Sejak satu tahun terakhir, IM3 Ooredoo melalui Collabonation telah menjadi wadah kolaborasi kreativitas pelaku seni Tanah Air. Aktivasi yang digencarkan di tengah pandemi Covid-19 ini menebarkan semangat berkarya sekalipun di masa-masa sulit.
Memasuki pertengahan tahun 2021, Collabonation kembali hadir memberikan semangat yang sama melalui film teater-musikal berjudul “Limina | Limen”. Menggabungkan seni teater, musik, tari dan rupa, film ini menampilkan Sal Priadi, Kunto Aji, dan Nadin Amizah.
ADVERTISEMENTS
Film teater-musikal “Limina | Limen” terinspirasi dari situasi pandemi yang memaksa setiap orang berhenti
Ditulis dan digarap oleh Sutradara Teater Kontemporer Yudi Ahmad Tajudin (Yudi Ahta), film teater-musikal “Limina | Limen” terbagi dalam 3 babak, meliputi Refleksi, Purifikasi, dan Transformasi yang menceritakan tentang kehilangan, rasa tak berdaya, dan upaya untuk bertahan.
Sal Priadi, Kunto Aji dan Nadin Amizah pada film ini akan bertindak sebagai pemeran utama, dan akan menyampaikan pesan melalui lagu dan jenis kesenian lain yang dikonsepkan untuk film ini.
Sang sutradara mengatakan inspirasi cerita film ini adalah situasi pandemi yang memaksa setiap orang berhenti tanpa bisa melakukan apa-apa. Dalam proses penggarapannya, ia menilai kolaborasi untuk film ini sangat menyenangkan sekaligus baru.
“Proses kolaborasi ini sangat menyenangkan karena kami diberikan ruang gerak yang cukup besar untuk berdialog, menciptakan sesuatu yang mungkin baru untuk masing-masing yang terlibat. Menurut saya ini merupakan hal penting dalam berkolaborasi,” kata Yudi melalui keterangan tertulis, Jumat (25/6/2021).
Lebih lanjut ia menerangkan kalau film “Limina | Limen” disusun dan dikembangkan berdasarkan karakter, imajinasi, dan suasana dari lima lagu yang diciptakan dan dibawakan tiga musisi terlibat, yakni “Di Timur” – Sal Priadi, “Kereta Ini Melaju Dengan Cepat” – Nadin Amizah, “Rehat” – Kunto Aji, “Amin Paling Serius” – Sal Priadi & Nadin Amizah, dan “Selaras” – Kunto Aji & Nadin Amizah.
Mewakili dua musisi lain yang terlibat, Sal Priadi mengatakan sangat tertarik dengan kolaborasi ini. Bagaimana Yudi akan merespons masing-masing dari lagu mereka menjadi film adalah hal yang paling bikin Sal penasaran.
“Sejak awal kami semua sangat tertarik dengan ide kolaborasi ini, sekaligus penasaran bagaimana Mas Yudi Ahta merespon lagu-lagu kami dan menuangkannya menjadi sebuah cerita dalam film teater-musikal,” ujar Sal.
Ia juga menyampaikan kalau ide-ide liar, seperti bikin film yang menggabungkan teater, musik, tari dan rupa, hanya dapat terwujud dengan jalan kolaborasi.
“Di Collabonation saya merasakan ide-ide seperti ini dapat terwujud dan saat ini kita melakukan sesuatu yang berbeda,” imbuhnya.
ADVERTISEMENTS
Tayang perdana pada Jumat 25 Juni 2021 pukul 20.00 WIB
Head of Brand Management & Strategy Indosat Ooredoo, Fahroni Arivin, berharap film teater-musikal “Limina | Limen” dapat mendorong para seniman untuk menghasilkan karya kolaborasi yang dapat menginspirasi untuk tetap semangat berkarya dalam keadaan apapun. Ia juga menegaskan kalau Collabonation akan terus mengusung semangat yang sama.
“Melalui program Collabonation, IM3 Ooredoo akan terus menjadi wadah bagi para musisi dan pelaku seni dari berbagai bidang agar tetap dapat berkarya dan mengeksplorasi beragam disiplin seni, seperti Limina | Limen yang mempertemukan musik dengan sinema, seni pertunjukan teater, tari dan seni visual,” pungkas Roni.
Buat yang penasaran dengan film yang menggabungkan berbagai jenis kesenian ini, “Limina | Limen” akan tayang perdana pada hari Jumat 25 Juni 2021, pukul 20.00 WIB gratis di kanal YouTube IM3 Ooredoo.