Karir atau asmara?
Itulah dua hal yang bisa bikin banyak cowok merasa bingung di fase dewasa. Setelah lepas dari studi, plus berkurang drastisnya tanggungjawab orangtua, cowok mau nggak mau harus siap perang. Cowok harus berjuang secara swasembada untuk hidupnya sendiri. Masa iya terus bergantung sama orangtua? Malu lah!
Pada fase hidup tersebut, biasanya cowok lagi semangat-semangatnya meniti karir. Dan di sisi lain, soal asmara, cowok juga biasanya sedang dalam perjalanan untuk memantapkan pilihannya. Ya, semacam persiapan memenuhi kebutuhan di masa depan.
Akan tetapi, urusan asmara ternyata bisa jadi penjegal karir sesorang. Soalnya, cowok harus pandai membagi prioritasnya. Nah kali ini Hipwee bakal berbagi info soal tanda-tanda potensi rusak karirnya akibat urusan asmara. Kira-kira apa aja ya? Yuk langsung simak aja!
ADVERTISEMENTS
Saking terlalu asyik keep contact sama pacar, kerjaan dipertaruhkan. Pulangnya jadi lebih larut
Soal urusan asmara, cowok kadang bisa terhipnotis pesona tambatan hatinya. Jadi terlalu asik dengan pacarnya gitu. Setiap setengah jam sekali harus balas chatnya. Padahal kerjaan lagi banyak. Sedikit atau banyak, terlalu asik meladeni pacar saat jam kerja itu bakal mengganggu produktivitas kamu. Harusnya jam 3 kerjaanmu sudah kelar, karena keasikan meladeni pacarmu, kamu malah mesti pulang lebih larut karena kerjaan molor.
Cowok mestinya harus lebih bijak dalam mengatur waktu. Tahu mana yang harus diprioritaskan. Jam kerja, ya, jam kerja. Bukan jam pacaran. Cukuplah bertukar kabar di jam senggang, seperti jam istirahat saja. Atau bisa juga setelah kelarnya kewajibanmu di kantor.
ADVERTISEMENTS
Kadar takut seorang cowok soal ceweknya begitu besar. Ingatlah kalau hidup nggak selamanya soal cewek, bro!
Poin ini sebenarnya masih ada kaitannya dengan poin sebelumnya. Tingkat kecemasan cowok dalam perkara ‘takut salah’ memperlakukan pacar menjadi sangat tinggi. Telat balas chat berapa menit saja permintaan maafmu bak kalimat-kalimat yang biasa diucap saat Idul Fitri. Padahal kejadiannya masih di jam kerja. Heran banget deh. Cowok dengan jenis ini nggak cuma bisa merusak karirnya sendiri, tapi biasanya calon-calon suami takut istri.
Cowok melakukannya mungkin tanpa alasan. Di satu sisi, cowok sayang banget sama ceweknya, dan di sisi lain, si cewek nggak bisa dan ogah ditinggal lama kalau sama cowoknya nggak dikabarin. Cowok mending pikir-pikir lagi deh buat lanjutin hubungan. Daripada karir harus rusak, ‘kan?
“Kalau mau aku terus ada, pacaran sama pengangguran aja sana.”
ADVERTISEMENTS
Pesona cewek mengalahkan segalanya, termasuk soal menjalin kehidupan sosial dengan rekan kerja
Urusan sosial dengan teman kerja nggak hanya soal masalah kerja. Cowok juga perlu membangun lingkaran sosial untuk tetap hidup sebagaimana mestinya. Siapa yang tahu rekan kerjamu bisa jadi membantu kesusahanmu di masa depan? Ya, nggak?
Saran Hipwee, jangan pernah menolak ikut acara jalan (entah ngopi, makan atau jalan bareng) dengan temen-temen kantor karena alasan ada urusan yang nggak penting-penting banget sama pacar. Padahal, sadar atau nggak, kegiatan informal seperti itulah yang bisa membangun kesuksesan karier, terutama dalam urusan team work. Nggak cuma itu, punya temen-temen kerja juga bisa membantu kita seandainya mengalami kesusahan dalam mengerjakan tugas. Pacarmu bisa bantu apa coba soal kerjaan?
ADVERTISEMENTS
Kesempatan belajar untuk menggali potensi demi karir yang lebih baik menjadi lebih sempit. Waktu luangmu kebanyakan dipakai pacaran~
Cowok mana sih yang mau karirnya mentok di satu level doang? Dijamin nggak bakal ada orang yang kayak gitu. Cepat atau lambat, cowok pasti ingin menapakan karirnya ke level yang lebih tinggi. Entah itu masih di instansi yang sama, entah di perusahaan lain. Cuma mereka yang pasrahan dan nggak punya ambisi saja yang nggak pengen naik level.
Namun ketika kamu merasa waktu pacaranmu membuat waktu-waktu luangmu menyempit, kamu harus siap-siap saja kesulitan mengembangkan potensimu. Soalnya, waktu untuk belajarmu sangat mungkin terjadi pada waktu luang di luar urusan pekerjaan. Kemudian kalau kamu terlalu sibuk dengan pacarmu, kesempatan menggali potensimu semakin menyempit gara-gara urusan asmara.
Nggak ada yang pernah bilang mengatur karir itu mudah. Apalagi kalau dicampuradukan dengan masalah asmara. Bisa setingkat lebih susah. Urusan asmara memang penting buat kamu yang ingin melanjutkan kehidupan dan berkembang biak. Tapi kalau masih muda dan ingin menapak karir ke tingkatan yang lebih tinggi, kamu memang mesti pintar-pintar mengelompokan prioritas. Selamat mempertimbangkan~