Makin majunya peradaban manusia berefek juga pada makin canggihnya teknologi yang bisa membantu hidup manusia. Mulai dari masalah pekerjaan kantor, pekerjaan rumah, sampai hal-hal yang privat sekalipun, seperti urusan seks, kini tak ada yang tak tersentuh teknologi. Hal terakhir yang disebut bakal jadi pembahasan Hipwee Boys pada kesempatan kali ini.
Sebelumnya Hipwee Boys pernah membahas tentang bagaimana perjalanan kondom — sebuah teknologi karya manusia yang membuat terhindar dari berbagai risiko yang tak diinginkan kala berhubungan seks. Namun kali ini, kita disuguhkan dengan berbagai pemberitaan jika peran manusia bisa digantikan oleh robot dalam urusan ranjang. Memang mungkin tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Namun, dengan adanya teknologi, nggak menutup kemungkinan hal itu bisa terjadi. Yuk, disimak langsung aja pembahasannya!
Robot seks dirancang semirip mungkin dengan manusia pada umumnya. Bisa meniru manusia pada kegiatan seksual lantaran menerima sensor
Jika kamu pernah menyaksikan film berjudul Ex-Machina, kamu mungkin dapat menyaksikan bagaimana masa depan akan menjadi seperti itu. Seorang ilmuwan, memiliki pelayan robot seorang wanita. Paras sang robot sungguh luar biasa. Kalau dari kacamata subyektif kami, bisa dibilang cantik bak bidadari.
Robot tersebut dirancang tak hanya untuk jadi pelayan kehidupan sehari-hari, tapi juga jadi pemuas hasrat seksual yang mungkin kita kira pada saat ini sebagai perbuatan yang melampaui batas. Berkat kemajuan pesat dalam kecerdasan manusia, komputasi memungkinkan mesin untuk meniru manusia dan memiliki banyak sensor berteknologi tinggi.
Keberadaan mereka mulai beredar lho di masyarakat luar. Nggak menutup kemungkinan di Indonesia pun segera ada!
Apa yang kita saksikan pada film tersebut kini bisa mulai ditemui di dunia nyata. Kita bisa menyaksikannya di berbagai media massa, entah itu nasional maupun internasional. Kendati demikian, masyarakat kita masih belum seliberal orang-orang di luar negeri sana, ya, meskipun pada waktunya nanti, masyarakat Indonesia bisa jadi konsumen robot seks. Apa pun bisa terjadi.
Sejauh ini beberapa negara telah mengembangkan bahkan sudah ada yang secara rutin memproduksi. Jepang dikenal sebagai negara yang paling maju dalam pengetahuan teknologi pun kini jadi negara produsen robot seks.
Perkembangan robot seks makin canggih dengan segala bentuk yang realistis. Tak percaya?
Nggak cuma Jepang. Layaknya pertarungan Konami dan EA Sport, Jepang juga punya pesaing, yaitu Amerika Serikat. RealDoll, perusahaan pembuat mainan seks di California, merilis pernyataan akan meluncurkan boneka seks yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan tahun depan.
Salah satu peneliti, Dr Levy, berkata, “Kita punya teman robot, dan pasangan robot merupakan kelanjutan yang logis dari kecenderungan itu. Dalam waktu 10 tahun mendatang, secara sempurna perangkat lunak bisa menciptakan satu teman robot, yang diharapkan seseorang sebagai pasangan: sabar, baik, mencintai, dipercaya, menghormati, dan tidak mengeluh.
Robot yang tadinya hanya mirip manekin-manekin untuk peraga busana, kini mulai dimodifikasi serealistis mungkin dan secantik mungkin. Nggak percaya? Tengok deh foto-foto di bawah ini…
Pengembang robot seks membuat robot yang mirip Scarlett Johansson
Tampak sangat realistis ‘kan?
Pun yang satu ini. Mirip artis, tapi siapa hayo?
Ada yang sampai nikah sama robot? Ada~
Di luar sana bahkan ada lokalisasi tempat para PSK nantinya digantikan oleh robot
Yang ini mirip Boneka Poppy nggak sih? (Cuma anak 90-an yang tau)
Perdebatan tentang robot seks dan kenapa kita nggak harus minder menyikapinya. Ini penting!
Seperti kita ketahui, robot-robot seks yang beredar di masyarakat luar sana kerap menjadikan cewek-cewek sebagai objek. Buktinya, jarang sekali kita menemukan robot seks yang “berkelamin” laki-laki. Kita pun tak harus takut akan keberadaan mereka. Sebab, manusia jelas berbeda dengan robot. Hanya orang-orang yang punya keunikan (bisa juga disebut kelainan) tersendiri yang hanya ingin bercinta dengan robot. Jadi tak ada yang harus ditakutkan dengan ekspansi robot-robot.
Kita harus tetap siaga. Kita harus sadar bahwa zaman bisa berubah dan isi kepala serta idealisme masyarakat pun berubah. Kita yang dahulu pernah mengkritisi sebuah teknologi yang bisa membuat “orang dekat jadi jauh, dan jauh jadi dekat” pun kini mulai menjadikan mereka sahabat. Kita tak pernah tahu persis apa yang akan terjadi di masa depan tentang hal-hal ini. Semua kembali pada orangnya masing-masing, kan?
Yang jelas, sebutuh apapun kita kelak dengan hal-hal semacam ini. Sudah jadi tugas kita semua untuk menjaga budaya kita. Nggak hanya budaya dalam lingkup suku, ras, dan agama, tapi juga budaya hidup manusia secara luas. Hidup dan atau bercinta dengan robot bukanlah budaya manusia. Ini nggak normal! Apalagi bagi kita yang hidup di masyarakat ketimuran. Setidaknya, dengan kita yang hidup di negara berbudaya ketimuran ini, bisa agak lebih lama mencegah masuknya teknologi tersebut.