Dunia hiburan kembali berduka. Kemarin malam (27/4) sekitar pukul 22.30 WIB, pelawak senior srimulat Kasbianto atau yang akrab disapa Bambang Gentolet, meninggal dunia di Rumah Sakit Bhakti Dharma Husada (BDH), Surabaya. Kepergian almarhum cukup mengagetkan keluarga dan tetangga, pasalnya baru Kamis sore Bambang dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri, lalu malamnya beredar kabar duka bahwa almarhum telah tiada. Kabarnya, pelawak asal Surabaya, Jawa Timur ini meninggal karena menderita sesak nafas. Menurut keluarga, beliau memang sudah lama memiliki riwayat penyakit tersebut. Saat ini jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Manukan Tengah, gang VII Nomor 35, Surabaya dan akan dimakamkan pada Jumat (28/4) siang.
Meski tidak begitu dikenal di ranah nasional, namun nama Bambang Gentolet begitu populer di Jawa Timur. Pria kelahiran Yogyakarta, 30 Juni 1941 ini sudah mengawali karirnya sebagai pelawak sejak 1969.
ADVERTISEMENTS
Almarhum sempat bercita-cita menjadi tentara namun diurungkan karena tak bisa memenuhi persyaratan
Sebelum akhirnya terjun ke dunia hiburan, Bambang sempat ingin menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI). Namun keinginannya tersebut kandas karena dirinya kurang memenuhi syarat untuk dilantik menjadi anggota. Pada akhirnya ia memutuskan bergabung ke grup Srimulat dan mengawali karirnya di dunia seni lawak di sana. Puluhan tahun tampil sebagai pelawak, tentu banyak cerita yang pernah dialami Bambang. Dirinya mengaku pernah tidak diberi honor saat selesai manggung. Bahkan panitianya malah kabur. Beberapa kali juga ia hanya dibayar ucapan terimakasih. Suka duka tersebut tak membuat dirinya menyerah. Ia tetap konsisten menghibur penonton di panggung.
ADVERTISEMENTS
Selain menjadi pelawak, Bambang juga sempat membintangi film layar lebar yang cukup sukses di eranya
Tak hanya profesi pelawak saja yang digelutinya, beberapa kali ia juga sempat menjajal kemampuan beraktingnya melalui film-film layar lebar seperti Mencari Untung (1983), Darah dan Mahkota (1983), Gepeng (1982), dan Untung Ada Saya (1982) yang juga dibintangi pemain Srimulat lainnya. Selain itu dirinya juga aktif di berbagai organisasi artis dan seniman di Surabaya dan Jawa Timur hingga mendukung gerakan anti narkoba dengan bergabung di organisasi anti narkoba. Tak heran jika namanya cukup dikenal di kalangan seniman Jawa Timur.
ADVERTISEMENTS
Tidak hanya di atas panggung, Bambang juga dikenal sebagai seorang yang humoris di lingkungan tempat tinggalnya
Sehari sebelum meninggal, salah satu tetangga di lingkungan rumah Bambang mengaku masih sempat bercanda dengannya. Ia juga sempat mengeluh sakit gigi pada tetangganya yang lain ketika ditanya akan pergi ke mana dan dijawab akan periksa gigi. Namun karena pribadinya yang humoris, tetangganya tersebut tidak dapat membedakan apakah pernyataannya serius atau sekedar candaan sehingga hanya menganggap angin lalu. Setiap Bambang tidak sengaja berpapasan dengan para tetangganya, ia selalu melemparkan candaan-candaan sebagai ciri khas pelawak yang nyentrik dengan potongan rambutnya ini.
Selamat jalan, Bambang Gentolet.