Belum genap sehari rilis, sebuah iklan minuman bersoda yang dibintangi oleh aktris papan atas Kendall Jenner menuai banyak kritik dari masyarakat. Konon, iklan yang disampaikan sebagai pesan perdamaian ini dianggap netizen sebagai bentuk penyepelean isu protes anti kekerasan polisi yang tengah marak beberapa minggu terakhir.
Nggak cuma itu, sebelumnya juga pernah ada iklan dari produk kecantikan yang dianggap rasis karena menampilkan perbedaan warna kulit sebelum dan sesudah menggunakan produk tersebut. Terlepas dari itu semua, ada beberapa iklan yang juga dicekal karena masalah yang lebih kompleks. Ya, iklan-iklan ini ditarik karena alasan moral, terlalu banyak menampilkan adegan dewasa. Di Indonesia memang jarang ada iklan yang mengeluarkan ekspresi seberani iklan luar negeri. Lah, gimana, disini bisa dibakar perusahaannya sama orang-orang kalau bikin iklan vulgar gini!
Pada tahun 2004, produk Gucci diprotes oleh masyarakat terkait model cewek yang menampilkan huruf G pada area kewanitaannya
Konon, iklan fashion asal Italia ini dicekal karena menampilkan seorang cewek dewasa yang menunjukkan huruf G di area alat vitalnya. Masyarakat menilai hal itu melambangkan G-Spot cewek yang jelas sangat meresahkan jika dalam konsep advertising. Meski demkian, iklan ini nggak ditarik oleh BASA.
Sementara, di tahun 2015, Gucci melakukan pengiklanan yang kontroversi lagi. Mereka menggunakan model dengan postur tubuh yang terlalu kurus, yang dinilai oleh BASA (The British Advertising Standards Authority) akan memberikan edukasi yang buruk pada masyarakat. Padahal seharusnya ini nggak masalah loh. Toh, semua orang harusnya bisa menjadi model, kan?
The Breast Cancer Fund yang meresahkan masyarakat. Cowok juga geli lihatnya!
Poster iklan tentang kanker payudara ini bukannya mendapat sambutan positif, justru mendapat protes keras dari masyarakat. Ya, kalau dilihat dari posternya, jelas ini meresahkan banyak orang. Bagaimana nggak, mereka memperlihatkan seorang cewek dengan bekas luka operasi kanker di payudaranya.
Produk lingeri yang tentu bikin cowok panas dingin dari Victoria’s Secret dikecam banyak cewek di seluruh dunia. Lihat posternya deh!
Dikutip dari Dailymail, produk lingeri dari Victoria’s Secret (2014) ini menampilkan sederet cewek cantik nan seksi dengan mengenakan lingeri. Diawali oleh petisi dari tiga cewek asal Inggris, mereka meminta Victoria’s Secret untuk meminta maaf pada seluruh masyarakat, terutama kaum Hawa. Karena iklan yang mereka sampaikan nggak sesuai dengan realita yang ada. Pasalnya, jargon #PerfectBody itu nggak berlaku untuk semua cewek. Nggak semua cewek memiliki tubuh seindah itu.
Meski bagi banyak cowok ini nggak berpengaruh pada hasrat seksual, tapi iklan ini menimbulkan tafsir beda bagi para pengidap kelainan seks
Poster film The Rules of Attraction besutan Roger Avary pada 2002 silam ini jelas menuai banyak protes keras dari berbagai kalangan. Bukan masalah filmnya, melainkan poster iklan yang mereka gunakan. Seperti dalam gambar, poster ini jelas mengancam keselamatan anak-anak oleh berbagai pihak para pelaku atau pengidap kelainan seksual. Pun pada orientasi seksual pada anak sendiri. sebab boneka merupakan hal yang begitu dekat dengan anak-anak, tapi digambarkan dengan berbagai posisi seks yang hanya boleh dilakukan orang dewasa. Fatal!
Parfum Rogue dari penyanyi seksi Rihanna pada 2014 lalu juga mendapat protes keras. Dianggap terlalu porno!
Dari otoritas advertising Inggris, BASA, mencekal iklan parfum yang dibintangi oleh penyanyi seksi Rihanna pada 2014 lalu. Pasalnya, postur yang diperagakan Rihanna terlalu mengundang birahi para kaum Adam. Lekukan tubuhnya tentu memancing nafsu cowok, dan memancing emosi cewek. Ya, pantas aja kalau dicekal.
Diesel, produk fashion asal Italia ini juga mendapatkan kecaman keras dari masyarakat terkait poster iklannya pada 2006 lalu
Iklan dari Diesel ini bukan pertama yang diprotes oleh masyarakat. Bukan masalah produknya, tapi gara-gara poster berani yang dipasarkannya. Ya, sebagai cowok tentu kita akan fokus pada postur si cowok dalam poster tersebut dong. Bukan pada sepatu boots yang mereka iklankan.
Ya, itulah beberapa iklan yang mendapatkan protes keras dari berbagai kalangan. Nggak melulu soal seksualitas, tapi iklan tersebut memang mengundang keresahan tersendiri bagi khalayak. Sebenarnya semua bisa dikembalikan pada diri kita masing-masing sih, tapi tetap saja, yang membuat iklan juga harus mengerti bahwa akan tetap ada beberapa orang yang nggak akan mampu menerima ide seberani itu.