Mungkin bagi sebagian besar kamu mengira judul ulasan Hipwee Boys kali ini begitu amoral hingga kamu menyematkan berbagai makian dan hujatan sebelum membaca isinya. Tapi nggak masalah, sebab bagi sebagian cowok, mereka mafhum dengan fenomena ini.
Imajinasi memang merupakan hal yang sangat personal dan tentu berbeda-beda untuk setiap orang. Terlebih imajinasi cowok akan hal yang berbau seksualitas, kendati sebenarnya cewek juga memiliki imajinasi jauh nggak kalah hebat daripada cowok. Meski begitu, tetap cowoklah yang selalu mendapatkan predikat piktor alias pikiran kotor kalau sudah membicarakan imajinasi ini.
Agaknya para produser film dewasa mengamini hal ini; imajinasi liar para cowok. Maka dari itu, nggak heran kalau begitu variatifnya adegan hingga peran para aktor dalam film esek-esek ini. Salah satu yang paling sering terlihat adalah role play atau adegan yang berpura-pura. Biasanya si cewek “menyamar” menjadi guru, suster, murid sekolah dan lainnya. Nah, kali ini Hipwee Boys ingin mengangkat beberapa profesi yang kerap sekali keluar dalam jalan cerita film porno. Kenapa kok bisa gitu?
Profesi paling populer yang kerap muncul adalah tim medis, seperti dokter, suster, hingga perawat
Padahal, berdasarkan sejarahnya, seragam tim medis sama sekali berbeda dengan seragam yang ada pada saat ini. Apalagi yang ada dalam film dewasa. Tapi seiring perkembangannya, seragam mereka, khususnya suster yang semula mengadaptasi dari pakaian biarawati, berubah dengan berbagai tambahan untuk menyesuaikan dengan pekerjaan mereka, seperti tambahan saku-saku, hingga masker. Sementara bagi cowok, cewek dengan seragam seperti ini terhitung sangat seksi.
Sementara di film produksi Jepang, guru privat menjadi imajinasi paling liar bagi para cowok, khususnya remaja tanggung
Dengan berpakaian kasual, yang biasanya perpaduan antara kemeja dan rok di bawah lutut, guru privat menjadi imajinasi yang menggairahkan bagi cowok, khususnya para penonton film dewasa buatan Jepang. Karena bermula dari sinilah, seragam guru privat dijadikan sebagai alat untuk mengembangkan imajinasi seksual para penontonnya, bahwa profesi ini memang seksi dalam arti luas. Padahal mah biasa saja, ya?
Dari pramusaji hingga pramugari pun masuk dalam settingan imajinasi dalam film dewasa. Pasti kamu pernah nonton yang seri ini, kan?
Setelah guru privat dengan pakaian kasual namun sopan, beranjak ke pakaian asisten rumah tangga (ART) atau pramusaji yang terbilang biasa saja. Entah bagaimana, cowok bisa memiliki imajinasi yang cukup aneh, mengingat ART atau pramusaji nggak memiliki pakaian yang bisa mengundang syahwat. Namun di film-film dewasa, semua telah direkayasa menjadi sedemikian seksi, hingga akhirnya para penonton seolah sepakat bahwa seragam mereka memang seksi dan bisa mendatangkan hasrat seksual.
Sementara untuk pramugari, memang mereka memiliki seragam yang cukup ketat. Pasalnya, memang tuntutan pekerjaan mereka yang mengharuskan berpenampilan menarik. Tapi bukan berarti para pramugari ini bisa menjadi objek untuk cuci mata, ya!
Profesi yang nggak kalah seksi tentu sekretaris atau pegawai kantoran. Rok mini dan baju berkerah memang bikin gerah!
Nggak bisa dimungkiri lagi, seragam a la sekretaris atau karyawan kantoran memang memiliki nilai keseksian tersendiri bagi cowok. Jelas, rok pendek hingga rok span yang dipadukan dengan atasan berkerah dan berkancing di bawah leher menjadi tontonan menarik bagi sebagian besar cowok. Nggak jarang pula, pakaian ini menjadi fetis banyak cowok di belahan bumi ini.
Hampir serupa dengan sekretaris dan pegawai kantoran, seragam siswi pun menjadi fetis tersendiri bagi beberapa cowok, khususnya di Jepang
Sudah bukan rahasia lagi, kalau cewek dengan seragam sekolah menjadi imajinasi bagi para cowok, khususnya di Jepang. Bahkan, tindak kriminalitas pada siswi sekolah pun tergolong tinggi. Inilah yang menjadi alasan produser mengangkat tokoh siswi sekolah ke dalam film-filmnya.
Pornhub, situs berbagi film dewasa terbesar di dunia, memang hampir setiap tahun merilis tokoh/sosok dalam film atau bahkan kata kunci yang sering dicari oleh orang-orang, seperti mulai dari ibu tiri, saudari tiri, remaja, hingga kartun. Hal ini menunjukkan kalau imajinasi orang-orang memang sangat liar dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Tekanan hidup yang makin tinggi dan (mungkin) saja regulasi internet yang semakin hari semakin nggak jelas mungkin saja menjadi salah satu penyebab utama keliaran ini. Atau, mungkin saja orang zaman dahulu juga sudah membayangkan hal seperti ini, hanya saja tidak masuk ke dalam data yang jelas seperti sekarang.
Apapun itu, yang jelas bayangan-bayangan macam ini bukanlah hal yang abnormal meskipun tidak bisa juga dibilang ini adalah hal baik. Tentu saja ini hal yang kurang baik. Oleh karena itu, kita semua wajib mampu mengidentifikasi “kegilaan” ini. Bukannya menyarankan menjadi individu yang mesum, hanya saja jika kita lebih menyadari kelemahan kita sejak awal, kita mungkin bisa lebih cepat menemukan solusinya.