Mungkin kamu pernah merasakan atau malah ikut menyebarkan pesan-pesan berantai yang entah dari mana asalnya. Pesan-pesan tersebut berisikan ancaman bagi para penerimanya untuk meneruskan pada seluruh kontak yang ada di handphone-nya. Jika tidak, si penyebar pesan itu akan menghantui atau mendatangi mereka yang nggak mau meneruskan pesan itu. Anehnya, masih ada orang yang percaya itu dan ikut menyebarkan pesan berantai tersebut.
Mulai memasuki era smartphone, pesan berantai seperti itu berkembang jadi sebuah broadcast message (BM). Biasanya BM tersebut disebar di platform BBM (Blackberry Meesanger). Dan tetap saja, masih ada yang percaya dengan kebohongan yang jelas-jelas nggak masuk akal seperti itu. Kini, BM serupa mulai menghantui para pengguna Whatsapp.
ADVERTISEMENTS
Sebuah pesan berantai menyebar melalui aplikasi chatting Whatsapp baru-baru ini
Dilansir dari laman citizen6.liputan6.com, sebuah pesan berantai menyebar di aplikasi  Whatsapp. Entah darimana broadcast message ini pertama kali menyebar, yang jelas isi dari pesan tersebut cukup bikin geger. Pesan tersebut berisi tentang seorang anak yang telah meninggal dan kemudian mencari orang yang telah membunuhnya. Ia pun meminta agar orang yang menerima pesan ini untuk menyebarkannya kepada semua kontak dengan sebuah ancaman.
Hai kak, nama aku Radit
Umurku 12 tahun, aku duduk di SD kelas 4
Tapi sayangnya aku udah tidak ada di bumi ini, aku sudah tiada, karena aku terkena serpihan kaca, yang langsung menembus kepalaku saat boom meletus
Kak tolong sebarkan BC ini ke ke seluruh kontak kakak, kalau tidak aku akan datang ke kamar kakak dan membunuh kakak
ADVERTISEMENTS
Untuk meyakinkan penerimanya, pesan ini pun memberikan bukti orang-orang yang telah didatanginya
Agar para penerima pesan mau percaya dengan BM ini, sang pembuat BM menambahkan cerita kalau dia serius dengan permohonannya tersebut. Kalau nggak disebar ke seluruh kontak, ia akan mendatangi si penerima pesan. Sudah ada tiga korban yang ia datangi. Korban pertama adalah Gisel, ia hanya mengirim ke dua kontak, Radit mendatangi lalu memotong jarinya. Korban kedua bernama Rendi yang mengirim kesepuluh kontaknya. Ia didatangi Radit yang lalu menggigit kakinya hingga putus. Terakhir, seseorang bernama Karla yang menyebarkan ke seluruh kontaknya dan kemudian mendapat liontin dari perunggu dari Radit. Belum cukup, Radit juga menjanjikan akan membawakan berlian. Duh, kocak banget deh.
ADVERTISEMENTS
Logikanya, sang pengirim pesan berasal dari dalam kubur. Kok masih ada yang percaya kalau mereka bisa main Whatsapp?
Ketika pesan berantai ini menyebar, berarti masih ada orang yang percaya dengan berita hoax tersebut. Apakah itu anak sekolah atau mungkin orang yang benar-benar takut sama hantu, mereka sudah jelas-jelas kena tipu. Logikanya saja, apa iya di dalam kubur masih bisa Whatsapp-an? Hal yang mustahil, bukan? Bukan cuma karena yang namanya sinyal jelas nggak ada di dalam tanah, tapi juga bocah yang sudah meninggal ini mau nge-charge baterainya pakai apa jika baterainya habis? Hihihi
Jadi, jangan sampai kamu ikut jadi korban orang iseng ini ya. Jangan sampai kita nggak pintar dalam menggunakan smartphone. Apalagi pesan berantai seperti ini. Tanpa ditelusuri dengan serius pun sudah kelihatan bohongnya dari isi pesannya.