Zaman sudah canggih, semua orang pakai internet demi kebutuhan hidup. Hal ini nggak terlepas dari banyaknya fitur media sosial yang memudahkan dan menyenangkan. Kalau dulu yang main medsos hanya remaja dan anak-anak, kini orang-orang berumur pun sudah pada tertarik untuk menggunakannya. Contoh terdekatnya adalah orang tua kita. Siapa nih yang baru saja dimintain tolong emaknya biar dibikinin TikTok?
Setelah para orang tua main medsos, timbul pola komunikasi baru, yaitu lewat komentar di dunia maya. Sering banget, kan, tiba-tiba emak tanya maksud unggahan kita? Kadang terasa menyenangkan karena seperti diperhatikan, tapi nggak jarang juga jadi ribet karena perlu menjelaskan. Bahkan beberapa orang sampai menghapus pertemanannya dengan orang tua biar nggak ribet. Apakah itu boleh? Kenapa nggak? Inilah 5 alasannya~
ADVERTISEMENTS
1. Selama hubungan kita di dunia nyata baik-baik saja, nggak ada salahnya menghentikan pertemanan kita dengan orang tua di dunia maya
Buat kamu yang mungkin malu dengan aktivitas mayanya dilihat oleh orang tua, menghapus pertemanan itu sah-sah aja lo. Beberapa emak kadang emang suka ikutan komentar saat kita lagi galau-galauan. Hal yang sebenarnya cuma buat status doang jadi panjang ke mana-mana. Ribet! 😀
ADVERTISEMENTS
2. Menghapus pertemanan medsos dengan orang tua justru menyelamatkan hubungan kita dengannya. Kasihan emak, nanti overthinking lihat kelakuan kita di medsos
Dunia anak muda sekarang beda dengan anak muda zaman dulu. Perbedaan inilah yang biasanya sering jadi komplain emak saat melihat unggahan kita. Hanya karena teman kita ‘minum’ emak jadi suka mikir kita ikutan juga. Padahal, kan, ikut nongkrong bukan berarti ikutan apa yang teman kita lakukan. Nah, penjelasan ini bisa berlarut-larut yang kadang bikin kita jadi capek sendiri.
Bukan nggak mau untuk dinasihati, melainkan memang kadang ada hal yang susah untuk dijelaskan ke orang tua. Mbok, percaya aja sama anaknya, Mak. Kita nggak bakal nakal kok. 😀
ADVERTISEMENTS
3. Menjelaskan sesuatu ke orang tua butuh kesabaran karena perbedaan umur dan kebiasaan. Hmm~
Berteman dengan orang tua di medsos kadang bikin nggak nyaman. Kita jadi terpantau. Memang sih itu baik, tapi sering banget hal yang sejatinya bukan masalah, dijadiin masalah oleh orang tua. Kadang bahkan sampai berlarut-larut dibahas.nya Boleh jadi ini karena perbedaan umur dan kebiasaan. Atas dasar inilah orang menghindari berhubungan di dunia maya dengan orang tua~
ADVERTISEMENTS
4. Buat apa berteman di medsos, kalau orang tua kita aja jarang buka medsos? 😀
Orang tua bikin medsos itu kadang cuma hangat-hangat tai ayam alias cuma pengin ikutan doang. Mereka nggak benar-benar pengin ngulik isinya dan mainan. Paling juga dimainin seminggu doang. Seminggu setelahnya udah males dan lupa, karena mereka lebih memilih nonton sinetron daripada mantengin linimasa. Jadi buat apa berteman dengan akun yang nggak pernah aktif? Orang tuamu gini juga, kan?
ADVERTISEMENTS
5. Lagian juga medsos sekarang lagi nggak kondusif. Daripada berteman, tapi nggak pernah interaksi, mending kamu jadi filter buat orang tua yang sering banget kemakan hoaks
Lalu lintas linimasa sekarang ngeri berkat hoaks yang masih suka bertebaran di mana-mana. Menurut survei, orang tualah yang sering termakan hoaks karena belum paham cara mengeceknya. Contoh terdekatnya di grup WA, banyak banget tuh broadcast sesat. Justru inilah yang mesti pikirkan. Mulailah ajari orang tua kita cara mengecek berita atau broadcast hoaks. Biar nggak jadi masalah di kemudian hari.
Berteman dengan orang tua di medsos memang masih menjadi polemik hingga hari ini. Ada yang merasa perlu, ada yang merasa nggak perlu. Semua tergantung bagaimana aktivitasmu di medsos. Kalau aktivitas medsosmu berisi hal-hal posisif semua, wajib hukumnya. Cuma kalau kamu masih suka unggah sesuatu yang nggak penting atau bahkan nyampah, mending nggak usah. Kasihan orang tua di rumah pasti kepikiran.