Ada yang menarik ketika kita membandingkan cowok zaman dulu dan zaman sekarang, lebih tepatnya dalam urusan asmara. Sekilas tampak biasa aja, nggak ada yang beda. Tapi ternyata, ada beberapa hal menarik atas perbedaan perilaku cowok ketika jatuh cinta pada cewek di zaman sebelum dan sesudah ada gawai (gadget).
Mungkin jarang orang yang memperhatikan hal ini. Oleh karena itu, kali ini Hipwee Boys akan mencoba mengungkapkan perbedaan yang sejatinya sangat kentara. Siapa tahu setelah memahami hal ini, kita semua sadar betapa jauhnya perubahan era yang telah kita lewati. Yuk, langsung disimak aja!
ADVERTISEMENTS
Dalam tahap pencarian, cowok dulu harus berkenalan satu-satu dengan cewek. Di era gadget, geser kanan dan geser kiri sudah bisa dapat kenalan
Ini merupakan tahap paling menantang bagi cowok, khususnya zaman dulu. Sebab, cowok harus menguji nyalinya dengan cara berkenalan langsung dengan cewek yang sekiranya mereka taksir. Seperti bertaruh, kalau emang si cewek memberi reaksi positif, mereka akan bisa melanjutkan fase perkenalan ini. Sementara untuk zaman sekarang, mencari pasangan sudah kayak beli kacang, alias gampang banget. Tinggal geser kanan atau kiri di dating apps. Kalau cewek juga suka dengan cowok, mereka akan match dan memulai percakapan. Sederhana.
ADVERTISEMENTS
Dulu, cowok harus menghampiri dan menanyakan identitas cewek secara langsung. Sekarang, nggak perlu repot, sekarang tinggal ketik aja namanya di Google
Nah, setelah mencari-cari, selanjutnya cowok harus berkenal lebih dalam dengan menanyakan banyak hal tentang si cewek secara langsung. Ngajak ketemuan aja bikin deg-degan setengah mati. Memang merepotkan sih, tapi hal ini justru sangat seru. Kalau di zaman sudah banyak gawai dan internet, cowok cuma butuh koneksi dan mengetahui nama panjang si cewek. Setelah itu, biarkan Google bekerja mencari identitas si cewek. Ini gampang sih, tapi sama sekali nggak seru!
ADVERTISEMENTS
Perbedaan yang nyata zaman dulu dan sekarang adalah dalam tahap stalking. Dulu, cowok butuh teman sebagai agen, sekarang hanya butuh membuka akun medsosnya
Ternyata zaman dulu juga sudah ada yang namanya kepo atau stalking loh. Kalau zaman dulu, stalking cewek sendiri itu biasanya dengan cara menggunakan jasa teman untuk memata-matai si cewek. Setelah mendapatkan informasi, teman akan melaporkannya pada si cowok. Agak ribet sih cara ini.
Betapa nikmat jadi cowok zaman sekarang, ya. Kalau mau kepoin ceweknya lagi di mana, lagi sama siapa, lagi berbuat apa, tinggal buka aja akun media sosialnya. Semua bisa dilihat dari media sosialnya. Hmmm.
ADVERTISEMENTS
Dalam balada rindu, cowok zaman dulu akan mencari ceweknya di tempat biasa cewek berada. Sementara sekarang hanya tinggal chat dan membuat janji ketemu
Satu yang unik dari perjuangan cowok zaman dulu yang kangen sama ceweknya, dia akan mencari ke tempat di mana si cewek sering berada. Seperti sudah ada jadwal pastinya. Misal kalau pagi ceweknya di pasar, cowok akan ke pasar di pagi hari. Ke kampus pada siang hari, cowok akan mencarinya di jam yang sama. Sementara zaman sekarang, kalau kangen, cowok tinggal chat dan membuat janji ketemu. Sederhana, bukan?
ADVERTISEMENTS
Bagi yang LDR, menunggu kabar darinya hanya dibedakan oleh waktu. Kalau dulu butuh waktu berhari-hari, sekarang cuma butuh sekali pencet aja
Ini yang paling seru dari cowok kasmaran di zaman dulu. Membina hubungan jarak jauh, cowok zaman dulu mati-matian memperjuangkan rindunya untuk bertemu. Bahkan, sekadar menanyakan kabar, cowok harus menulis dan mengirim surat kepada ceweknya. Setelah itu, cowok harus menunggu entah berapa lama untuk tahu jawaban dari ceweknya. Menunggu surat balasan dengan cemas dan waswas. Sadis!
Kalau zaman sekarang, nggak perlu repot dan takut menjalin hubungan jarak jauh. Canggihnya teknologi bisa mempermudah dua anak manusia untuk menuntaskan rindunya yang dipisahkan oleh jarak. Mulai dari chatting, telpon, hingga video call. Gampang banget!
Yup, itulah beberapa perbedaan yang mencolok antara cowok sebelum dan setelah mengenal gadget dalam hubungan asmara. Kalau kamu, lebih milih zaman dulu atau sekarang, Boys?