak ada yang namanya kecewa karena cinta, terus drama di akun media sosial. Pokoknya urusan keong-keongan aja udah cukup bikin kecewa!
ADVERTISEMENTS
3. Ini pasti zaman kecil udah banyak pengalaman nih, ketahuan dari cita-citanya yang macam-macam. Biasanya, kan, anak kecil cita-citanya kalau nggak jadi astronot, dokter, ya, polisi~
ADVERTISEMENTS
4. Biasanya sih yang dulu benci sama seseorang sampai ditulis di buku diari kayak gini, pas udah gede malah balik jatuh cinta. Ada-ada aja, ya 🙁
ADVERTISEMENTS
5. Saking ngefansnya sama Iqbal zaman dulu sampai baper banget kayaknya. Ingat, kamu dan Iqbal udah beda jangkauan. Kamu di bumi, Iqbal di galaksi lain 🙁
ADVERTISEMENTS
6. Sabar, ya, memang nggak semua orang punya kesempurnaan dalam keluarganya. Tapi apa pun itu, percayalah kalau kamu kuat, kamu hanya perlu tahu kalau kamu juga nggak sendirian 😀
7. Bentar deh, ini gimana perasaannya waktu nulis curhatan ini, ya? Kok sampai mau makan kertas segala? 🙁
8. Siapa di sini yang benar-benar baru tahu dan sadar kalau ternyata BT itu kependekan dari “Banyak Trouble”? Kemungkinan yang bikin bahasa kayak gini dulu sih anak-anak Jaksel, ya? Hmmm~
9. Nah, biasanya buku diari ini banyak banget yang dikemas dalam bentuk desain lucu khas anak-anak. Bahkan ada juga yang sampai butuh kunci buat membukanya. Biar nggak dibaca orang lain~
Kalau diingat-ingat lagi, terkadang bikin merasa malu dan senyum-senyum sendiri nggak sih? Rupanya memang sejak kecil kita semua ini memang udah berbakat buat galau, ya? Cuma caranya ada yang beda sama zaman sekarang~