Hajatan seperti nikahan memang nggak lengkap tanpa dangdut. Menghadirkan acara dangdut lengkap dengan biduan yang asoy sudah menjadi budaya bagi masyarakat desa. Bagi pemuda atau bapak-bapak sekitar, hal ini menjadi hiburan yang gayeng, tapi bagi pacar atau istri mereka ini nggak ubahnya seperti alarm bencana.
Bencana yang dimaksud berupa kenakalan-kenakalan pasangan mereka di atas panggung. Sebagaimana video viral nenek marahi kakek yang hendak mengajak biduan dangdut duet di atas. Terbakar cemburu, sang nenek sampai hendak melempar kursi dan berteriak minta tolong. Sekilas memang lucu, tapi siapakah sebenarnya yang salah; nenek yang kelewat posesif atau kakeknya yang ganjen?
ADVERTISEMENTS
Sebagian warganet bilang kalau reaksi nenek terlalu berlebihan atau posesif. Tapi apakah cemburu itu salah?
Dalam kolom komentar banyak yang ngakak terhadap reaksi nenek. Boleh jadi mereka menganggap sang nenek cemburu berlebihan. Dalam video memang nggak terekam aksi gila si kakek. Lelaki paruh baya tersebut hanya sekadar mengajak biduan menyanyi, tapi sang nenek sudah ngamuk sampai hendak melempar kursi. Sang nenek pun bahkan sampai meminta tolong, meski yang menonton hanya bisa tertawa.
ADVERTISEMENTS
Namun ada juga beberapa warganet yang geram dengan kelakuan kakek. Cemburu kayak gini wajar nggak sih?
Di tengah komentar ngakak, terselip beberapa cewek yang nge-tag cowoknya dan bilang, “Jangan kayak gini, ya!” Kekhawatiran mereka ini boleh jadi pertanda bahwa memang cewek nggak bisa berada dalam posisi semacam itu. Cemburu itu tanda cinta yang sifatnya naluriah.
Lagipula jika kamu googling, banyak video serupa terjadi. Bahkan ada yang cowoknya lebih gila lagi daripada si kakek. Mungkin saja ketakutan sang nenek karena nggak ingin kejadian itu terjadi, sehingga dia memutuskan untuk mencegahnya. Lalu, ada pula yang mempermasalahkan aksi balasan kakek yang meludahi nenek di akhir video. Pantas nggak sih?
ADVERTISEMENTS
Selama tanggap dangdut jadi kebiasaan, agaknya susah menghindari kejadian semacam ini. Masalah rumah tangga atau cinta seperti ini memang pelik!
Kejadian semacam ini bukan kali pertama, salah satu dari kamu mungkin pernah melihatnya langsung di kampung-kampung. Agaknya memang selama dangdut masih dipandu biduan seksi, hal semacam ini bakal terulang. Para kaum Adam akan menganggap acara ini sebagai hiburan pelepas penat masalah hidup. Lalu kaum Hawa akan selalu gemas mengawasi lelakinya yang ganjen: nggak pernah menari dengannya, malah milih orang lain.
Biduan seksinya juga nggak bisa disalahkan begitu saja. Dia hanya cari duit. Menurut apa kata bos dan siapa yang mengundang.
Ya, begitulah sejumput masalah unik di negara ber-flower ini. Drama cemburu antara nenek, kakek, dan biduan. Lucu nih. Kali aja Joko Anwar mau ngangkat ini jadi film? 😀