Menjadi sopir ojek online memang penuh lika-liku. Hingga saat ini, seringkali kita membaca atau mendengar berbagai cerita yang kerap dialami para driver ojek online, mulai dari kisah lucu hingga sedih. Berbagai cerita itu muncul karena memang setiap harinya mereka bertemu banyak pelanggan dengan karakter berbeda-beda. Sampai-sampai beredar akun Twitter yang berisi kumpulan curhatan para driver ojek online dari seluruh Indonesia.
Baru-baru ini salah satu sopir ojek online mengalami kejadian tidak mengenakkan lantaran akunnya harus ditangguhkan (suspended) oleh pihak manajemen dan ia harus rela kehilangan saldo sebesar Rp 1.300.000. Akibatnya, dirinya tidak bisa mengambil orderan alias harus kehilangan pendapatan, hingga waktu yang tidak ditentukan.
ADVERTISEMENTS
Seorang sopir ojek online mengalami kejadian nahas yang membuatnya menjadi pengangguran sementara
Apa yang lebih sedih bagi sopir ojek online dari terkena suspend oleh pihak manajemen? Akun sopir yang ditangguhkan statusnya membuat pemilik akun tidak bisa lagi mengambil orderan atau melakukan aktivitas apapun melalui aplikasi tersebut. Salah satu sopir yang tidak diketahui namanya ini menjadi salah satu contoh dari ribuan sopir ojek online yang pernah terkena suspend. Dirinya mengaku sebelumnya masih memiliki saldo sekitar Rp 1.300.000. Akibat penangguhan tersebut, saldonya tidak bisa ditarik. Padahal menurut pengakuannya, uang tersebut akan ia gunakan untuk biaya pengobatan istrinya 🙁
ADVERTISEMENTS
Kejadian tersebut bukan tanpa alasan. Penangguhan akunnya dikarenakan adanya laporan keluhan dari pelanggan mengenai kinerjanya
Ternyata sebelum kejadian tersebut, ia menerima order seperti biasa. Tarifnya juga tidak terlalu mahal. Tertera di total payment, si pelanggan akan membayar cash dengan jumlah tagihan sebesar Rp 14.000. Saat pelanggan sudah sampai di tempat tujuan, ternyata ia menyodorkan uang Rp 20.000 kepada driver. Si sopir mengaku tidak memiliki uang kembalian dan menurut penuturannya ia tidak menemukan warung terdekat di sekitar sana untuk menukar uang pecahan. Alhasil si pelanggan kemudian memutuskan untuk mengikhlaskan uang kembalian tersebut. Keesokan harinya ternyata driver malang itu sudah tidak bisa lagi mengambil orderan lantaran akunnya yang telah ditangguhkan pihak manajemen. Hal itu terjadi lantaran pelanggan yang kemarinnya mengaku mengikhlaskan uang kembalian Rp 6.000 justru memberikan bintang 1 dan komentar cukup pedas pada sopir tersebut.
ADVERTISEMENTS
Memang sih, pelanggan adalah raja, tapi kalau sampai berlaku sesuka hati seperti kejadian di atas keterlaluan juga nggak sih 🙁
Sebagai pelanggan, memang sudah menjadi haknya untuk diperlakukan secara baik oleh sopir ojek online. Namun jika melihat peristiwa di atas, apakah memang pantas si pelanggan sampai harus berkomentar buruk yang cenderung memfitnah hingga berujung pada si bapak sopir yang terpaksa kehilangan mata pencahariannya? Atau mungkin si pelanggan tidak menyadari jika keputusannya dapat sangat merugikan si sopir dan keluarganya?
Terlepas dari bagaimana peristiwa ini dinilai, setidaknya kejadian tersebut dapat dijadikan pelajaran baik bagi setiap pelanggan maupun sopir ojek online agar saling bijak dalam memerlakukan satu sama lain.