Budaya Datang Terlambat yang Sudah Mengakar di indonesia. Harusnya Cowok Paling Benci Kata ‘Telat’!

Mas, aku telat.

Nahlo! Siapa yang pernah mendengar kalimat tersebut dari mulut ceweknya? Bagaimana perasaanmu? Khawatir, cemas, atau bahagia? Bagi mayoritas cowok yang belum menikah, jelas kalimat di atas memiliki makna yang sangat mengerikan. Lebih kerucut lagi, kata ‘telat’ yang seperti momok atau mimpi buruk bagi cowok.

Ya, telat memang selalu bertendensi pada makna negatif. Tapi anehnya, kenapa kok sampai sekarang masih banyak orang yang seolah menjadikan telat sebagai budaya? Entah dalam konteks yang berbeda, tapi telat seperti telah mengakar di masyarakat kita. Atau maksudnya, benci tapi cinta begitu? Nah, berikut akan Hipwee Boys berikan ulasan mengenai alasan soal orang-orang yang suka membudayakan telat ini. Yuk, simak!

ADVERTISEMENTS

Nggak ada orang yang bisa menghitung pasti estimasi waktu. Kegagalan dalam memperhitungkan waktu menjadi kesalahan berulang

Budaya Datang Terlambat yang Sudah Mengakar di indonesia. Harusnya Cowok Paling Benci Kata 'Telat'!

Perhitungan yang salah. via sheltoninteractive.com

Dalam penelitian yang dilakukan oleh psikolog Emily Waldun dan Mark McDaniel dari Washington University, membuktikan bahwa banyak orang yang nggak bisa memperhitungkan estimasi waktu ketika mereka sedang mengerjakan sesuatu yang menarik. Dalam penelitiannya, mereka meminta para responden untuk menyelesaikan puzzle dengan waktu yang terbatas. Karena saking asyiknya bermain puzzle tersebut, hanya sedikit orang yang bisa menyelesaikannya sesuai waktu yang diberikan. Sisanya, nggak bisa.

Sama halnya seperti kamu bangun tidur dan hendak berangkat kuliah atau kantor. Kamu mengira hanya akan menghabiskan waktu beberapa menit untuk membuka media sosial, tapi nyatanya, saking keasyikannya, kamu berseluncur hingga berjam-jam lamanya. Telat kuliah deh!

ADVERTISEMENTS

Khusus bagi cowok, the power of kepepet juga jadi faktor yang bikin mereka suka telat. Adrenalin terpacu dengan begitu kencang!

Budaya Datang Terlambat yang Sudah Mengakar di indonesia. Harusnya Cowok Paling Benci Kata 'Telat'!

Nunggu kepepet, baru kerja. via shutterstock.com

Hormon adrenalin memang identik dengan kaum Adam, di mana mereka suka melakukan hal-hal yang bisa memicu gerak tubuh hingga denyut jantung dengan sensasi yang luar biasa. Sama halnya ketika seseorang menghabiskan waktunya untuk melakukan pekerjaan di batas akhir waktu yang sudah ditentukan.

Dengan istilah the power of kepepet, seseorang, biasanya cowok, baru akan melakukan pekerjaannya dengan maksimal, cepat, dan nggak tepat. Hal ini jugalah yang menyebabkannya mengalami keterlambatan. Entah terlambat untuk menyelesaikan tugas atau hal lainnya.

ADVERTISEMENTS

Terlalu banyak melakukan pekerjaan dalam satu waktu yang bersamaan. Sudah takdirnya, cowok nggak bisa untuk multitasking!

Budaya Datang Terlambat yang Sudah Mengakar di indonesia. Harusnya Cowok Paling Benci Kata 'Telat'!

Multitasking! via twitter.com

Mungkin orang akan merasa keren ketika dia bisa menyelesaikan banyak tugas dalam satu waktu yang hampir bersamaan. Seperti menuntaskan daftar to-do-list dalam sehari, ketika dia berhasil, dia akan merasa sangat keren dan puas. Tapi masalahnya adalah dia akan kehilangan banyak deadline untuk beberapa tugas yang memang memiliki tenggat waktu. Ya, memang jarang ada cowok yang bisa melakukan multitask. Pun dia bisa, nggak semuanya akan selesai sesuai rencana.

ADVERTISEMENTS

Menyepelekan juga menjadi faktor penyebab orang suka telat. Jangan suka menganggap remeh segala hal, ya!

Budaya Datang Terlambat yang Sudah Mengakar di indonesia. Harusnya Cowok Paling Benci Kata 'Telat'!

Liat ntar deh! via shutterstock.com

Satu hal yang pasti dan nggak bisa dibantahkan lagi adalah menyepelekan atau menganggap gampang sesuatu. Artinya, dia nggak mikir panjang apa yang akan terjadi dengan tindakannya. Ambillah contoh ketika cewekmu bilang dia telat. Kenapa bisa demikian? Ya, karena kamu nggak mikir panjang tentang hal yang akan terjadi jika kamu melakukannya tanpa pertimbangan matang. Bahkan untuk kasus terlambat yang lain pun, sama. Semua berawal dari anggapanmu melihat sesuatu dengan sepele.

Seperti penyakit, telat sudah mandarah-daging dalam tubuh kita, khususnya masyarakat Indonesia. Ya, meski nggak semua orang sering mengalami hal ini, tapi ruapanya telat sudah menjadi budaya yang begitu susah untuk dilepaskan. Padahal kita tahu, telat itu nggak pernah baik, kan? Jangan terpengaruh dengan pepatah, “Lebih baik telat, daripada tidak sama sekali,” ya!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Senois.