Tahun 2016 bisa dibilang masih tahun gemilangnya aktor kawakan Indonesia – Reza Rahadian. Cowok yang telah cukup lama malang-melintang di dunia seni peran televisi (tv) maupun layar lebar ini terbukti pada 2016 telah membintangi 3 judul film yang tayangnya berdekatan. Rudy Habibie, My Stupid Boss, dan 3 Srikandi. Jaminan film “pasti laku” mungkin dianggap masih melekat selama pemerannya sekelas Reza – dan ternyata publik sejalan dengan anggapan tersebut.
Oleh karena itu, hingga kini para produser dan sutradara sepertinya tetap mempercayakan peran utama diberikan kepada bintang film Perahu Kertas ini. Tawaran main film yang terus berdatangan dan penayangan film-filmnya yang hampir bersamaan bikin Reza dianggap “maruk” berakting. Dirinya pun kerap disindir netizen lantaran dinilai aji mumpung mengambil tawaran. Padahal di balik tayangan sebuah film belum tentu proses syutingnya dilakukan bersamaan.
Daripada berprasangka yang bukan-bukan dan belum tentu benar juga, mendingan simak kayak gimana kabar nyelekit buat Reza Rahadian di bawah ini. Silahkan disimak ya!
ADVERTISEMENTS
Berawal dari 3 filmnya yang tayangnya berdekatan pada 2016, Reza Rahadian dicibir sebagai aktor yang “maruk” main film
“Saya cukup gerah, telinga saya mendengar kalau ada yang bilang, ah film Indonesia isinya Reza Rahadian doang,” ujar Reza Rahadian,
seperti dikutip dari liputan6.com
Akting ciamiknya dan prestasi membanggakan berhasil diraih Reza Rahadian yang membuat dia banjir tawaran main film setiap tahun. Cowok yang kerap berkacamata ini boleh dibilang masih jadi pemegang film-film laris di Tanah Air. Terbukti, beberapa tahun belakangan ini hampir seluruh film yang dibintanginya selalu laris manis di pasar. Hal ini tentu bukan karena kepandaiannya dalam memerankan seorang tokoh saja, tapi juga fisiknya yang enak dipandang jadi nilai tambah.
Sayangnya kini, eksistensi Reza Rahadian dalam membintangi film-film mulai sedikit menuai nada miring dari masyarakat. Karena belum lama ini muncul cibiran-cibiran dari netizen tentang Reza yang dianggap serakah menguasai film-film Tanah Air. Mendapat komentar seperti itu pun Reza angkat bicara, dirinya merasa “gerah”.
ADVERTISEMENTS
Padahal menurut Reza Rahadian, tayangnya film yang bersamaan belum tentu masa proses syutingnya juga barengan. Jadi ya ini di luar kendalinya sih
“Enggak pernah bikin target. Tahun ini saya hanya syuting dua film, yaitu Rudy Habibie dan ini saya klarifikasi ya, saya hanya syuting dua film (tahun ini),” ungkap Reza,
seperti dikutip dari liputan6.com
Menanggapi komentar negatif itu, aktor yang kerap disandingkan dalam film dengan aktris Bunga Citra Lestari (BCL) ini pun bereaksi. Reza menjelaskan kalau proses syuting dengan masa tayang sebuah film nggak bisa dianggap sama. Jadi, belum tentu jika misalnya film X syuting tahun ini, maka akan tayang tahun itu juga atau tahun depannya. Karena bisa saja 3, 4 atau 5 tahun lagi baru diputuskan film tersebut bisa dinikmati masyarakat.
Sama halnya dengan film Y – yang penayangannya berbarengan dengan film X. Ketika itu terjadi, publik pun berpikir kalau proses syuting kedua film dilakukan pada tahun yang sama. Padahal belum tentu juga, yakni seperti yang Reza ungkapkan kalau masa tayang sebuah film di luar kendali dan nggak bisa diprediksi.
