Dari tahun ke tahun, penduduk Indonesia semakin meningkat. Hal ini disebabkan oleh usia pernikahan yang semakin muda dan tingkat keselamatan kelahiran yang meningkat setiap tahunnya. Saat ini banyak anak muda di usia awal 20n yang sudah memiliki minat untuk menikah. Ternyata masalah populasi ini juga terjadi di Jepang. Namun, kebalikan dari Indonesia. Alih-alih populasi yang semakin meninggi, di Jepang populasi semakin menurun setiap tahunnya. Banyak orang yang nggak menikah dan nggak memiliki keluarga di sana.
Nah, ternyata ini bukan menjadi masalah yang sepele. Ini masalah serius yang bisa memengaruhi keseimbangan Jepang sebagai sebuah negara. Melihat hal ini, Toyota pun mengambil alih. Mereka memberikan sebuah solusi yang katanya efektif, dengan menciptakan mini robot bernama Kirobo Mini. Seperti apakah Kirobo Mini ini? Apakah bisa menjadi solusi yang diharapkan pemerintah Jepang? Berikut ulasannya!
ADVERTISEMENTS
Seberapa canggihkah Kirobo Mini yang diproduksi sebagai solusi dalam mengatasi kemerosotan populasi di Jepang?
Robot kecil yang memiliki ukuran hanya setelapak orang dewasa (10 cm) ini memiliki kemampuan berbicara dan gesture yang menyerupai bayi. Cara berbicara yang gagap dan pergerakan yang masih sangat terbatas. Selain itu, Kirobo juga dilengkapi dengan kamera di kedua bola matanya yang bisa berkedip untuk berinteraksi atau mengenali orangtuanya, microphone sebagai alat komunikasi, serta Bluetooth yang bisa terhubung dengan ponsel untuk instalasi beberapa software pendukung. Bahkan, Kirobo juga memiki sebuah cradle atau kursi bayi, yang bisa dibawa ke manapun. Persis ketika kamu membawa anakmu jalan-jalan gitu deh! Oh, iya, sebagai catatan, Kirobo Mini ini merupakan pengembangan lanjutan dari robot kecil yang pernah diterbangkan ke luar angkasa.
ADVERTISEMENTS
Kirobo digadang-gadang bisa menjadi stimulan bagi masyarakat yang nggak pengen menikah, agar memiliki kemauan untuk memiliki anak
Pada September lalu, Toyota resmi meluncurkan Kirobo Mini, robot kecil yang ditengarai bisa menjadi penyelamat bagi Jepang yang mengalami kemerosotan jumlah populasi. Fuminori Kataoka, sebagai Project General Manager mengatakan bahwa Kirobo diperuntukan sebagai teman setia bagi pemiliknya. Tapi banyak yang berspekulasi bahwa robot mini ini diciptakan untuk membangun sebuah kondisi emosional bagi pemiliknya untuk menumbuhkan rasa keibuan atau kebapakan mereka. Jelas, tujuannya agar suatu saat nanti mereka bisa memiliki kemauan untuk membangun sebuah keluarga sendiri. Ya, sebagai stimulan agar masyarakat di Jepang mau untuk berkeluarga di usia produktif.
ADVERTISEMENTS
Hal ini dipicu oleh merosotnya jumlah populasi di Jepang dari tahun ke tahun. Di Indonesia, malah meningkat melulu!
Sebagai perbandingan dan catatan semata, sebenarnya masyarakat di Jepang bukan nggak mau berkeluarga dan mengakhiri hidup tanpa keturunan. Pada dasarnya, semua orang pengen memiliki keluarga dan penerus mereka. Tapi sayangnya, penurunan jumlah populasi di Jepang ini diakibatkan oleh kesibukan orang-orang dalam bekerja dan kaitannya dengan susah mendapatkan anak. Beda dengan negara lain yang kehilangan kepadatan populasi akibat perang, kelaparan, dan wabah penyakit.
Selain itu, Jepang juga masih enggan untuk memakai tenaga asing sebagai pekerja dalam industrinya. Mereka lebih percaya pada robot daripada imigran untuk meningkatkan populasi usia kerja di Jepang. Hal ini membubuhkan Jepang sebagai negara tertua kedua yang menjadi pengguna utama robot industri, setelah Korea Selatan.
ADVERTISEMENTS
Bisa jadi ini merupakan cara marketing pihak Toyota untuk meningkatkan persentase penjualan di tahun 2016. Kirobo akan menjadi penyelamat bagi mereka
Tapi kalau mau berpikiran sempit, kehadiran Kirobo Mini ini cuma sebagai strategi marketing dari Toyota untuk meningkatkan jumlah penjualannya di tahun 2016. Dari catatan Reuters, penjualan Toyota harus menurun dari posisi pertama yang berhasil digeser oleh VW pada triwulan pertama 2016 lalu. Toyota mengalami penurunan penjualan 2,3 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan terjadinya gempa yang melanda sebelah barat daya pulau Kyushu (14 dan 16 April 2016). Akibatnya, mereka harus menghentikan produksi dan diprediksi kehilangan produksi hingga 80.000 unit. Bahkan, hingga semester pertama 2016, TMC (Toyota Motor Corp) mengalami penurunan penjualan hingga 0,6% dari periode yang sama di tahun 2015. Bisa jadi, Kirobo menjadi cara paling ampuh bagi Toyota untuk meningkatkan penjualannya kembali setelah musibah gempa April tahun lalu itu.
Ya, apapun alasannya, Jepang telah membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi jalan keluar yang nggak merugikan pihak manapun. Bahwa apapun bisa diselesaikan dengan memanfaatkan teknologi secara baik. Lalu kembali ke Kirobo Mini, apakah menurutmu robot kecil ini bisa menjadi solusi paling ampuh bagi mereka yang enggan berkeluarga? Bagaimana denganmu yang juga enggan berkeluarga di usia produktif ini? Feel free to comment, ya!