Jadi Manten (pengantin-red) atau Mantan.
Cuma dua itu sih pilihannya kala kamu menjalin hubungan dengan seseorang. Mau berakhir di persimpangan, atau duduk bersanding di pelaminan.
Fakta lainnya nih, saking banyaknya kisah cinta yang tak juga berujung di pelaminan, kamu nggak hanya punya banyak mantan, tapi juga barang-barang pemberian. Entah saat ulang tahunmu atau anniversary kalian.
Lalu, kalau boleh tahu nih, bagaimana kamu memperlakukan barang-barang pemberian mantan? Katanya nih katanya, dari caramu memperlakukan barang-barang ‘peninggalan’ itu, bisa ketahuan lho bagaimana kondisi dirimu saat ini dan kepribadianmu. Penasaran kan? Simak yuk!
ADVERTISEMENTS
1. Begitu putus kamu beres-beres kamar dan ngumpulin barang pemberian mantan untuk dibuang atau dilarung ke lautan, kamu tipe yang cepet move on dan nggak mau nengok ke masa lalu
Kalau kamu tipe yang begini setelah putus sama mantan, artinya kamu orang yang males ribet dan nggak mau buang-buang waktu. Sebab, kamu nggak mau memilah-milah barang mana yang masih ada manfaatnya, dan mana yang bener-bener nggak guna. Di mata kamu, mantan ya mantan, hanya butiran debu di masa lalu yang kudu segera dimusnahkan dari ingatan dan pandangan, termasuk segala kenangan yang hinggap di barang-barang pemberian.
Selain barang-barang yang kasat mata seperti baju, boneka, dan bunga misalnya, barang-barang lain seperti foto juga ikut kamu hapus. Entah di gadget kamu ataupun sosial media. Ya gimana, foto memang termasuk barang yang paling bisa mengabadikan momen indah kamu bersamanya kan? Soalnya kalau disimpan terus bisa bikin kamu terjebak nostalgia. Jangankan foto, sms dan chat dari seluruh aplikasi juga bakal kamu lenyapkan jejaknya. Niatnya sih pengen buru-buru move on alias cepet ngelupain mereka.
ADVERTISEMENTS
2. Buat kamu yang selalu ingat panti asuhan kala si dia pergi meninggalkan, artinya kamu sangat berjiwa sosial. Ehem~
“Mau ikut ke panti asuhan nggak entar sore Fer?”
“Tumben. Mau ngapain emang, Kin?”
“Ngasih barang ke anak-anak, bingung mau diapain.”
“Barang-barang apa? Baju? Boleh deh ikut, aku cari bajuku yang nggak kepake dulu ya. Kamu bawa banyak?”
“Sok..Lumayan sih, barang-barang yang dikasih Dimas dulu.”
Ada yang ngerasa punya lebih banyak dosa atau perbuatan maksiat selama pacaran? Lalu mendadak ingat Tuhan pasca perpisahan, dan ingin berbuat amal kebajikan? Lalu, ujung-ujungnya ke panti asuhan. Yap, kamu termasuk tipe manusia yang berjiwa sosial.
Kamu ingin segala kenangan musnah sekaligus mendapat pahala berlimpah. Kamu pun dengan hati riang pergi mendonasikan barang dari mantan (tanpa peduli masih layak atau enggak -_-) ke panti asuhan atau kepada mereka yang membutuhkan. Memulai hidup baru dengan melakukan kebaikan, siapa yang akan melarang? Ini sungguh hal paling sederhana yang bisa dilakukan seorang manusia. Bukankah termasuk hal menyenangkan, ketika bahkan dalam sedihmu kamu masih bisa membahagiakan seseorang lainnya?
ADVERTISEMENTS
3. It’s time for garage sale! Yiiihaaaaa!!! Kamu yang selalu kepikiran duit bahkan ketika hatimu sakit, bisa jadi tipe orang oportunis nan matrealis yang nggak mau rugi
Jadi, udah berapa duit yang terkumpul dari garage sale yang kamu lakukan selama ini? Hihiii… Gilak, kalau kamu rutin bikin beginian kala ditinggalkan sang mantan, kamu bener-bener punya naluri bisnis cemerlang. Apa-apa di tanganmu bisa jadi duit lho. Bahkan barang bekas yang di mata orang hanya mampu menguak luka lama dan menyimpan kenangan.
Pasca tak ada lagi kecocokan pada hubungan kalian dan ketika putus diambil sebagai keputusan, kamu pun nggak mau barang-barang itu menuh-menuhin kamarmu lagi. Entah garage sale di depan rumah atau via media sosial selalu kamu lakukan. Apalagi ketika kamu beneran bokek dan butuh uang, bahkan ada yang nggak perlu nunggu putus buat ngejual. Selain nambah duit tabungan, kreativitasmu pun makin terasah ketika kamu membuat iklan yang heboh agar barang-barang dari mantanmu itu cepet laku.
ADVERTISEMENTS
4. Ada yang nyimpen rapi barang dari mantan di sebuah kotak kenangan? Kalau iya, kamu masih ngarep balikan?
Kamu yang masih menyimpan “harta karun” macam ini pasti galau nih ya kalau ngeliat barang pemberian mantan? Apalagi barang-barang yang dibeli bareng.
