Meskipun zaman sudah bisa dibilang modern, tetap saja cewek tak bisa seenaknya meminta menjalin hubungan dengan seorang laki-laki. Jangankan menikah, urusan tembak menembak saja banyak komentar miring yang datang silih berganti, salah satunya cap murahan ke dirimu. Padahal kalau hanya mengutarakan keinginannya, kan tak ada salahnya.
Dan bukankah melamar juga bagian dari prosesi pengungkapan keinginan untuk mempersunting seseorang yang disukai? Lalu kenapa juga harus malu atau membesarkan gengsi, kalau mengungkapkan maksud baik justru membawa kebaikan pula. Setidaknya ada beberapa alasan ini yang harus cewek pertimbangkan sebelum berkomentar, “Cewek jangan minta-minta dilamar terus lah,” atau “Kamu jadi cewek juga harus punya harga diri. Jangan kamu yang melamar cowokmu ini!”. Yuk, langsung disimak aja alasannya! Biar kamu PD buat ngelamar cowokmu!
ADVERTISEMENTS
1. Biar nggak terus digantung atau menunggu kan nggak ada salahnya mencari kepastian dengan melamar lebih dulu
Kira-kira kapan ya aku dilamar?
Entah sudah berapa kali pertanyaan itu lewat di kepalamu sebagai cewek yang sudah memiliki pacar, tapi sayangnya belum juga dilamar. Padahal kalau dilihat dari segi usia, pekerjaan, sampai kecocokan dan kenyamanan kalian sudah berada di posisi yang pas semuanya. Hanya saja kembali lagi ke pertanyaan seperti tadi, kira-kira sampai kapan kamu akan terus digantung atau harus menunggu dia memintamu untuk jadi sahabat, patner, dan ibu untuk anak-anaknya?
Sementara kalau saja kamu mengambil langkah berani, alih-alih langsung meninggalkan dan mencari cowok lain yang lebih siap untuk menikahimu, kenapa tak coba lebih dulu melamar cowokmu ini. Katakan saja ke dia, jika kamu ingin menikah dan hidup bersamanya. Selebihnya tinggal tunggu keputusannya. Kalau dia bersedia jadi tanda baik. Tapi kalau dia belum siap dan memilih pergi berarti memang bukan dia jodohmu yang sesungguhnya.
ADVERTISEMENTS
2. Buat apa ada emansipasi, kalau urusan menikah saja masih harus laki-laki yang menentukan sendiri
Semakin ke sini emansipasi atau persamaan gender rasanya semakin menggaung. Siapa sih yang tak ingin punya hak yang sama dalam segala hal, tak hanya soal pendidikan, pekerjaan, perlakuan di mata hukum, sampai membuat keputusan. Tapi rasanya percuma juga emansipasi diagungkan kalau urusan melamar selalu ada di tangan cowok. Seolah kamu tak punya hak untuk maju terlebih dulu datang ke orangtua cowokmu lalu mengungkapkan niat baikmu. Sedangkan kalau kamu memang benar-benar menganut paham emansipasi, harusnya tak perlu lah ragu untuk melamar dia yang benar kamu sayangi.
ADVERTISEMENTS
3. Karena pada dasarnya tak ada aturan tertulis jika hanya laki-laki saja yang harus melamar wanita
Kalau orang masih saja bersikeras, jika urusan melamar itu urusannya lelaki. Apalagi sampai membawa-bawa etika, agama bahkan harga diri. Coba deh cari lagi, apa benar ada aturan tertulis yang benar-benar mengharuskan laki-laki saja yang melamar wanita? Sementara proses lamaran itu diibaratkan jalanan umum di depan rumahmu, penting tapi bukan bagian utama dari rumahmu ini. Setidaknya itu hanya langkah pengantar yang urusan diungkapkan oleh cewek atau cowok sebenarnya tak jadi masalah.
ADVERTISEMENTS
4. Toh tradisi wanita melamar sebenarnya tak hanya ada di sumatra barat, tapi jauh sebelumnya Khadijah pun melamar Nabi Muhammad
Di Indonesia sendiri, cewek melamar cowok sebenarnya bukan hal yang asing. Mengingat di Sumatra Barat, Rembang, Lamongan dan Trenggalek cewek melamar cowok justru sudah jadi tradisi. Pastinya dengan tradisi itu bersumber dari kepercayaan masing-masing daerah. Tapi sebelum kamu membawa urusan melamar ini ke ranah agama dengan bilang “Nggak ada tuh hadist yang menyebutkan cewek ngelamar cowok. Ada juga yang disebutkan cowok yang melamar cewek.”
Coba deh kamu tengok kisah Khadijah istri pertama Nabi Muhammad yang ternyata lebih dulu menyampaikan niat baiknya untuk meminang beliau. Di mana utusan dari Khadijah lah yang datang ke Abu Thalib untuk membicarakan persoalan itu. Lalu pada hari yang lain Abu Thalib bersama Nabi Muhammad yang pergi menemui paman Khadijah untuk memperbincangkan keinginanya itu. Sampai akhirnya keduanya ada kesepakatan untuk menikah.
Memang tak ada bukti tertulis yang sepakat dengan cewek yang melamar cowok, tapi bukankah tak ada larangan dengan dasar yang jelas untuk hal itu? Jadi sah-sah saja kalau kamu ingin melamar cowokmu terlebih dulu.