Sebelum ada ponsel dan aplikasi pesan, kebayang banget nggak sih kalau beli galon harus ke tokonya dulu. Bahkan beli makan juga harus rela antre dan pesan di tempat, nggak ada yang namanya ojol. Beda banget sama masa-masa 4.0 kayak sekarang di mana sambil tiduran pun kita bisa pesan makan.
Bahkan tanpa perantara ojol, kalau udah langganan sama mamang-mamang penjualnya, kita tetap bisa pesan lewat WhatsApp. Lucunya, selalu terjadi percakapan yang nggak biasa sekaligus kocak antara pelanggan dengan penjualnya. Melalui twit @_sleepykoala dan balasannya berikut, mari kita simak betapa menariknya bertransaksi lewat WhatsApp.
ADVERTISEMENTS
1. Percakapan Agung dengan Bang Topan Nasgor yang menggemaskan dan bikin iri saking akrabnya
ADVERTISEMENTS
2. Bahkan mamang jus yang sering modusin pelanggannya dimaksudkan biar dagangannya laris, jangan kebaperan ya! Hehehe
ADVERTISEMENTS
3. Mulai yang dibalas dengan kalimat sampai yang diread doang. Asal galonnya diantar sih nggak apa-apa!
ADVERTISEMENTS
4. Mulai tanya detail kamar sampai dibalas dengan satu huruf. Hmmm, tipe penjual yang cukup cool menyikapi pelanggan nih
ADVERTISEMENTS
5. Level pelanggan dengan penjual ini sudah ultimate, mau ngatain kaya apa pun udah nggak tersinggung
ADVERTISEMENTS
6. Sebuah percakapan yang terjadi dengan begitu konsisten. Teratur layaknya perputaran planet di tata surya
7. Langganan banget, beli terus, tapi sama-sama cuek. Jadinya begini ini
8. Sungguh sebuah telepati yang bagus. Tanpa dijawab, cukup dibaca aja, Mamang Warkop langsung bawain pesenan. Hebat!
Memang sih ada yang akrabnya kelewatan, adanya yang tetap cuek dan profesional ngurusin transaksi bisnis. Tapi yang jelas jangan biarkan minimnya kontak sosial antara kita dengan mamang-mamang penjual jadi minim. Seolah kita cuma hidup di dunia masing-masing dan saling membutuhkan kalau ada perlu aja. Kalau akrab, kan, jadi lebih lucu!