Melihat teman-teman satu angkatan telah berhasil menyelesaikan penulisan “kitab suci” (baca: skripsi) bikin sebagian dari kamu yang dapat judul saja belum semakin ketar-ketir. Perasaan pun semakin miris ketika satu persatu dari mereka juga telah diwisuda. Taburan foto kelulusan yang menghiasi lini media sosialmu mungkin terasa akan menyesakkan dada.
Turut merasa bahagia? Jelas! Kamu senang menyaksikan kesuksesan teman-temanmu menyandang gelar sarjana yang diperjuangkan. Namun di balik rasa bahagia tersebut jelas tersimpan rasa duka karena kamu pun ingin juga ada di posisi mereka. Berikut ini berbagai rasa yang akan kamu rasakan saat melihat teman-temanmu meraih gelar sarjana:
(P.S. : Buat kamu yang barusan lihat temannya wisuda, tabahkan hatimu!)
ADVERTISEMENTS
Merasa Kaget Saat Melihat Postingan Foto Wisuda Mereka Di Facebook, Twitter, Path, Atau Instagram.
#bukanfatamorgana #terpampangnyata #bukanbualan #danbukankhayalan
ADVERTISEMENTS
Sementara itu kamu hanya bisa kaget dan secara gak sadar ngomong…
ADVERTISEMENTS
Secara Tiba-Tiba Kamu Juga Akan Merasa Tua.
Melihat teman seangkatan wisuda itu memunculkan rasa bahwa kita sudah kelamaan menyandang status sebagai mahasiswa.
ADVERTISEMENTS
Rasa Panik Pun Muncul Dalam Dada: Bagaimana Kalau Saya Lulus Terakhir Di Angkatan Ini?
Ketika melihat teman-teman kita diwisuda duluan tentu rasa panik akan ada di dalam hati. Meskipun tidak selalu diungkapkan tapi rasa takut ditinggal oleh teman seangkatan menjadi rasa yang wajar.
Masa iya, gue kuliah dari zaman Ninja Hatori sampai Pendekar Tongkat Emas belum selesai juga?!
ADVERTISEMENTS
Gak Cuma Panik, Kamu Juga Akan Merasa Minder Pas Ngumpul Sama Teman-Teman di Kampus.
Kehilangan rasa percaya diri menjadi hal lumrah yang dirasakan oleh kamu-kamu yang harus melihat teman lulus terlebih dahulu. Perasaan itu bisa semakin parah ketika pertanyaan sejenis ini muncul:
“Gimana progres skripsimu? Kapan sidang?”
“Dek kapan mama sama papa bisa datang ke wisuda?”
ADVERTISEMENTS
Kamu pun cuma bisa bilang: “Nanya-nanya gitu sama orang yang kuliah saja masih banyak yang ngulang, sakitnya tuh dimana-mana!”
Ada Juga Yang Merasa Sedih Gak Karuan Karena Misinya Buat Lulus Duluan Gagal Total.
Judul penelitian: Pengaruh kesenjangan sosial terhadap keinginan orang melakukan tindakan kriminal pada kalangan masyarakat kelas bawah di Benua Asia (Kebayang dong susahnya…)
Ada juga mahasiswa yang merasa dirinya pintar sehingga mengambil judul penelitian yang ribet. Mungkin maksudnya biar jadi skripsi fenomenal. Tapi justru karena kesukaran penelitian tersebut akhirnya dia harus rela dilangkahi waktu kelulusannya. Sabar ya, para idelais…
Kok dia bisa lulus lebih awal sih? Kan yang duluan ngajuin judul gue!! (ngamuk padahal salah dia juga kenapa ngambil tema penelitian yang ribet)
Kalau Yang Lulus Adik Tingkatmu Maka Kamu Akan Semakin Merasa Terlangkahi Tersudutkan.
Eh itu kan si Nabila yang dua tingkat di bawah gue, kok sudah lulus saja ya. Dia yang kecepatan atau gue yang kelamaan sih? Gak sopan!
Penderitaanmu Makin Lengkap Setelah Dia Meminta Kamu Mengabadikan Momen Kebahagiaannya di Hari Wisuda.
Kamu yang emang dikenal jago motret di kampus pasti pernah merasakan ‘pedihnya’ hati ini ketika mengambil gambar temanmu yang wisuda. Sementara kamu sendiri nggak jelas kapan wisudanya.
Akan Tetapi Meskipun Ada Perasaan Gloomy Dalam Hati, Kamu Juga Punya Kok Macam Rasa Seperti Ini:
Senang Karena Akhirnya Ada Teman Yang Lulus Dari ‘Medan Peperangan’.
Entah kenapa melihat teman akhirnya sukses memakai toga membuat kamu ikut merasa senang karena bisa melihat kesuksesan mereka. Kalian yang sama-sama merasakan manis-pahitnya dunia perkuliahan pun jadi bangga salah satu teman sudah sukses menunaikan tugas kuliahnya.
Ada Perasaan Bangga Di Dalam Dada Kepada Temanmu Itu
Kamu yang melihat kesuksesan mereka juga merasa bangga. Apalagi kalau kamu tahu pasti gimana jatuh-bangunnya dia saat menyusun skripsi.
Melihat Foto-Foto Wisuda yang Membanjiri Media Sosial Akhirnya Bikin Kamu Termotivasi Untuk Segera Lulus Juga.
Tidak hanya merasa iri tapi kamu pun ikut termotivasi saat melihat teman-teman diwisuda. Tekad dalam hati adalah:
“Periode berikutnya aku harus wisuda juga!”
Tapi Yang Paling Penting Sih Happy Karena Bakal Dapat Traktiran! Waktunya Makan-Makan…
Dari keseluruhan perasaan positif yang paling banyak mungkin adalah senang karena tahu bakal ditraktir. Masalahnya momen makan-makan gratis termasuk langka untuk kaum mahasiswa. Maka melihat dan datang kewisudaan teman adalah berkah yang sayang untuk dilewatkan.
“Cieee lulus, nanti gue harus datang ke restauran mana nih bro?”
Melihat teman wisuda tentu akan menimbulkan berbagai macam perasaan. Namun apapun perasaan itu, kamu harus tetap bersikap sportif ya. Semangat, kamu bisa!