Mau tetep dipajang di kamar tapi kok ya bikin keingetan, mau dibuang atau disumbangin ke orang kok ya sayang. Galau kan jadinya. Akhirnya, dalam kondisi seperti ini, kamu pun menemukan solusi. Solusinya adalah mending nggak usah dilihat! Masukin aja ke kotak kenangan, dan simpan di lemari paling dalam atau gudang belakang rumah supaya lama-lama bisa terlupakan (semoga. harapanmu sih gitu~).
Kamu tipe orang yang begitu menghargai pemberian orang lain, kamu orang yang nggak tegaan. Mungkin kamu memang masih sebal sekarang dan nggak mau melihat segala sesuatu tentang mantan. Tapi, suatu hari nanti kamu ingin membuktikan kalau kamu baik-baik saja tanpanya. Dengan membuka kembali kotak kenangan, dan saat itu kamu hanya bisa tersenyum tanpa tangisan. Tapi yakin nggak mau balikan? #EHH
ADVERTISEMENTS
5. Kamu bener-bener punya bakat jadi seniman kalau kamu sampai kepikiran buat museum mantan~
“Ruang tamumu kok kosong Tir?”
“Hah? Iya, abis aku beresin kemarin. Entar lagi mau aku tata barang-barang ini disana, hihii..”
“Ini bukannya barang-barang lawas dari si Ade ya, eh yang ini dari Mirza, ini jadul banget, punya kamu semua?”
“Iyalah, mau aku bikin museum mantan.”
Bener-bener punya jiwa seni yang kelewat besar deh kalau sampai kamu niat bikin museum mantan. Kamu ialah seorang penyimpan kenangan handal. Untukmu, luka yang ada selalu pantas untuk dirayakan. Selain melalui tulisan, entah cerpen atau sajak puisi, melalui karya pertunjukan, musik, dan lukisan, barang-barang bekas ini juga layak untuk dipamerkan.
Tapi bisa jadi sih, sedari dulu kamu sudah punya ambisi bikin museum ini. Sehingga, kamu sengaja banyak-banyakin mantan semasa mudamu. Hahaaa… Sebab, semakin banyak mantan yang kamu miliki, maka semakin banyak barang pemberian mantan yang bisa dikoleksi. Kamu pun bisa membuat museum mantan di sudut rumahmu agar semakin terkenang. Di matamu, setiap barang yang diberikan masing-masing mantan memiliki cerita atau menggambarkan kepribadian yang memberikannya. Kamu pun bisa memberi judul yang dramatis di setiap barang yang kamu pajang di museum mantan pribadimu.
ADVERTISEMENTS
6. Kamu masih nggak ikhlas ngelepasin dia, kalau kamu sengaja memberikan barang dari mantanmu untuk pacar barunya
Ada yang begini? Adaaaaa, dikit sih. Sebab, butuh kepercayaan diri tingkat tinggi untuk melakukannya. Mungkin kamu tipe orang yang begitu banyak pertimbangan dalam melakukan sesuatu hal atau memutuskan sesuatu. Kamu merasa nggak pandai menyimpan barang atau membuatnya tampak indah, dan ingin memberikan saja pada orang yang tepat.
Jauh di lubuk hatimu, kamu masih sayang dengan si mantan itu. Berbaik hati, kamu pun memberikan barang-barang dari si mantan kepada pacar barunya. Aneh memang ketika tiba-tiba kamu memberikan hadiah pada perempuan yang sejatinya sama sekali tak kamu kenal. Biar nggak random-random banget, tunggulah hari spesialnya tiba, saat ulang tahun misalnya. Nggak harus tatap muka, kamu kadang lebih memilih meninggalkan pada resepsionis di kantornya atau kamu letakkan saja di depa rumahnya. Tak lupa meninggalkan kartu ucapan bertuliskan,
“Selamat ulang tahun mbak. Mahkota bergilir ini sekarang jadi milikmu. (Dari Renita, mantan kekasih pacarmu)”
7. Ati-ati, ada tanda psikopat kalau kamu sengaja nunggu dia nikah dan jadikan barang pemberian itu sebagai hadiah
“Dudududuu~ besok dateng bareng ke nikahannya Angga ya, aku udah siapin hadiah spesial buat dia.”
“Apa nih kalau boleh tau?”
“Barang-barang dari dia dulu tuh mau aku balikin dalam bentuk kado, biar nggak usah keluar duit gitu. Hihihiii…”
“Bentar bentar, emang kamu diundang Sar?”
“Enggah sih :|”
Ehem, kalau kamu begini sih kamu termasuk tipe orang yang suka meneror, dan ati-ati kamu bisa aja punya potensi buat jadi psikopat. Alibinya sih biasanya buat ketemu dia lagi, walau ya sebenernya nggak pengen balikan juga. Hanya saja, pada lubuk hati yang paling dalam kamu masih menyimpan dendam.
Kalau kebetulan barang dari si mantan satu ini sangat banyak, kamu juga nggak kekurangan akal. Kamu malah membaginya bersama kawan-kawan yang juga akan datang ke nikahannya. Menurut kamu sih ini ide cemerlang supaya kalian nggak keluar uang lagi buat nyumbang atau beli kado.
Jadi, sesudah analisa semena-mena ini kamu termasuk yang mana???