Belum lama ini, saya tergelitik ketika melihat kumpulan foto di media sosial yang ber-caption, “Jangan heran kalau cowok lebih cepat matinya ketimbang cewek.” Akun yang membagikan foto tersebut adalah akun humor, dan momen itu membuat saya menahan tawa sebab kalau dipikir-pikir, ya, ada benarnya juga.
Mendengar kabar sekelebat tentang cowok-berumur-lebih-singkat-dibanding-cewek sudah sangat sering terjadi. Akan tetapi, masih ada perasaan: belum berani membuktikan. Sebelumnya, saya masih beranggapan, “Ah, mungkin itu mitos saja.” Di satu sisi, takut sih untuk membuktikannya. Takutnya, fakta yang saya temukan ternyata benar.
Namun foto-foto yang dibagi akun humor tersebut lalu menjadi titik akhir saya untuk membuktikan dan mencari fakta mengapa cowok lebih pendek umurnya dibanding cewek. Sebab dilihat dari orang-orang di lingkaran sosial saya pun, entah itu tetangga ataupun keluarga sendiri, banyaknya jumlah cowok yang meninggal lebih dahulu ternyata lebih banyak. Kedua kakek saya jadi hal yang paling dekat. Ayah dari ibu dan ayah dari ayah saya meninggal lebih dahulu.
ADVERTISEMENTS
Jadi, mengapa laki-laki, rata-rata, mati lebih cepat?
Untuk membuktikannya, saya memulainya dari sebuah laporan Dr. Robert Shmerling, M.D. di situs resmi Harvard University. Shmerling mengungkapkan, di Amerika Serikat rata-rata wanita hidup lebih lama daripada pria. Bahkan, 57 persen dari orang yang berusia 65 tahun atau lebih tua adalah perempuan. Sedangkan pada usia 85 tahun, 67 persen adalah perempuan. Rata-rata umur perempuan 5 tahun lebih lama daripada laki-laki, dan 7 tahun lebih lama di seluruh dunia.
Scheimer mengatakan, hal utama yang jadi alasan laki-laki berumur lebih pendek dari perempuan adalah takdir biologis. Laki-laki jadi sosok yang sering melakukan risiko yang lebih besar. Pernyataan yang diungkapkan Dr. Scheimer tersebut sejalan dengan foto-foto yang saya temukan dari akun humor yang disebut sebelumnya.
Di sisi lain, tak sedikit juga perusahaan-perusahaan yang lebih memilih laki-laki untuk diberi tanggung jawab mengelola pekerjaan lapangan. Contohnya: pertambangan, konstruksi bangunan, gardu listrik, militer dan banyak lagi.
Hal lain yang dapat menjadi penguat bahwa laki-laki lebih cepat meninggal daripada perempuan adalah potensi penyakit jantung. Penyakit jantung kadang tak memilih usia, dan menurut Dr Scheimer, laki-laki berpotensi 50 persen lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung. Selain fakta bahwa laki-laki memiliki kadar estrogen yang lebih rendah daripada perempuan, risiko medis cowok lainnya seperti tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol, juga dapat berkontribusi.
Terakhir, Dr. Scheimer mengungkapkan fakta yang ada di masyarakat, yaitu laki-laki cenderung enggan pergi ke dokter ketika mengalami sakit. Berbeda dengan perempuan. Menurut Badan Penelitian dan Kualitas Kesehatan di Amerika Serikat, laki-laki jauh lebih mungkin menahan rasa sakitnya dan mengabaikan saran pergi ke dokter ketimbang perempuan.
ADVERTISEMENTS
Laporan BBC mengungkapkan data-data penguat. Mulai dari Swedia, Rusia, sampai hewan-hewan primata
Sebagai penambah bukti, saya pun punya laporan David Robson dari BBC yang mengungkapkan data-data dari berbagai negara, sampai data daya tahan primata. Di awal laporannya, Robson mengatakan, begitu dia menghirup udara dunia untuk pertama kalinya, dia telah ‘ditakdirkan’ mati lebih cepat dibandingkan setengah dari bayi-bayi yang ada di unit persalinan rumah sakit tempat dia dilahirkan.
“Alasannya? Jenis kelamin saya. Karena fakta bahwa saya laki-laki, dapat dipastikan saya bisa mati lebih cepat tiga tahun dari seorang perempuan yang lahir di hari yang sama dengan saya’,” tutur Robson.
Lebih lanjut, Robson mengungkapkan berbagai data beberapa negara. Salah duanya adalah Swedia dan Rusia. Menurutnya, pada tahun 1800-an, data di Swedia menunjukkan usia harapan hidup bagi perempuan adalah 33 tahun, sedangkan laki-laki 31 tahun. Fakta usia harapan hidup laki-laki lebih rendah tersebut tak berubah di zaman sekarang, di mana usia harapan hidup kaum hawa 83,5 tahun. Sementara di sisi lain, kaum adam hanya 79,5 tahun.
Di Rusia, beda panjang usia antara perempuan dan laki-laki lebih jauh lagi. Negeri Beruang Merah memiliki data yang menyebut bahwa rerata laki-laki 13 tahun lebih cepat meninggal dibandingkan perempuan. Para pakar di sana menyebut alkohol dan rokok sebagai ‘kambing hitam’ kenapa kaum laki-laki lebih cepat meninggal.
Tak cukup di sana, Robson pun mengungkapkan temuannya di dunia fauna. Para pejantan dari spesies primata seperti simpanse, gorila, orang utan, dan gibon, memiliki umur yang lebih singkat ketimbang para betina. Padahal mereka tak merokok dan minum alkohol, ‘kan?
Untuk kamu yang dulunya anak IPA. kamu pasti paham tentang kromosom. Kromosom perempuan adalah XX, sementara pria adalah XY. Menurut Robson, dengan memiliki dua kromosom X, kaum perempuan memiliki salinan ganda untuk setiap gen, yang berarti jika ada yang rusak, mereka masih punya satu cadangan. Dan ini berbeda dengan para laki-laki.
Data-data yang diungkap di atas menguatkan saya bahwa laki-laki lebih cepat matinya daripada perempuan adalah sebuah fakta. Bukan lagi asumsi. Dan saya makin kuat alasan, apa yang saya tertawakan dari foto-foto yang dibagi akun humor tersebut adalah tentang laki-laki yang selalu mengambil pekerjaan yang berisiko bagi keselamatannya. Bukan menertawakan tentang fakta laki-laki lebih cepat meninggal, lho ya. Yang ada saya harusnya takut soal ini.
Pada akhirnya, sebagai orang yang memiliki keyakinan agama, saya memercayai tentang siapa yang akan mati duluan di antara kita adalah sebuah misteri yang tak akan diketahui siapapun. Hanya Dia yang di atas sana yang paham dengan hal ini. Namun hal pasti yang perlu kita lakukan saat ini adalah hidup sehat. Sebab, cuma tindakan preventif itulah yang bisa membantu kita hidup lebih lama lagi.