“Nggak perlu takut, Corona adalah makhluk ciptaan Tuhan. Sama kayak kita semua. Nanti kalau kena juga bakal sembuh sendiri, nggak usah khawatir deh yang penting berdoa aja terus!”
Akhir-akhir ini kamu pasti sering banget baca pesan berantai seperti itu di grup-grup WhatsApp, kan? Biasanya sih memang bertebaran di grup orang tua. Sampai kadang-kadang kesel sendiri, udah gitu masih aja diterusin pesannya. Tapi memang gitu sih, segala sesuatu butuh perjuangan, termasuk menjelaskan ke orang tua gimana bahayanya si virus Corona ini.
Nggak mudah memang, apalagi berhadapan dengan orang tua yang punya sifat kolot. Alih-alih bisa bikin mereka paham, yang ada malah kamu sendiri jadi kesel. Tapi nggak perlu khawatir, berikut ini adalah jalan terakhir yang bisa kamu tempuh untuk menjelaskan pada mereka.
ADVERTISEMENTS
1. Kasih tahu pelan-pelan soal caranya cuci tangan benar. Basuh setiap sela jari, telapak, punggung, hingga pergelangan tangan
Orang tua harus paham, kalau penularan virus ini salah satunya melalui kontak fisik. Makanya, kamu harus jelasin sama mereka kalau hal paling mudah yang bisa dilakukan buat mencegah, ya, dengan cara cuci tangan yang benar. Setelah itu dibilas pakai hand sanitizer biar makin steril. Jangan cuma asal basah aja, ya, Pak, Bu!
ADVERTISEMENTS
2. Nggak usah datang ke pengajian atau tempat ibadah lainnya selama belum aman. Ibadah di rumah nggak mengurangi pahala lo, Ebook-ebook!
Mindset konyol orang tua yang sering terdengar adalah virus Corona ini bisa hilang kalau kamu memanjatkan doa bareng-bareng. Makanya nggak heran kalau malah banyak acara kayak pengajian dan semacamnya buat meminta doa pada Tuhan agar dijauhkan dari masalah ini. Iya, benar sih, nggak salah. Tapi masalahnya, dengan kumpul ramai-ramai kayak gini, ya, malah jadi gampang tertular to, ya. 🙁
ADVERTISEMENTS
3. Jangan nyuruh anaknya pulang kampung, mentang-mentang WFH. Konsep WFH itu nggak begitu, Mak! 🙁
Kebijakan untuk WFH dan juga belajar dari rumah ini sering kali diartikan sama orang tua kalau anaknya lagi diliburkan. Makanya jangan kaget kalau mereka nyuruh kamu buat pulang kampung. Gemes banget nggak sih? Coba deh kasih tahu ke mereka kalau WFH itu biar nggak ada penyebaran yang lebih masif. Terus apa kabar kalau kamu nekat pulang kampung? Udah gitu pakai kendaraan umu lagi. Hadeeeh!
ADVERTISEMENTS
4. Jangan bikin agenda liburan keluarga. Social distance kok malah vakansi!
Memang nggak mudah buat menjelaskan hal yang satu ini, tapi kamu harus berusaha biar mereka paham kalau nggak perlu nambah acara-acara yang bikin umur keluargamu semakin ‘cepat’. Social distance itu, ya, berdiam diri di rumah, jangan malah bikin agenda liburan. Apalagi sampai kepikiran pesta kebun, camping ceria, dan hal-hal yang mengundang kematian lainnya. 🙁
ADVERTISEMENTS
5. Nggak usah nyebarin info apa pun dari WAG, pokoknya ngga usah sok tahu. Kalau perlu keluar dari grup dulu aja, ya~
Satu hal yang juga nggak boleh kamu lewatkan adalah mengontrol aktivitas WAG orang tua. Pastikan agar mereka nggak asal nyebarin info-info yang nggak jelas dari grup WhatsApp. Tahu sendiri, kan, gimana respons orang tua sama yang namanya berita broadcast. Kalau perlu bujuk mereka buat keluar sementara dari grup-grup tersebut. Bahaya laten nih, malah bikin parno aja.
ADVERTISEMENTS
6. Buat para suami yang lagi WFH, tolong bantu istri bersih-bersih di rumah. Jangan sok-sokan sibuk kerja, tapi istri dibiarin kecapekan sendiri begitu
Bagi kamu para suami yang saat ini sedang dapat kesempatan buat WFH, saatnya untuk menunjukkan rasa sayangmu pada istri. Bantuin kerjaan rumahnya, jangan mentang-mentang WFH malah sok-sokan sibuk kerja atau waktunya habis cuma buat leyeh-leyeh kayak jemurah basah!
Sebenarnya nggak terlalu sulit kok buat ngasih pemahaman sama orang tua tentang bahayanya situasi saat ini. Kamu cuma perlu sabar, namanya juga orang tua, kan? Suatu saat kamu pasti bakal di posisi itu juga kok~