Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan tas mahal yang dimiliki oleh seorang anak berusia 3 tahun. Berdasarkan berbagai sumber, ternyata anak tersebut nggak lain adalah putri cantik dari artis Ayu Tingting, Bilqis Khumairah Razak. Mungkin di benakmu akan terbersit, Dia lagi, dia lagi!. Wajar sih, karena memang dia publik figur.
Lalu, bagaimana tanggapan Ayu Tingting ketika foto buah hatinya menjadi perbincangan warganet dan kata psikolog tentang perlakuan Ayu Tingting sebagai ibu pada anaknya? Berikut ulasannya!
ADVERTISEMENTS
Tercyduk, anak Ayu Tingting, Bilqis menggunakan tas mahal untuk sekolah. Kata Ayah Razak itu sih biasa
Pada Rabu lalu (2/8) hingga saat ini, beredar foto Bilqis yang menggendong sebuah tas bermerek Gucci di jagat Instagram yang langsung menjadi perbincangan para warganet. Pasalnya, tas tersebut diprediksi bernilai hingga Rp11 jutaan. Selain itu, warganet juga menyoroti sepatu yang Bilqis kenakan. Paling nggak, sepatu Nike tersebut senilai Rp2 jutaan. Harga yang sangat tinggi bagi anak seumuran Bilqis.
Sementara dilansir dari Kompascom (11/8), Ayah Razak yang ditemui di sebuah restoran cepat saji mengatakan hal itu biasa untuk anak-anak. “Hehehe. Biasa aja. Buat tas anak-anak biasa kok. Udah dulu, ya, ayah mau jalan,” kata Ayah Razaq.
Sebenarnya, nggak cuma Ayu Tingting yang memberikan barang-barang mahal pada anaknya. Sebelumnya, banyak artis lain pun melakukan hal yang sama. Sebut saja Olla Ramlan, Nagita Slavina, Syahrini pada keponakannya, Aura Lemos anak Krisdayanti, hingga North West anak Kanye West dan Kim Kardashian.
ADVERTISEMENTS
Kata psikolog anak dan keluarga, hal ini nggak berdampak buruk bagi anak. Tapi sikap Ayu Tingting termasuk pemanjaan bagi anak
Namun bagaimana tanggapan psikolog terhadap perlakuan orang tua pada anaknya yang demikian mewah? Selama ini, belum ada penelitian ilmiah terkait dampak pemberian barang mewah pada anak-anak di bawah umur.
Tapi menurut psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani seperti dinukil dari Wolipop, menyebut bahwa perlakuan Ayu Tingting pada Bilqis merupakan salah satu indikator bentuk pemanjaan yang bisa berakibat buruk bagi tumbuh-kembangnya.
Karena memanjakan anak dengan barang-barang mahal, bisa mengurangi nilai dari barang tersebut. Alhasil, anak cenderung kurang bertanggung jawab terhadap barangnya, karena ketika rusak dia bisa mendapatkan penggantinya, kurang rasa empati pada mereka yang nggak bisa seperti dirinya, dan kurang sensitif.
ADVERTISEMENTS
Seperti biasa juga, fenomena ini jadi bahan omongan para warganet. Layak nggak sih anak kecil diberikan barang mewah itu?
Melihat foto Bilqis yang tersebar di media sosial, warganet banyak yang mengkritisi sikap Ayu Tingting. Mereka banyak yang menilai, perlakuan tersebut kurang pas dengan Bilqis yang usianya masih terlalu muda, budaya konsumerisme yang buruk, hingga cibiran-cibiran lain yang nggak kalah pedas. Tapi ada juga yang membela sikap Ayu Tingting pada buah hatinya tersebut. Namanya juga warganet.
Apa yang dilakukan Ayu Tingting tentu saja adalah hal yang kurang baik jika kita mengacu pada pendapat keilmuan. Namun, para warganet juga harus bisa mengerti posisi Ayu disini. Dia adalah seorang figur publik yang cukup terkenal. Dan, kehidupan di dunia artis memang seperti itu. Tak hanya harus menjaga “gengsi” diri sendiri namun juga seluruh keluarganya. Ya, semoga saja Ayu sadar bahwa apa yang dilakukannya kurang baik. Kita para “penonton” hanya bisa melihat saja, tidak punya hak untuk menggurui!