Sebagian besar orang di dunia ini tentu pengen membangun sebuah rumah tangga dengan orang yang dicintainya. Momen pernikahan selalu menjadi waktu yang ditunggu-tunggu. Selain karena sudah halal, pernikahan juga dijadikan batu loncatan untuk naik ke level kehidupan yang selanjutnya. Membangun keluarga sendiri dan membinanya menjadi rumah tangga yang harmonis.
Karena momen ini diharapkan hanya terjadi sekali seumur hidup, tentu kita bakal mempersiapkannya sematang mungkin. Agar menjadi momen yang sangat indah dan nggak terlupakan. Ada yang mengadakannya secara sederhana namun bermakna, tapi nggak sedikit yang jor-joran mengeluarkan biaya agar pernikahannya mewah dan dipuji banyak orang.
Tapi sepertinya pasangan ini sangat jauh berbeda dari kebanyakan orang. Pasalnya, mereka memilih untuk mengadakan pernikahan yang ‘ramah lingkungan’ dengan mengandalkan segala sesuatu yang merupakan barang bekas, termasuk makanan yang udah expired.
ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Seigo Robinson dan Romilde Kotzé memutuskan untuk mengadakan pernikahan yang ramah lingkungan
Seigo Robinson dan kekasihnya Romilde Kotzé, resmi menikah beberapa waktu lalu di Granchester, Cambridge. Kalau kamu mengira bahwa pernikahan mereka sama seperti pernikahan pasangan lainnya, maka kamu salah besar. Karena kedua mempelai ini mengusung tema yang sangat unik atau mungkin pertama kalinya yang pernah ada. Seigo dan Romilde mengabadikan momen berharga dalam hidup mereka dengan tema eco friendly alias ramah lingkungan.
ADVERTISEMENTS
Jamuan dalam pesta pernikahan ini merupakan makanan yang sudah kadaluarsa. Waduh!
Dilansir dari laman swns.com, pasangan ini benar-benar menerapkan hal-hal yang ramah lingkungan pada pernikahan mereka. Percaya atau nggak, pasangan ini memilih makanan dan minuman yang sudah kadaluarsa di supermarket untuk dijadikan bahan makanan untuk jamuan pesta mereka. Makanan kadaluarsa itu kemudian diolah dan disajikan oleh sebuah badan amal yang biasa mengelola makanan sisa. Jamuan yang terlihat seperti jamuan biasa di pernikahan lain ini benar-benar berasal dari makanan yang sudah kadaluarsa lho.
ADVERTISEMENTS
Bahkan untuk dekorasi, pakaian, hingga cincin pernikahan mereka berasal dari barang bekas
Jamuan yang berasal dari bahan makanan yang sudah kadaluarsa tersebut rasanya belum cukup menggambarkan betapa ramah-lingkungannya pernikahan dua sejoli ini. Nggak tanggung-tanggung Seigo dan Romilde menggunakan barang-barang lainnya yang juga bukan barang baru alias bekas. Mulai dari dekorasi yang berasal dari barang-barang bekas, gaun pengantin bekas kakaknya, hingga cincin pernikahan yang mereka beli di toko barang antik. Meskipun begitu, mereka tetap merasa kalau pernikahan mereka spesial bahkan terasa lebih baik dengan tema ramah lingkungan ini.
ADVERTISEMENTS
Kedua mempelai ini juga menyarankan para tamu untuk beramal kepada yang membutuhkan dibandingkan membelikan mereka kado pernikahan
Nggak cuma lebih ramah sama lingkungan, pernikahan yang diadakan oleh Seigo dan pasangannya tersebut terbukti lebih ramah kantong. Dengan barang bekas dan makanan kadaluarsa dari pusat perbelanjaan sudah jelas jauh lebih murah. Mereka bahkan nggak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk keperluan-keperluan yang biasanya sangat penting, seperti gaun pengantin. Seigo mengaku, ia bisa menghemat pengeluaran 10 ribu poundsterling atau sekitar 172 juta rupiah.
Yang bikin pernikahan ini makin terasa bermakna adalah Seigo dan Romilde lebih menyarankan para tamu undangan untuk beramal kepada badan amal atau orang yang membutuhkan dibandingkan dengan memberi kado pernikahan untuk mereka.
Duh, mulia sekali pasangan ini, ya? Kira-kira kamu bakal mau nggak ngadain pernikahan ‘segala bekas’ ini? Selain ramah lingkungan juga ramah kantong lho! Hihi.