Di zaman modern yang apa-apa berbasis internet ini, banyak hal yang bisa dilakukan secara online tanpa harus bertatap muka dengan langsung. Salah satu hal yang saat ini sering dilakukan dan disenangi oleh banyak orang adalah berbelanja secara online melalui berbagai platform yang telah ada. Mulai dari beli makanan, perabotan rumah tangga, hewan peliharaan, bahkan kendaraan pun juga lengkap tersedia di berbagai toko online.
Namun, namanya juga online dan berhubungan dengan orang lain secara virtual, tentunya ada banyak hal resek yang bakal ditemui, seperti misalnya saat ketemu penjual yang kalau ditanya harga malah disuruh japri. Bukannya nggak mau atau males, tapi kan orang-orang suka yang lebih simpel, kenapa gitu lo kok nggak dibalas secara langsung aja di kolom komentar. Heran deh. 🙁
ADVERTISEMENTS
1. Dikit-dikit ‘PM’, malah jadi bikin beban pikiran karena menebak-nebak harga yang nggak dicantumin, tapi biasanya sih memang mahal
Hal pertama yang bakal terbesit kalau kamu ketemu penjual online semacam itu adalah dibuat penasaran dan menebak-nebak harga barangnya karena nggak dicantumin di katalog. Boro-boro memberanikan diri buat japri secara langsung, kebayang harganya kalau mahal aja udah bikin takut duluan. Serba bingung dan bimbang, kan?
ADVERTISEMENTS
2. Kalau belum balas sebentar aja langsung ditanyain, “Jadi gimana, Sis?”
Apes lagi kalau kamu disuruh japri dan ternyata ketemu dengan penjual yang nggak sabaran. Pokoknya money oriented banget alias ngejar cuannya habis-habisan, berasa kejar target. Penjual model begini nih yang nggak pernah ngasih kita kesempatan buat mikir dan mempertimbangkan segala sesuatunya. Baru sekian menit belum dibalas aja langsung ditanya lagi,
“Gimana, jadi nggak nih, Sis, kok diem aja?!”
Mereka memangnya nggak tahu apa gimana sih, diemnya kita itu, kan, kadang juga mikir dan lagi banding-bandingin sama kebutuhan lainnya juga. Sabar dong. 🙁
ADVERTISEMENTS
3. Bikin nggak enak kalau udah banyak tanya, tapi nggak beli. Yah, ujung-ujungnya beli deh 🙁
Banyak yang bilang kalau cara ini dilakukan sebagai salah satu strategi marketing. Tapi kalau dipikir-pikir lebih dalam, memang ada benarnya sih. Bayangin deh, kamu udah japri sama penjualnya, tanya-tanya banyak hal tentang barang yang hendak kamu beli, bahkan nggak jarang juga penjualnya tetap kelihatan ramah dan sabar untuk menjawab pertanyaanmu yang terkadang nggak masuk akal. Nah, kalau udah begini nih psikologis kita bakal dimainkan, jadi nggak enak tuh kalau nggak beli padahal udah tanya banyak banget. Pinter juga, ya! 🙁
ADVERTISEMENTS
4. Tapi enaknya sih bisa nego, apalagi kalau mau dijual lagi, kan. Tentunya orang lain jadi nggak tahu~
Meski ada beberapa nggak enaknya, tapi kalau ketemu dengan penjual yang agak repot kayak gitu ternyata juga ada untungnya lo. Terlebih jika kamu menempatkan diri sebagai pihak reseller, ya, kalau nego-negoannya di kolom komentar nanti calon pembelimu pada tahu dong kamu dapat harga berapa dari pihak pertama. Nanti jatuhnya nggak jualan, tapi sedekah. 🙁
ADVERTISEMENTS
5. Kalau dipikir-pikir lagi, memang lebih enak japrian sih pas ngomongin barang dagangan, daripada jadi tontongan banyak orang
Jika kamu perhatikan, ada beberapa platform toko online yang memiliki regulasi untuk tidak menuliskan harga jual barang yang ada. Makanya, hal itulah yang terkadang dijadikan alasan para penjual untuk meminta calon pembeli agar menghunungi secara pribadi. Namun, dengan begitu hubungan antara penjual dan pembeli bisa lebih hangat. Syukur-syukur bisa ditawari barang lainnya secara langsung dengan harga yang lebih murah. Enak, kan?
Tapi mau bagaimanapun, setiap hal selalu ada enak dan tidaknya. Begitu juga dengan persoalan satu ini, ada yang menganggap merepotkan, tapi ada juga yang santai dan memilih nggak ambil pusing terhadap hal tersebut. Kalau kamu gimana nih?