Selama ini, kita selalu mengeluh ketika berkendara di jalan raya dan bertemu dengan ibu-ibu pengendara motor atau mobil. Nggak motor, nggak mobil, keduanya sama-sama bikin emosi! Bagaimana tidak, beliau ini kerap kali memberi sein ke kiri, padahal belok kanan, dan sebaliknya. Ya, ini lebih sering terjadi pada ibu-ibu pengendara motor sih. Lebih tepatnya, ibu-ibu pengendara motor matic. Saat mereka sedang di jalan, jalanan menjadi ancaman paling berbahaya bagi kita semua.
Namun usut punya usut, ternyata beliau-beliau ini memiliki beberapa alasan yang cukup masuk akal. Ya, kita sebagai anak muda sudah seharusnya memaklumi apa yang sebenarnya terjadi pada beliau. Jangan su’udzon, coba dibaca dulu alasan mereka ini, yuk!
ADVERTISEMENTS
Pemahaman motor matic menurut ibu-ibu yang salah kaprah. Kalau motor matic, seinnya juga otomatis. Lah, maksudnya bagaimana ini? -___-
Beberapa bulan lalu sempat beredar posting-an seseorang dengan ibu-ibu yang marak di media sosial. Dia mencatat hasil percakapannya dengan ibu-ibu pengguna motor yang tertabrak olehnya, karena si ibu ini memberi rambu belok yang salah dengan tujuannya. Alasannya sederhana; kalau motor matic, ya ketika belok, sein akan otomatis mengikuti arah ke mana beliau belok. Oke. Alasan pertama ini nggak masuk akal buat kita. Tapi menurut beliau, konsep motor matic itu, ya begitu. Gokil nggak tuh?
ADVERTISEMENTS
Hal yang mungkin banget terjadi sebenarnya adalah beliau ini lupa mengangkat jemuran atau matiin kompor di dapur. Makanya buru-buru!
Jangan su’udzon dulu kalau melihat ibu-ibu ngaco bawa motor di jalan raya. Kamu nggak pernah tahu apa yang terjadi sebenarnya, dan nggak akan tahu apa yang akan terjadi kalau beliau nggak ngebut seperti itu. Mungkin beliau ini lupa mengangkat jemuran atau matiin kompor di rumahnya. Nah, kebayang dong, kalau sampai beliau nggak sempat mengambil jemurannya dan matiin kompor di dapurnya? Beliau telah menyelamatkan banyak nyawa!
ADVERTISEMENTS
Mungkin beliau lupa matiin sein. Kamu harus memakluminya, sebab beliau pasti banyak pikiran; entah anak-suami, entah cicilan panci
Ini yang paling bikin emosinal. Udah bukan cuma marah yang bakal kita rasakan ketika bertemu dengan ibu-ibu macam ini. ya marah, ya sedih, ya pengen nangis, ya pengen jalan kaki, ninggalin motor di pinggir jalan, dan sebagainya. Pokoknya nano-nano deh rasanya kalau ketemu ibu-ibu yang kasih sein kiri tapi belok ke kanan.
Tapi kamu jangan marah dulu. Mungkin beliau lupa buat mematikan seinnya. Ya, pahamlah, bagaimana sibuknya seorang ibu rumah tangga, apalagi yang sudah punya anak. Pasti pikiran mereka bercabang. Matiin sein bukan prioritas, ada yang lebih penting untuk dipikirkan. Mungkin.
ADVERTISEMENTS
Pasti beliau ini buru-buru jemput anaknya pulang sekolah. Ibu mana yang tega menelantarkan anaknya sendirian?
Alasan lain yang masuk akal mungkin karena beliau ini buru-buru pengen jemput anaknya pulang sekolah. Makanya, beliau suka lupa berapa km/jam motor yang dikendarainya. Ya, secara, ibu mana yang tega membiarkan anak-anaknya terlantar seperti itu? Pasti ngebut dong. Gas terus, Buuuu!
ADVERTISEMENTS
Namanya juga istri, selalu punya insting soal kelakuan buruk suaminya. Beliau buru-buru mau menyidang suaminya yang ketahuan selingkuh, misalnya
Mungkin ini alasan paling epik yang pernah ada dalam sejarah ibu-ibu dalam berkendara di jalan raya. Mungkin juga, alasannya adalah beliau buru-buru pengen menyidang suaminya yang ketahuan selingkuh di rumah. Bawaannya sudah marah-marah. Percuma kita mengingatkan atau menegur beliau. Yang ada malah kita juga kena semprot. Pak Polisi aja dilawan, apalagi kamu yang cuma remah-remah rempeyek. :p
Ya, seperti itulah fenomena ibu-ibu yang bawa motor ngaco di jalan raya. So, mereka punya alasan, bukan? Makanya, jangan main hakim sendiri. Mending mengalah deh, daripada dibantah.