Sangat berat ketika kita membicarakan tentang tingkat keimanan seseorang. Nggak ada manusia mana pun yang bisa menilai seberapa religiusnya seseorang, karena iman itu berkaitan dengan Sang Pencipta. Artinya nggak ada manusia yang punya kepentingan apa pun dengan iman seseorang. Apalagi menilainya.
Di bulan Ramadan ini, Hipwee pengen sekadar berbagi tentang hal-hal yang mungkin saja bisa dianggap pamer keimanan. Lagi-lagi, tentu saja nggak ada manusia yang bisa tahu keimanan seseorang, namun ada tindakan-tindakan yang tanpa sengaja kita lakukan yang bisa membuat seolah-olah kita sedang pamer. Agar nggak memancing asumsi orang lain yang nantinya akan mengganggu ibadah mereka, kita lihat, yuk, hal apa saja yang bisa membuat orang terlihat seperti pamer ibadah.
ADVERTISEMENTS
1. Hal yang paling sederhana sebagai bahan introspeksi, statusmu di media sosial. Kamu melakukannya untuk apa?
Sebelumnya, kamu nggak pernah update status mengenai ibadah. Tapi sesaat memasuki bulan Ramadan, semua statusmu yang tadinya hanya berisi soal kegalauan dan tekad untuk move on, seketika berubah menjadi status agamis yang terkesan nggak menggurui diri sendiri. Ya, orang lain yang lihat sih nggak bisa asal menghakimi kamu sembarangan. Tapi balik lagi, apakah kamu benar-benar membuat status itu bukan untuk pencitraan? Wallahualam.
ADVERTISEMENTS
2. Kamu mengunggah foto-foto saat beribadah di media sosial. Nggak salah dong kalau orang mengira kamu pencitraan?
Sama halnya status, memasang foto-foto saat sedang ibadah juga bisa dibilang pencitraan oleh orang lain yang melihatnya. Terlebih kamu nggak pernah melakukannya sebelum ini. Sementara foto bisa lebih berbicara daripada sekadar status. Jadi, nggak salah, kan, kalau orang lain menilaimu demikian? Tapi nggak masalah, kalau kamu memang melakukannya demi diri sendiri, bukan sebatas pengen dilihat orang sebagai pribadi yang agamis. Nah, pertanyaannya apa tujuanmu membagikan foto-fotomu saat ibadah?
ADVERTISEMENTS
3. Mengubah gaya berpakaian karena memasuki bulan Ramadan. Cewek mulai tampil dengan berjilbab
Nggak ada yang salah dengan perubahan seseorang. Setiap orang berhak untuk mengubah dirinya sendiri, dari kepribadian hingga cara berpakaian, selama itu menjadi lebih baik. Dan kita bisa melihat begitu banyak cewek yang kemudian berjilbab ketika bulan Ramadan tiba. Sementara ketika Ramadan usai, mereka melepas jilbab yang mereka kenakan dengan seenaknya. Sebagai bahan introspeksi diri, tanyakan pada dirimu deh, apa tujuanmu mengenakan jilbab hanya sesaat?
ADVERTISEMENTS
4. Sok-sokan lemas, padahal nggak puasa. Meski kadang orang puasa itu memang lemas menunggu waktu berbuka
Biasanya, puasa memang akan menimbulkan efek bibir kering hingga kelesa alias mager. Itu tanda fisik yang bisa dilihat ketika orang sedang berpuasa. Tapi nggak menutup kemungkinan juga, buat kamu yang nggak puasa tapi bersikap seolah-olah sedang puasa, dengan tujuan biar orang melihatmu sedang beribadah. Nggak ada yang tahu, kamu memang sedang lemas menunggu azan magrib atau hanya pura-pura di depan gebetanmu. Entahlah.
ADVERTISEMENTS
5. Saat kamu selalu ada di mana-mana. Terlihat begitu sibuk menjalankan urusan agama
Ketika kamu terlihat ada di mana-mana saat bulan Ramadan begini, bisa saja orang melihatmu sedang melakukan pencitraan. Selalu tampil sibuk saat ada acara buka bersama, bahkan jadi panitia. Selalu ribet saat mau ngabuburit, tapi nggak tahu juga mau ke mana. Selalu ribet saat mau Tarawih. Selalu heboh saat bangunin orang sahur, tapi nggak tahu kamu ikut puasa atau nggak esok harinya. Pokoknya selalu ada di saat orang-orang tengah menjalankan ibadah. Entahlah, nggak ada yang tahu, kamu memang orangnya heboh begitu atau itu cuma pencitraanmu saja.
Sejatinya, ibadah itu memang merupakan urusan umat manusia dengan Sang Pencipta, nggak ada yang menyangsikan akan hal itu. Namun ada baiknya kalau kamu mau berintrospeksi atas apa yang kamu lakukan. Jangan melakukan sesuatu berkedok keagamaan jika itu hanya sebuah pencitraan diri di mata orang-orang, terlebih di media sosial. Tentu saja beribadah adalah hal bagus. Namun, nilainya bisa sangat berkurang jika kamu sudah mulai memamerkan itu. Jadi bukan soal ibadahnya yang dibahas di sini, tapi soal pamernya. Paham, kan, ya? 😀