“Pacar kamu ya?”
“Bukan kok, cuma temen aja.”
Katanya sih cuma temen, tapi kok deket banget? Hayo teman tapi mesra ya??Teman tapi mesra atau TTM memang bukan fenomena yang baru di kalangan anak muda. Kebanyakan, cowok dan cewek yang menjalani TTM ini mengaku hanya teman namun terlalu dekat juga untuk ukuran seorang teman. Kedekatan mereka pun bukan cuma yang terlihat saja, kebanyakan mereka menjalin sebuah hubungan rahasia tanpa komitmen dan sangat dekat. Tidak jarang kedekatannya bukan dari sisi hati ke hati saja, tapi juga berhubungan fisik, lho!
Saat ini fenomena TTM-an makin menjadi saja. Banyak orang yang ternyata lebih nyaman melakukan hubungan tanpa status. Mungkin ada juga yang menyanggah dan nggak mengakui, namun nyatanya hubungan tanpa status ini memang menggiurkan dan sangat menyamankan bagi banyak orang. Kali ini Hipwee Boys akan membahas soal TTM-an mulai dari apa yang menjadi pendorong orang melakukan itu dan apa yang bikin banyak orang menyukainya. Disimak yuk!
ADVERTISEMENTS
Berawal dari ogah berkomitmen karena trauma atau belum yakin sama pasangan
Sebagian orang yang menjalin hubungan pertemanan luar biasa atau TTM sebenarnya karena tidak ingin mengikat dirinya dengan orang lain, bahkan hanya untuk pacaran. Mereka beranggapan memiliki pacar justru akan membuat hidupnya tidak bebas atau terkekang. Penyebabnya sih karena trauma, kegagalan pacaran di masa lalu bikin kamu malas menjalin hubungan lagi. Tapi namanya perasaan terlanjur sayang, nggak bisa dibendung kan? Ketika akhirnya si dia juga punya perasaan yang sama, kamu takut menyia-nyiakan kesempatan untuk bersamanya. Hingga akhirnya kalian pun memutuskan “jalani aja dulu” dengan suatu hubungan tanpa kepastian.
Selain karena masalah trauma, bisa saja orang yang menjalani hubungan pertemanan luar biasa ini karena salah satu atau dua-duanya belum yakin terhadap pasangannya. Antara membutuhkan gandengan tapi belum ingin serius dulu, jadilah diputuskan untuk menjalin hubungan tanpa komitmen dulu. Yang penting kondangan nggak sendirian.
ADVERTISEMENTS
Sudah punya pacar sih, tapi ketemu sama yang lebih nyaman. Waduh sulit!
Ternyata orang yang kamu paling nyaman adalah teman kamu sendiri, kamu pun jadi betah dan keterusan. Padahal kamu sudah punya komitmen sama pacar dan menjalin hubungan yang terlanjur serius. Setelah kamu jujur dengan temanmu bahkan kamu nyaman di dekatnya, ternyata temanmu juga nyaman di dekatmu. Akhirnya kalian pun diam-diam menjalin sebuah kesepakatan tidak tertulis dimana kalian saling menjaga satu sama lain. So sweet sih buat yang menjalani, tapi pahit buat pacar yang merasa diselingkuhin.
ADVERTISEMENTS
Sudah punya pacar sih, tapi ada yang bisa kasih “keuntungan” lebih disini
Kalau ini sih levelnya selingkuh ya boys. Meskipun bersikeras ngaku sebagai teman dan nggak ada perasaan, tapi hubungannya sudah liar bahkan melebihi teman sih bahaya banget. Biasanya cowok atau cewek yang sudah punya pacar kemudian menjalin TTM-an sama temannya disebabkan karena pacarnya jauh, kurang perhatian, atau bahkan pesona teman yang terlalu menggoda. Meskipun TTM-an ini berdasarkan prinsip simbiosis mutualisme tapi tetap aja hubungan ini hubungan diam-diam. Akan ada pihak yang tersakiti karena hubungan ini. Lagi-lagi, meskipun kalian bersikukuh kalau cuma “temenan” dan nggak ada perasaan. Kalau sudah sampai level salah satu baper, hal ini pasti bakalan jadi masalah besar, terutama buat pihak yang sudah punya pacar. Namanya juga cinta, apa saja bisa terjadi. Termasuk akhirnya membongkar soal hubungan diam-diam kalian ke semua orang.
Nggak bisa bohong juga, kalau yang dimaksud saling menguntungkan ini lebih mengarah ke hubungan fisik. Antara saling membutuhkan dan saling melampiaskan, hubungan fisik pun menjadi sebuah kenikmatan yang rasanya ingin terus dilakukan. Ini bahaya yang super bahaya boys, nan jauh disana pacarmu merindukanmu. Sedangkan kamu bersama orang lain dan berbagi kesenangan.
ADVERTISEMENTS
Murni “temenan” kok, dan murni saling menguntungkan juga
Pernah nonton film friends with benefits? Sama-sama nggak punya pacar sih, dan sama-sama nggak punya perasaan, tapi sama-sama hanya saling membutuhkan”kesenangan”. Wah kalau yang ini sudah nggak tau lagi sih mau ngomong apa. Karena motifasinya terlalu absurd. Kenapa nggak jadian aja sekalian, atau menikah aja sekalian? Nah ternyata bagi mereka yang menjalin hubungan seperti ini kebanyakan sangat mempertimbangkan berbagai hal dan terlalu berhati-hati memilih pasangan, namun juga tidak menyangkal bahwa membutuhkan kehangatan disaat hujan (halah!). Sebenarnya dua orang yang menjalin TTM dengan cara begini bukannya saling menguntungkan, tapi saling merugi lho. Bayangkan saja berapa waktu yang sudah dihabiskan untuk melakukan suatu hal yang tidak berfaedah dan bahkan tidak ada kaitannya dengan masa depan. Kalau sampai “kebobolan” harus menyalahkan siapa hayo?
Menjalin sebuah hubungan pertemanan dengan siapapun memang tidak ada salahnya boys. Tapi layaknya sebuah hubungan lain, hubungan pertemanan juga ada batasannya. Hubungan pertemanan yang saling meguntungkan juga nggak selamanya saling menguntungkan, bahkan kebanyakan saling merugikan tanpa kita sadari. Pacaran saja sudah kelewatan kalau melakukan hubungan fisik, apalagi kalau temenan. Mendingan nikah aja deh boys solusi bahagia dan saling menguntungkan paling super yang harus kamu lakukan kalau memang kamu sudah “nggak tahan”.