ADVERTISEMENTS
Untuk memperjelas pernyataannya, Reza Rahadian juga memberikan contoh seperti pada tahun ini dia baru melakukan syuting untuk 2 judul film saja
“Ini saya baru pulang dari Budapest, abis syuting Surga Yang Tak Dirindukan 2. Sejauh ini tak ada lagi film yang sedang dipersiapkannya untuk tayang tahun depan,” kata Reza,
seperti dikutip dari suara.com
Dalam rangka memperkuat penjelasannya, cowok kelahiran 1987 itu juga mengungkapkan kalau tahun ini ia baru melakukan syuting untuk 2 judul film saja. Seperti sekarang dirinya belum lama baru balik dari syuting di Budapest untuk film Surga yang Tak Dirindukan 2. Dia pun turut berkomentar bahwa jadwal penayangan film-film yang ia bintangi banyak yang bergeser, misalnya My Stupid Boss yang syutingnya tahun lalu malah tayangnya pada tahun ini. Sedangkan 3 Srikandi pengambilan gambarnya dilakukan sekitar 2 tahun lalu, tapi baru tayangnya tahun ini. Hal ini diyakini Reza sebagai salah satu penyebab munculnya anggapan dirinya terlalu banyak main film dalam setahun.
ADVERTISEMENTS
Sebetulnya Reza Rahadian pun nggak sendirian, karena ada Chicco Jerikho yang punya nasib sama dianggap monopoli film Indonesia
“Jadilah Chicco Jerikho film festival seperti temen-temen blilang karena di mana-mana kebetulan ada muka saya di bioskop,” ujar Chikko Jerikho santai,
seperti dikutip dari bintang.com
Jika Reza Rahadian dicibir lantaran 3 filmnya tahun ini tayang hampir bersamaan, hal serupa juga terjadi pada aktor keren lainnya – Chicco Jerikho. Kamu bisa flashback sebentar ke awal 2016 ini banyak film-film yang dibintangi mantan kekasih aktris Laudya Cynthia Bella tayang pada waktu hampir bersamaan. Bahkan, bukan tahunnya saja yang sama, tapi juga bulannya lho! Karena Film Aaach Aku Jatuh Cinta, Surat Dari Praha, Terjebak Nostalgia, dan A Copy of My Mindyang dibintanginya memenuhi studio bioskop Tanah Air pada Februari 2016!
Well, kalau dibandingkan dengan Reza tadi, sepertinya tahun ini Chicco selangkah lebih eksis di industri perfilman Indonesia. Terutama pada awal tahun di Februari.
Terkait dengan keputusan masa tayang, Chicco Jerikho pun senada dengan Reza Rahadian kalau hal itu di luar kendalinya lantaran berada dalam kuasa produser. Cowok yang juga jadi idola kaum hawa ini pun mengatakan kalau proses syuting filmnya nggak berbarengan – berbeda dengan masa tayangnya yang sama dalam satu bulan. Misalnya film A Copy of My Mind syutingnya dari 2014, Terjebak Nostalgia mulai pada pertengahan 2015, sedangkan Aach Aku Jatuh Cinta di akhir 2015.
ADVERTISEMENTS
Terlepas dari masa tayang dan waktu syuting, sepertinya anggapan negatif terhadap sang aktor itu patut ditanyakan juga kepada para tim produksi
Siapa tahu memang mereka yang nggak berani coba aktor lain takut nggak laris ;))
Pada akhirnya mari menoleh kepada para orang-orang di balik layar suatu film. Seringnya aktor yang itu-itu saja tampil menyajikan akting kerennya bisa jadi memang disebabkan berlakunya “hukum jual-beli”, yakni seleb yang udah jelas berbakat dan film-filmnya hampir selalu laku bakalan ditawari terus oleh para produser dan sutradara. Seakan-akan mereka terlihat nggak berani coba aktor lain – yang belum tentu punya sepak terjang oke untuk menjamin lakunya suatu film. Para orang di balik layar ini seperti belum berani ambil resiko dengan memberikan peran kepada pemain lain. Yah, mungkin mereka punya pandangan kalau:
Daripada nekat maksain film dibintangi sama orang yang nggak bisa menjamin bikin suatu film laku, mendingan pakai seleb yang itu-itu saja karena jelas nggak rugi secara finansial ~
Suka artikel ini? Yuk follow Hipwee di mig.me!