Yoga: Haha Ngapain lu nangis? Cengeng banget lu!
Rifqi: Biarin sih, orang Joko lagi nangisin si Putri! Mereka kan putus. Haha
Joko: Berisik lu pada!
Menangis dalam konteks sedih adalah salah satu bentuk nyata dari cengeng. Sementara, istilah cengeng ini sejak dulu kala udah diidentikkan dengan cewek (meski nggak semua cewek itu cengeng). Nah, kalau begitu, dengan kata lain cowok yang menangis itu memiliki sifat kewanitaan alias feminim dong?
Nggak semuanya yang cowok lakukan atau perilaku cowok yang feminim itu bisa dibilang cemen loh, ya! Kamu tetap menjadi cowok sejati kok, meski kamu (harus) melakukan hal-hal seperti ini. Cekidot!
ADVERTISEMENTS
Menangis itu manusiawi. Cowok nggak perlu takut dibilang cemen saat meluapkan airmata. Menangislah kalau itu melegakan
Kata siapa cowok yang menangis itu cemen? Persepsi ini harusnya kita buang jauh-jauh dari pikiran kita. Sebagai cowok, nggak ada salahnya kalau kita menangis, dengan beberapa catatan. Untuk kasus putus cinta, cowok menangis itu nggak selalu cemen loh. Jika kamu terlalu mencintai pacarmu dan suatu saat berakhir di tengah jalan, akan membuat kamu atau cowok mana pun menangis. Sebab terlalu mencintai adalah penundaan untuk luka yang dalam.
ADVERTISEMENTS
Kalau kamu sudah berkeluarga, ngemong si buah hati itu wajib. Ayah yang baik adalah dia yang menyangi anaknya tanpa embel-embel apapun
Kalau kamu udah punya anak suatu saat nanti, jangan malu dan merasa risih untuk mengurusi anakmu sendiri, ya! Gendong anak, menyuapi, mengganti popoknya, meninabobokan, bukan berarti kamu cemen dan feminim. Justru, dengan begitu kamu berhak ditasbihkan sebagai ayah yang baik dan bertanggung jawab. Kalau istrimu lagi sibuk, dan kamu malu melakukan semuanya demi anakmu, siapa yang mau ngurusin anak kalian? Ya, kalau kamu punya babysitter. Kalau nggak punya, mau kamu telantarin?
ADVERTISEMENTS
Ngurus pekerjaan rumah bukan cuma urusan istri. Cowok juga perlu belajar, sebab cowok nggak selamanya ditemani istri atau ibu
Selain ngemong si buah hati, ngurus pekerjaan rumah juga bukan berarti bahwa kamu itu cemen. Cowok sejati itu cowok yang bertanggung jawab dan bisa diandalkan dalam segala hal. Beuh. Ini mah suami idaman banget! Nah, kalau istrimu kelak sedang sibuk dan kamu sedang libur, nggak ada salahnya untuk menggantikan posisinya sebagai Bapak Rumah Tangga. Toh apa yang kamu lakukan itu juga demi kebersihan dan kenyamanan rumahmu juga, ‘kan? Nggak usah malu, ya!
ADVERTISEMENTS
Menjadi sensitif atau peka dengan sekitar bukan cuma kewajiban cewek. Cowok juga perlu menjadi seorang yang peduli dengan keadaan
Mungkin kata sensitif-lah yang tepat untuk memberi istilah pada seorang cowok yang perasa. Mudah tersinggung dan ‘nggak enakan’. Justru, sikap seperti inilah yang perlu cowok punya. Sebab dengan sensitif, kamu bisa lebih peka dengan keadaan sekitarmu. Seperti halnya kalau kamu diminta istrimu untuk membeli pembalut, misalnya. Nggak usah malu. Toh, itu juga buat istrimu. Kalau bukan kamu, siapa lagi? Iya, ‘kan? Lebih dari itu, cowok yang sensitif juga akan lebih memahami apa yang ceweknya inginkan. Karena dia merasa, makanya dia mengerti apa yang ceweknya harapkan.
ADVERTISEMENTS
Perawatan itu bukan cuma hobi para cewek. Asalkan tak berlebihan, bukan cemen namanya kalau cowok merawat dirinya sendiri!
Kata siapa cowok yang perawatan atau peremajaan diri itu cupu? Iya sih, ‘pekerjaan’ ini emang hobinya para cewek, tapi bukan berarti cowok nggak berhak untuk melakukannya, ‘kan? Nggak ada peraturan mana pun yang melarang cowok untuk perawatan atau peremajaan diri. Justru, dengan cowok melakukan hobinya para cewek ini, dia akan terlihat lebih bisa menjaga dirinya agar lebih bersih dan wangi, tentunya. Lagipula, bukankah cewek suka dengan cowok yang bersih, wangi, dan pandai merawat diri?
So, nggak masalah dong kalau cowok melakukan beberapa hal di atas ini? Apapun yang cowok lakukan, kalau itu demi kebaikan (meski sebenarnya itu adalah pekerjaan cewek) cowok tetaplah cowok dengan ketangguhan dan kewajibannya untuk bertanggung jawab.