Konon, bagi pengantin baru, film dewasa sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitasnya dalam mengarungi kehidupan rumah tangganya. Paling nggak, dengan menontonnya, mereka bisa mendapatkan petunjuk yang benar dalam mengarungi urusan ranjangnya. Benar nggak sih?
Justru konten pornografi hanya akan membawa petaka bagi hubungan rumah tanggamu kelak, Boys! Hal ini nggak bisa kamu jadikan referensi dalam kegiatan seksual dan nggak baik untuk kehidupan pernikahan kalian. Apalagi kalau kamu sampai kecanduan dalam menontonnya. Nah, dari Hipwee Boys, inilah penjelasan soal pengaruh konten dewasa terhadap hubungan rumah tangga bagi kalian yang sudah menikah. Simak, yuk!
Konsumsi pornografi yang berlebihan memicu adanya kecurangan dalam hubungan rumah tangga. Selingkuh dan sulit berkomitmen
Sebuah survei membuktikan adanya keterkaitan antara pornografi dengan perselingkuhan yang dilakukan cowok dalam hubungan rumah tangga. Situs Illicitencounters.com menjabarkan, 72 persen cowok mengaku rutin menonton film dewasa sebelum akhirnya berselingkuh. Bahkan dikutip dari The Hindu, pengadilan keluarga (pengadilan agama-red) di India lebih sering menerima kasus perceraian yang diakibatkan oleh perselingkuhan sang suami. Hal itu juga dipicu oleh intensitas pasangan mereka dalam mengonsumsi pornografi.
Perselingkuhan ini diakibatkan oleh kurang puasnya suami atas pelayanan istrinya di atas ranjang. Selanjutnya, suami serta merta akan kehilangan ikatan emosional dengan istrinya, dan memilih untuk mengakhiri hubungan. Ya, mau bagaimana coba. Orang referensinya artis-artis di film panas, sesuatu yang nggak mungkin dimiliki oleh hampir setiap cewek!
Perubahan sikap yang nggak disadari, seperti agresivitas yang meningkat dan kecerdasan yang menurun. Apa nggak rugi tuh?
Kebanyakan nonton film biru juga bisa memberikan efek tersendiri bagi cowok di segala umur, yang erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan. Penelitian dari Cambridge University 2013 lalu mengatakan, otak orang yang gemar menonton film ini mirip dengan pecandu narkoba, bahkan bisa jauh lebih parah kerusakannya kalau makin tinggi intensitasnya.
Terlepas dari tingkat kecerdasan yang menurun, tingkat agresivitas rangsangan akan meningkat drastis. Dilansir dari Psychology Today, mereka akan membutuhkan pengalaman yang ekstrem atau stimulan yang lebih kuat untuk bisa bergairah pada pasangannya. Jelas hal ini akan memberatkan para istri loh.
Permintaan nggak masuk akal yang memberatkan pasangan. Istri diminta melakukan hal yang sama seperti di film dewasa
Kebanyakan nonton bokep secara nggak langsung akan menjadikan konten tersebut sebagai referensi dalam urusan ranjang. Bukan nggak mungkin, dia akan mengharapkan—atau bahkan memaksa—istri atau pasangannya untuk melakukan hal-hal yang ada dalam film yang pernah dia tonton. Hal ini diungkapkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Amanda Maddox dalam Archives of Sexual Behavior tentang efek pornografi, yang membuat konsumennya memiliki imajinasi yang kian liar.
Padahal, adegan-adegan dalam film esek-esek itu, kan, hanya produk rekayasa. Tapi orang-orang seolah nggak pernah mau tahu soal proses ini, dan tetap mengagungkan konten pornografi tersebut sebagai patokan. Duh!
Secara garis besar, pornografi akan membawa pada tingkat kebahagiaan pasutri yang menurun drastis. Bahkan rentan akan perceraian!
Ya, secara mendasar, pornografi hanya akan mendatangkan malapetaka bagi mereka yang sudah mengucapkan ikrar suci pernikahan. Nathaniel Lambert dari Florida State University dalam Journal of Social and Clinical Psychology menemukan fakta bahwa pornografi memberikan dampak buruk bagi para istri. Sebab, mereka justru jarang mendapatkan hubungan ranjang yang sehat dari suaminya. Kalaupun melakukan kegiatan seks, justru mereka akan menderita dengan permintaan dan sikap kurang lembut dari suaminya. Dengan kata lain, pornografi bisa menyebabkan merosotnya tingkat kebahagiaan pasutri dalam kehidupan rumah tangga mereka.
Seperti pepatah klasik, apapun yang berlebihan itu memang nggak baik. Maka dari itu, kalau kamu mau nonton film porno, mendingan kamu puas-puasin pas kamu masih jomblo saja. Toh, pasti ada bosannya juga, kan, nonton film begituan?