Kejadian yang viral di media sosial memang seringnya menimbulkan berbagai wacana tertentu. Nggak jarang kesalahpahaman juga hadir dan memperkeruh permasalahan. Belum lama ini, sebuah video beberapa warga kompleks ribut-ribut beredar di media sosial. Bukan soal apa-apa, ternyata masalahnya adalah karena tetangganya mencium aroma masakan babi dan merasa terusik. Kita bahas bareng-bareng aja di uraian Hipwee Hiburan berikut, ya!
ADVERTISEMENTS
Bisa jadi, kamu melihat unggahan video ini berseliweran. Belum diketahui secara pasti siapa yang mengunggah untuk pertama kali, namun keributan yang terlihat tampak begitu serius
Ketika tetanggamu masak babi dan harumnya kemana mana. Kemudian kamu mara mara karena sepertinya itu mengusik imanmu.
Rahmatan lil alamin ?
2beer!pic.twitter.com/g8nzG4XeYc
— Nyimak tubir (@tubirfess) February 14, 2019
Dua orang lelaki tampak sedang beradu mulut. Beberapa orang warga lainnya juga terlihat mengelilingi dua pihak yang sedang berseteru tersebut. Melalui unggahan dari akun base @tubirfess, keterangan menyebutkan bahwa keributan terjadi karena salah seorang tetangga memasak daging babi dan aromanya dianggap mengusik tetangga yang lain. Nggak terima, seorang lelaki pun tampak marah-marah dan menyampaikan ketidaksukaanya terhadap aroma masakan babi dengan kalimat yang cukup kasar.
ADVERTISEMENTS
Spontan, unggahan ini pun memunculkan beragam komentar dari warganet. Seringnya video soal keributan begini memang bikin banyak orang gemas
Komentar warganet. via twitter.com
Rekaman yang mengherankan ini jelas langsung ditanggapi oleh warganet yang gemas. Beberapa merasa kalau keributan ini terasa sangat berlebihan. Permasalahannya bukan soal berjualan atau menawarkan makanan babi di lingkungan yang mayoritas muslim, namun sebatas memasak dan tercium aromanya aja. Beberapa bahkan sampai penasaran di mana pertikaian ini terjadi. Hmm, mau didatengin kali. 😀
ADVERTISEMENTS
Bukan masalah sensitif soal keyakinannya atau soal minoritas dan mayoritasnya, tapi soal mirisnya keadaan kita yang mudah ribut dan tersulut. Kangen masa-masa akur nggak sih? 🙂
Saling menghargai. via www.youtube.com
Kalau ini semua terjadi karena permasalahan prinsip yang berbeda, kenapa sih penyelesaiannya harus dengan ribut-ribut? Seolah nggak ada cara lain yang lebih elegan dalam menyelesaikan masalah. Topik sensitif semacam ini memang sering terjadi belakangan ini dan memunculkan berbagai wacana hingga perpecahan yang semakin kentara. Hmm, apa nggak capek dan nggak rindu sama masa-masa akur dulu?
Yang jelas, sebagai warganet yang menyaksikan masalah ini dari kejauhan, bijaknya kita nggak ikut tersulut emosi buat memihak ke siapa pun. Cukup jadikan kasus ini sebagai sebuah pelajaran buat ke depannya. Misal, kita jadi semakin memahami makna toleransi dan nggak gampang terpancing saat ada permasalahan serupa.