Setelah 20 tahun menjadi simbol maskulinitas, sampul depan majalah pria, dan ikon utama konsumerisme cowok-cowok metroseksual harus segera berbagi (lalu menyerahkan) panggung utama dengan para pesolek baru di dunia pria, cowok spornoseksual. Mungkin istilah spornoseksual masih asing di telinga kamu tapi percaya deh kamu gak bakalan sulit mengenali cowok spornoseksual. Bayangkan David Beckham sebagai simbol metroseksual, lalu Cristiano Ronaldo ada di kubu spornoseksual.
Spornoseksual diambil dari kata sport, porn, dan metroseksual. Jika metroseksual digambarkan sebagai cowok perkotaan yang memiliki ketertarikan dengan perawatan tubuh (dandan), fashion, dan belanja. Sementara spornoseksual ini versi upgrade dari metroseksual. Mereka dikenal memiliki tubuh yang bugar, sedikit bertatto, dan suka narsis di media sosial.
Mark Simpson, pencetus istilah metroseksual dan spornoseksual, bilang kalau tubuh cowok spornoseksual telah menjadi asesoris utama mereka. Pamer otot di gym, tubuh menjadi komoditas yang lalu di-share dan dibanding-bandingkan di media sosial. Berbeda dengan cowok metroseksual yang merawat tubuhnya agar menarik perhatian orang lain, spornoseksual membentuk tubuhnya agar dirinya sendiri puas, narsistik. Selfie mereka di Instagram memuaskan nafsu mereka.
Lalu apa yang membedakan antara cowok kasual, metroseksual, dengan spornoseksual? Ada cara mudah, walaupun gak bisa menjamin benar sih. Kalau cowok kasual suka nongkrong di bar atau kafe, metroseksual belanja di mall sedang spornoseksual lagi selfie di gym.
Cowok kasual nonton tim sepakbola kesayangan di akhir pekan (apa lagi yang mau ditonton selain sepakbola?), metroseksual nonton sepakbola karena ingin melihat style terbaru pesepakbola. Sementara spornoseksual gak nonton bola sama sekali, mereka menonton The Only Way Is Essex.
Kamu juga bisa mengikuti kuis ini untuk tahu apakah kamu termasuk cowok kasual, metroseksual atau spornoseksual.
Jadi kamu cowok tipe apa?