Orang-orang pasti banyak yang bilang bahwa nggak ada negara yang bisa menandingi Bangsa Indonesia untuk urusan sumber daya alam. Namun, Indonesia masih jauh banget dibanding negara-negara maju untuk urusan sumber daya manusianya. Banyak kasus dimana sumber daya manusialah yang justru menghancurkan sumber daya alam Indonesia yang melimpah ruah tersebut.
Salah satu penyakit SDM di Indonesia yang hingga saat ini masih belum bisa diselesaikan adalah masalah korupsi. Nah, terkait dengan korupsi, ada satu pertanyaan yang pastinya pernah melintas di benak setiap orang yang mengawasi kasus-kasus di Indonesia, kenapa saat seseorang korupsi, istri dan anaknya bisa bebas? Padahal, mungkin saja, istri dan anaknyalah yang paling menikmati hasil korupsi tersebut. Yuk kita simak pembahasan tentang fenomena yang banyak diperdebatkan ini!
ADVERTISEMENTS
Setiap harinya ada lebih dari satu kasus korupsi yang terjadi di Indonesia. Dan mayoritas pelaku adalah seorang pria yang telah menikah
Sebelum membahas peran seorang cewek di belakang seorang koruptor, kita berangkat dulu bahas statistik jumlah kasus korupsi yuk! Pada tahun 2015, menurut Indonesia Corruption Watch (ICW), terdapat 550 kasus korupsi di Indonesia. Jumlah kerugian yang dialami negara pun nggak tanggung-tanggung, yaitu Rp 3,1 triliun. Itu baru data satu tahun lho.
Kemudian, ketika mengklasifikasi berdasarkan gender, kita pasti mengertilah kaum mana yang sering terlibat di masalah korupsi. Jumlah koruptor cowok lebih banyak ketimbang koruptor cewek: 94,3 % berbanding 5,7 %. Nama-nama seperti Miranda Gultom, Angelina Sondakh, Ratu Atut, Mindo Rosalina Manulang dan beberapa cewek lain, hanyalah remah-remah jika kita adakan pertemuan koruptor seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENTS
Di balik suami yang terlibat korupsi, ada cewek sosialita dengan berbagai permintaan di bekalangnya
Apakah benar bahwa nggak ada peran seorang istri, atau mungkin cewek simpanan, dalam sebuah praktik korupsi yang dilakukan cowok? Okelah survey ICW, mengatakan cowok-cowoklah yang banyak korupsi, tapi bukan berarti nggak ada cewek di belakang koruptor yang nggak merasakan hasil korupsi suaminya ‘kan?
Kamu pasti pernah mendengar ungkapan “di balik pria sukses, ada wanita hebat di belakangnya”. Namun siapa sangka kalau ungkapan tersebut juga relevan dengan fenomena korupsi di Indonesia. Kini ungkapan tersebut bisa kita sunting menjadi “di balik suami korupsi, ada istri sosialita di belakangnya”.
Ada kemungkinan yang sangat besar dimana seorang cowok melakukan praktik korupsi akibat demand dari pasangannya. Maksudnya bukan demand atau permintaan untuk korupsi secara langsung, tapi permintaan yang secara nggak langsung itu lho. Sebenarnya gaya hidup keluarganyalah yang bisa membuat pejabat cowok terpaksa atau sengaja korupsi.
Bayangkan saja, betapa tidak pusingnya seorang cowok, ketika ada istri atau cewek simpanannya mengirimkan kode-kode dalam rangka pemenuhan kebutuhan mereka.
Iya, kebutuhan. Kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Entah itu kebutuhan tas ratusan juta yang baru, mobil baru, hunian bernilai milyaran yang baru atau seperhiasan baru. Nah atas alasan itulah kenapa banyak para pejabat terdorong melakukan jalan pintas buat cari duit, mungkin.
ADVERTISEMENTS
Mantan petinggi KPK bahkan mengakui kalau sekarang istri para pejabat ikut terlibat. Bukannya ikut mencegah, tapi malah bekerja sama
Mantan petinggi KPK, Johan Budi, pun pernah mengungkapkan pendapat yang bernada serupa dengan ungkapan tersebut. “Dulu istri, yang suaminya jadi pejabat, akan ikut menjaga pasangannya untuk tidak korupsi dan tetap bersih. Namun yang terjadi sekarang, istri berkolaborasi dengan suami,” tutur Johan dikutip dari Tempo.
“Ibarat bermain bola suami gelandang kanan, istri penyerang kiri, tidak jarang lebih aktif istri untuk mengegolkan korupsi,” kata Johan.
Ia menuturkan, saat ini ada tahanan KPK yang berstatus suami dan istri, juga anak dan bapak, selain juga kakak dan adik. “Betapa miris kalau melihat situasi korupsi saat ini. Untuk itu KPK melakukan upaya tidak hanya penindakan, namun juga pencegahan yang dilakukan secara simultan,” kata Johan.
ADVERTISEMENTS
Lalu apa yang harusnya diterima seorang cewek yang berada di belakang seorang koruptor?
Jika seorang terlibat korupsi, maka cewek di belakangnya pun harus ikut dibui. Cewek tersebut secara tak langsung terlibat masalah pencucian uang. Hal tersebut diuraikan pada Pasal 5 UU RI No. 8 Tahun 2010. Maaf, ya, kali ini agak serius.
Tindak pidana pencucian uang pasif yang dikenakan kepada setiap Orang yang menerima atau menguasai penempatan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, penukaran, atau menggunakan Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1). Hal tersebut dianggap juga sama dengan melakukan pencucian uang. Namun, dikecualikan bagi Pihak Pelapor yang melaksanakan kewajiban pelaporan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
Nah, kalau seorang istri atau mungkin cewek simpanan lain dari seorang koruptor terlibat dalam pencucian uang (meskipun pasif), maka dia juga bisa diadili. Hukumannya paling lama 5 tahun penjara. Sudah jelas ‘kan kenapa cewek di balik seorang koruptor harus ikut dibui? Setiap peristiwa pasti memiliki sebuah proses sebab-akibat. Oleh karena itu, sudah saatnya para istri dimintai pertanggungjawaban saat si suami melakukan korupsi. Biar para istri tidak justru menjadi alasan utama para suami untuk korupsi!