Data sudah berbicara bahwa konsumen terbanyak film porno di seluruh dunia, termasuk Indonesia, adalah kaum Adam. Fakta itu terjadi mungkin gara-gara cowok dituntut jadi pemandu dalam hubungan seksual. Dalam beberapa budaya, cewek bahkan dianggap tidak perlu tahu urusan seksual. Dan, oleh karena itu segalanya berada di tangan cowok. Nggak heran kalau para cowok kerap menjadikan film-film bokep sebagai patokan atau contoh berhubungan seksual.
Namun praktik tersebut ternyata sebuah kekeliruan. Kita seharusnya tak mudah percaya terhadap film biru. Sebab apa yang ditampilkan pada film biru banyak yang tak realistis, banyak bohongnya. Ada beberapa hal yang akhirnya dipercaya banyak orang yang sejatinya salah kaprah. Orang-orang jadi menganggap bahwa hubungan seks yang baik adalah yang seperti di film porno yang mereka lihat, padahal tidak sama sekali. Daripada lama-lama, mending simak penjelasan Hipwee Boys kali ini. Biar nggak salah kaprah lagi!
Faktor ukuran penis yang besar tak selalu benar mampu memuaskan cewek. Malah sebaliknya
Penis yang besar kerap diasosiasikan dengan kejantanan dan ketangguhan. Itulah konstruksi yang dibangun film-film porno kepada konsumennya. Dan, kayaknya jarang banget, atau bahkan mungkin nggak ada, aktor-aktor film porno yang memiliki penis kecil.
Padahal pada kenyataannya, menurut salah satu sutradara film porno, hanya sedikit jumlah aktris yang bisa merasakan dan menikmati ukuran penis yang terlalu besar. Dikutip dari Men’s Health, hal tersebut diungkapkan Seymore Butts.
“Saya biasanya menghapus (saat penyuntingan video) wajah aktris yang tampak kesakitan. Karena itu mengganggu. Itu bisa menghilangkan fantasi penonton,” kata Butts.
Jadi, jangan kira dengan kamu berhasil membuat penismu besar berkat berbagai cara, bukan berarti istrimu nanti akan senang dengan kondisi tersebut. Wajah nikmat aktris yang di-shoot dalam film porno kebanyakan hanyalah rekaan belaka.
Kelihatannya aja spontan dan panas, padahal semua yang ada di film porno adalah setting-an. Akan sulit terjadi di kehidupan nyata
Seks di film porno memang dirancang supaya terlihat spontan. Akan tetapi, hal tersebut jauh dari kebenaran. Jauh banget dari yang dilihat oleh para pemirsa, proses syuting film porno memerlukan puluhan kali cut dan berhenti saat berhubungan badan. Jika ada bagian yang tak bagus, maka akan diulangi. Jangan dipikir saat kamu menikah nanti kamu bisa melakukan hubungan sepanas film porno. Mungkin sesekali bisa, tapi untuk menikmatinya tiap hari itu tidak mungkin.
Bayangkan saja dalam kenyataannya, hanya ada beberapa saat di mana kita dalam kondisi prima. Selain kecapekan kerja, ada banyak hal lagi yang memengaruhi kondisi fisik kita. Belum lagi nanti kalau sudah punya anak. Meskipun bisa saja diatur, tetap saja dalam kenyataannya kamu tak akan bisa menikmati hubungan seks panas seperti film porno. Jadi jangan banyak berharap ya! 😀
Soal ketahanan fisik aktor-aktor film porno pun sebuah rekaan. Kenyataannya bisa bikin kamu miris
Orang-orang, dan mungkin termasuk kamu, bisa iri dengan penampilan atau performa para aktor film porno. Mereka bisa bertahan lama untuk mencapai orgasmenya. Padahal kenyataannya, performa mereka itu hasil dari berbagai macam bahan kimia yang mereka konsumsi.
“Sebelum kamera mulai on, para aktor sudah mengonsumsi pil atau menginjeksi penisnya supaya bisa bertahan lama. Sebanyak 95 persen aktor menggunakan peningkat performa,” kata sutradara yang berjuluk Adam Glasser.
Di sisi lain kita juga mesti sadar bahwa ketika pengambilan gambar terdapat jeda, sehingga para pemainnya bisa beristirahat. Artinya, tidak ada pemain yang melakukannya secara non-stop. Sudah seharusnya kita berhenti berpatokan pada film porno. Waktu 30 detik hingga 10 menit adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan pria untuk mencapai klimaks. Jadi kalau kamu menemukan film porno yang si cowok klimaksnya bisa sampai 30 menit atau bahkan 1 jam, maka itu sangat mungkin sebuah fantasi~
Pernah menemukan bagaimana seorang aktris bisa begitu bergairahnya melakukan oral seks? Jangan percaya gitu aja!
Sekali lagi, ketika aktor dan aktris porno sudah masuk ke dalam frame kamera, mereka bakal berubah. Mereka tak akan menjadi dirinya sendiri. Mereka akan menuruti apa yang dituntun para pekerja filmnya, termasuk adegan ketika oral.
Ini sungguhan. Tak semua cewek suka dengan oral. Bahkan sangat mungkin mereka merasakan ketidaknyamanan ketika kamu mempraktikannya pada istrimu. Pun kamu penasaran dan menyukainya, mintalah pendapat pasanganmu, “Apakah dia bersedia melakukannya?”.
Ingat apa yang ditayangkan film kebanyakan adalah fantasi. Menurut Butts, atas pengalaman pribadinya menjadi sutradara, para pemainnya melakukan adegan cuma uang. “Lalu karena ingin dapat sanjungan, kebebasan, baru setelah itu murni karena ingin berhubungan seksual,” tutur Butts.