Tiga tahun berseragam putih abu-abu memang masa yang sulit untuk dilupakan. Tapi masa-masa di perkuliahan akan menjadi masa yang menentukan ke mana arah hidupmu selanjutnya. Ya, masa ini adalah masa di mana kamu akan membawa langkah kakimu; entah pada kesuksesan atau pada kehancuran. Semua ada di tanganmu sendiri. Karena masa kuliah adalah masa yang membuatmu belajar untuk menjadi dewasa.
Berbicara mengenai bangku perkuliahan, kali ini Hipwee Boys pengen mengungkapkan sebuah rahasia umum yang nggak perlu lagi ditutupi eksistensinya. Ya, sisi gelap dari kehidupan mahasiswa yang berorientasi bukan pada pendidikan, melainkan pada hal-hal yang cenderung disukai hampir semua cowok.
Meski nggak semuanya mengalami pengalaman ini, tapi free sex bukan lagi hal asing bagi sebagian mahasiswa, terlebih di kota-kota besar
Bagi kamu yang zaman kuliahnya ‘hanya begitu-gitu’ aja, mungkin hal ini akan membuatmu sangat terkejut. Ya, nggak bisa dimungkiri lagi, sebagian mahasiswa maupun mahasiswi memiliki kehidupan lain di luar dunia pendidikan yang agak meresahkan. Adalah free sex, sisi lain dari kehidupan mereka yang sebenarnya sudah banyak terekspose tanpa ada peringatan apapun. Dan hal itu dibiarkan seolah menjadi kewajaran atas nama mahasiswa. Namanya juga mahasiswa, biasa.
Sementara bagi para orangtua, mungkin ini akan sangat mengecewakan mendengar anak-anaknya bergelut di dunia kelam seperti ini. Tapi sayangnya, mereka lebih lihai dalam menyembunyikan kebiasaan mereka. Jadi jangan heran kalau kehidupan free sex sudah bukan lagi hal asing di mata banyak mahasiswa.
Berdasarkan survei, Yale University di Amerika merupakan kampus yang memiliki tingkat kegiatan free sex tertinggi. Bagaimana dengan Indonesia?
Sebagai bukti derasnya kehidupan mahasiswa dalam ‘budaya’ free sex ini, situs kencan online OkCupid mengadakan jejak pendapat yang menghasilkan bahwa Yale University di Connecticut, Amerika menjadi kampus teratas sebagai kampus yang mahasiswa dan mahasiswinya melakukan kegiatan ini. Bahkan, di kampus terbaik ini, free sex bukan lagi hal yang tabu. Semua seperti sudah biasa terjadi di sana.
Sementara di Indonesia memang nggak ada penelitian serupa OkCupid. Tapi berdasarkan data yang Hipwee Boys kumpulkan dari berbagai sumber, menyatakan bahwa Kota Pelajar, Yogyakarta menempati posisi pertama sebagai kota di mana mahasiswinya sudah nggak perawan sebesar 97%. Mengejutkan? Tapi rasanya, dampak globalisasi nggak menutup kemungkinan di kota-kota besar lainnya akan memecahkan rekor serupa.
Kurangnya pendidikan seks mungkin jadi salah satu sebab mereka melakukan hubungan seks yang nggak aman
Sampai saat ini, belum ada penelitian yang menyatakan alasan utama kenapa mahasiswa suka melakukan kegiatan ‘di luar’ kampus ini. Mungkin alasan mendasar dari segala kemungkinan adalah kurangnya pendidikan seks di usia dini bagi para pelaku ini. Bukan nggak mungkin, mereka memang kekurangan pendidikan seks yang bermutu sejak kecil, sehingga ketika mereka beranjak dewasa, rasa penasaran dan pengetahuan yang minim membuatnya semakin terdorong untuk melakukan seks bebas. Terlebih bagi mereka yang jauh dari orangtua. Kalau nggak percaya, cobalah tanyakan pada teman-temanmu yang cenderung memiliki kehidupan lain selain kuliah dan UKM kampus.
Sebagaimana maknanya, mahasiswa merupakan individu yang tengah belajar untuk menjadi dewasa. Apakah mereka bisa bertanggung jawab menerima konsekuensinya?
Seks bebas memang merupakan pilihan bagi mereka yang dengan sadar pengen melakukannya. Mayoritas para mahasiswa ini memang melakukannya karena keinginan yang kuat atas dasar suka, bukan karena terpaksa, apalagi masalah finansial keluarga—meski nggak menutup kemungkinan ada yang melakukannya untuk itu. Mereka melakukan itu memang karena kesadaran mereka sendiri. Sebab, sebagaimana makna dari sebuah istilah mahasiswa, mereka merupakan individu yang tengah belajar untuk menjadi dewasa dengan segala pilihan yang mereka ambil.
Tapi yang jadi pertanyaannya adalah, sudah mampukah mereka menerima konsekuensi atas pilihannya tersebut? Seperti kasus terbaru (26/3), kematian seorang mahasiswi di salah satu universitas swasta di Jogjakarta yang dicekik hingga menghembuskan napas terakhir karena meminta pertanggungjawaban dari pacarnya. Ini hal terburuk yang mungkin terjadi pada mahasiswi, sementara penyakit menular seksual bisa aja menyerang setiap mereka yang melakukan seks bebas di kalangan mahasiswa.
Dari kasus kematian mahasiswi ini, mungkin banyak orang yang menyalahkan pacarnya (cowok). Tapi ini bukan berarti kesalahan hanya ada pada cowok. Ini masalah bagi setiap mahasiswa yang memang terlibat kegiatan free sex, serta kurangnya pendidikan seks yang mereka terima. Miris, bukan? Ya, begitulah kenyataannya. Balik lagi, semua ada di tangan para cendikiawan kampus; mau dibawa ke mana langkah mereka.
Ingatlah selalu pepatah kuno ini, yang barangkali bisa menyadarkanmu betapa berharganya dirimu di masa-masa kuliah untuk masa depanmu sendiri.
Jadilah supir bagi dirimu sendiri! – NN