Bisa jadi, ada seseorang yang begitu memesona, sampai-sampai kita lupa bahwa dia juga manusia. Lalu kita mengaguminya sebagai seseorang yang mendekati level kesempurnaan, menyukainya sepenuh hati, dan selalu membelanya di setiap kesempatan. Seringnya, kita memang nge-fans dengan idola, sampai lupa bahwa mereka hanyalah manusia biasa yang juga produk hiburan.
Seorang penulis, Boy Candra baru-baru ini berpesan untuk semua follower dan pengguna Twitter khususnya, bahwa menyukai seseorang berlebihan itu nggak baik. Kita juga perlu ingat kalau mereka mungkin hanya produk hiburan dan ‘polesan pabrik’, sementara kita hanyalah pasar yang mereka targetkan. Entah kenapa, pernyataan ini banyak membuat orang tersindir. Sebelum berprasangka, mari kita kulik bareng Hipwee Hiburan!
ADVERTISEMENTS
Boy Candra mengawali utasnya di Twitter dengan menyebutkan bahwa ada yang namanya ‘pabrik hiburan’. Secara nggak langsung, kita juga sedang menikmati produk dari pabrik tersebut
Ibarat komoditas yang diperdagangkan, aktor dan aktris, serta seniman yang berkecimpung di dunia hiburan, memang sengaja ‘dijual’ demi kepentingan industri. Sedangkan kita adalah pasar atau konsumen yang dijajakan oleh produknya. Sebenarnya menyukai karya-karya seniman yang berbentuk buku, film, lagu, video, dan sebagainya adalah hal yang wajar. Tentu kita mengagumi bagaimana seseorang menghasilkan suatu karya yang bisa dinikmati dan menghibur. Namun di luar itu semua, pembuat karya tetaplah manusia biasa seperti kita.
ADVERTISEMENTS
Dengan gamblang, Boy Candra juga menyebutkan bahwa youtuber, aktor, penyanyi, artis Jepang, artis Korea juga manusia biasa seperti kita. Jadi nggak perlu berlebihan kalau mengidolakan
Mengagumi karya mereka memang nggak masalah. Tapi ketika kita berlebihan dalam mengidolakan seseorang yang mana mereka adalah produk industri hiburan, tentu bukanlah hal yang bijak. Boy Candra sendiri mengakui kalau dia nggak pernah mengidolakan seseorang secara berlebihan, karena sadar mereka juga sosok manusia yang kebetulan karya-karyanya bagus dan layak dikagumi. Jadi bukan soal siapa yang kamu idolakan, melainkan bagaimana kamu mengidolakan mereka. Apakah sudah berlebihan?
ADVERTISEMENTS
Akibat unggahan ini, banyak pihak yang merasa tersindir. Padahal sebenarnya nggak ada salahnya juga lo untuk lebih introspeksi terhadap sikap kita dalam mengidolakan seseorang
Beberapa orang mengira ini adalah sebuah sindirian bagi sekelompok pengguna Twitter yang suka pada idolanya secara berlebihan. Sehingga tweet ini justru terasa seperti tamparan yang keras. Namun sebelum baper, mungkin kita perlu mencerna dulu kata-katanya Boy Candra, Guys. Mungkin ada benarnya lo untuk nggak berlebihan dalam menyukai atau mengidolakan orang. Seringnya kita jadi buta, nggak tahu mana yang benar dan salah, mana yang pantas dan nggak pantas, ketika kita sudah terlalu mengidolakan sosok yang menurut kita begitu sempurna.
Jadi, kalau kamu merasa tersindir dengan cuitan dari Boy Candra, ada baiknya kamu mulai mawas diri. Mungkin saja kamu selama ini memang terlalu terlena dengan apa yang ditawarkan oleh industri hiburan. Ketika kamu rela menghabiskan sejumlah besar uang untuk pemenuhan hiburanmu, sementara kebutuhan pokokmu belum juga terpenuhi, artinya kamu perlu memilah lagi mana yang kamu anggap kebutuhan primer dan mana yang kamu anggap sebagai kebutuhan tersier saja. Jangan-jangan selama ini urutannya masih kacau? Lagipula, bukankah yang berlebihan itu nggak baik?