Setiap cowok memiliki daftar prioritas dalam hidupnya. Apalagi ketika memasuki fase dewasa, cowok pasti tahu bagaimana ia menentukan prioritasnya dalam hidupnya. Namun di belakang itu, selalu ada saja rintangan. Pacar atau gebetan yang ngambek, misalnya.
Ketika seorang cewek enggak ngerasa jadi prioritas penting dalam kehidupan seorang cowoknya, otomatis ia menaruh stigma kalau cowok tersebut enggak baik, enggak peka bahkan sampe ngecap player. Beberapa orang mungkin memang nakal dan seorang player, tapi rasanya cowok sejati mustahil untuk melakukan tersebut. Laki-laki sejati punya alasan yang sangat logis.
“Kalau jadi nomor sekian, aku bakal ngambeklah. Tapi tergantung alasannya apa juga sih. Kalau alasannya main sama kawannya, aku bakal marah. Paling yang jadi pengecualian itu keluarga,” kata Nurul Sari, salah satu responden Hipwee.
Bagaimana menurutmu? Begitulah suara perwakilan cewek ketika menyampaikan pendapatnya soal dinomorsekiankan oleh cowoknya.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Soal prioritas, cowok enggak harus membagi rata fokusnya. Cukup bisa ‘menaruh sesuatu pada tempatnya’ soal prioritas.
Kalau ada cowok yang menjadikan ceweknya sebagai prioritas paling utama dalam hidup, maka dia bukanlah sebaik-baiknya orang. Selain soal asmara, masih ada keluarga, karir, atau bahkan sahabat yang mestinya berada di deretan atas list prioritas hidupnya.
Cowok yang baik pasti tahu harus menyiapkan bekal apa saja untuk lanjut ke tahap berikutnya. Enggak mungkin cuma berbekal cinta. Makan tuh cinta! Ingat, cowok adalah calon imam, pemimpin dan punya tanggung jawab untuk menafkahi keluarga. Mana bisa cowok cuma menunggu buat dilamar. Cowok macam apa coba itu. ;(
ADVERTISEMENTS
Ketika diberi opsi untuk mengurutkan prioritas, cowok pasti dengan bijaksana akan menomorsekiankan hal yang bernama ‘pacar’.
Seandainya diberi opsi: teman, pacar, keluarga dan karir, untuk diurutkan dari yang paling penting sampai yang kurang penting, cowok sejati pasti bakal mendahulukan keluarga atau karir di deretan paling atas. Keluarga bukan hanya rumah, tapi juga harta yang paling berharga. Pertanyakan kembali kesejatian seorang cowok kalau dia mengutamakan pacarnya sebagai prioritas nomor satu dalam hidupnya.
Menempatkan pacar di posisi dua pun bakal jadi hal yang keliru. Pacaran diduluin, tapi karir dilupain, adalah kesalahan besar. Cowok harus memilih menomorsekiankan pacarnya kalau kita head to head-kan dengan karir. Dan ketika sang cewek terlalu mengintervensi urusannya, jangan salahkan cowok kalau akhirnya semakin malas. Kami sibuk mementingkan karir pun untuk bekal di masa depan.
“Kalau aku memilih karir, keluarga, teman dan terakhir pacar. Kenapa aku pilih karir? Karena aku sedang menjalani kehidupan sendiri dan menata masa depan. Aku juga bakal lebih memilih teman daripada pacar,” ungkap Arifin Samsul, salah satu responden yang Hipwee tanyai secara acak.
“Mereka (teman) akan selalu ada. Beda sama pacar. Dia ada saat dia jadi pacar doang, kalau seandainya putus, bakal beda cerita. Apakah dia akan tetap ada? Pacar itu masih belum siapa-siapa. Tapi, teman adalah investasi. Aku bisa rezeki dari teman, bahagia dari teman, pokoknya hal-hal yang bisa menguntungkan lainnya. Coba pacar, bisa bikin riweuh.”
ADVERTISEMENTS
Meskipun kerap ditekan pacar soal prioritas, tapi cowok sejati mah pasti teguh dengan apa yang harus diperjuangkannya.
Nih ya, sadar atau tidak, semakin cewek mengejar cowok agar ia bisa masuk ke jajaran top list prioritas, semakin besar rasa malas cowok untuk menghadapinya. Semakin besar intervensi cewek terhadap cowoknya soal kehidupannya, semakin besar potensi lahirnya kebohongan yang berasal dari cowok.
Bagaimana jika secara eksplisit atau implisit cewek terus memaksa untuk masuk prioritas utama dalam hidup cowoknya? Cowok jangan pernah bingung untuk menghadapi keadaan tersebut. Baiknya, jelaskan dengan jelas mengapa kamu menomorsekiankan cewekmu. Kalau dia tidak bisa terima, rasanya kamu harus berpikir ulang deh buat mempertahankan cewek tersebut.
Tetap fokuslah dengan prioritasmu.