Tolong menolong seharusnya dilakukan dengan tanpa pamrih. Bahkan nggak memandang latar belakang atau unsur lainnya. Namun pada kenyataannya, kita seringkali nggak (atau belum mau) tergerak untuk menolong karena beberapa hal. Bisa karena berbeda latar belakang, menghitung untung ruginya, bahkan perbedaan pilihan presiden. Miris memang kalau kebiasaan ini terus dilestarikan.
Berangkat dari kebiasaan tersebut, kejadian yang terjadi di Jerman beberapa waktu lalu jelas membuat kita miris dan malu sendiri. Apalagi, kejadian tersebut melibatkan seekor tikus dan 8 orang pemadam kebakaran. Kira-kira apa sih yang bikin kejadian tersebut bikin kita miris dan malu sendiri? Yuk, simak ulasan Hipwee Hiburan!
ADVERTISEMENTS
Akhir Februari lalu, petugas pemadam kebakaran kota Bensheim, Jerman, menyelamatkan seekor tikus yang nyangkut di lubang saluran air
Dilansir dari BBC, seekor tikus gemuk terjebak di sebuah lubang saluran air di salah satu jalan kota Bensheim, Jerman. Tikus betina tersebut terjebak dari perut ke bawah, sehingga pinggang dan dua kaki belakangnya masih berada di dalam saluran. Melihat tikus yang terus mencicit karena mungkin kesakitan, warga yang melewati jalan tersebut memanggil petugas pemadam kebakaran. Nggak lama, datanglah 8 petugas pemadam kebakaran lengkap dengan alat dan seragam layaknya akan menyelamatkan seseorang.
ADVERTISEMENTS
Padahal hanya seekor tikus yang terjebak, tapi semangat untuk menolong tetap nggak pernah padam
Kalau dilihat lagi, tikus yang terjebak merupakan tikus rumahan yang kadang sering membuat manusia kesal. Bahkan bikin geli karena habitat tinggalnya di tempat-tempat yang kotor. Namun petugas kebakaran tersebut tetap menyelamatkan tikus tersebut dan melepasnya kembali.
Kalau kejadian tersebut terjadi di sini, bisa jadi nggak akan seperti ini akhirnya. Paling dibiarkan, direkam, diajak swafoto, sampai akhirnya lupa untuk menolong. Atau malah pada jijik karena dianggap hewan kotor dan sumber penyakit.
ADVERTISEMENTS
Jiwa tolong menolong dari para pemadam kebakaran ini harusnya menggelitik kita. Sama hewan aja ditolong, masa sama sesama manusia malah diabaikan?
Sering kali kita mendengar berbagai kasus penelantaran bayi, korban tabrak lari yang dibiarkan begitu saja, sampai nggak mau menolong teman hanya karena perbedaan. Seperti salah satu kejadian yang menimpa seorang tuna netra yang ditolak mentah-mentah driver ojek online beberapa waktu lalu. Sedih sih kalau diingat lagi. Untungnya ada petugas KRL yang berbaik hati.
Dari kejadian penyelamatan seekor tikus ini, harusnya sih kita merasa malu, ya. Sebab di belahan bumi sana, manusianya punya jiwa menolong yang sudah satu tingkat di atas menolong sesama manusia: menolong sesama makhluk hidup.
Memang sih masih ada “orang baik” yang nanti akan datang ketika kita membiarkan seseorang tanpa pertolongan. Tapi sampai kapan membiarkan mereka tersiksa dan kepayahan? Bukannya manusia itu kodratnya tolong menolong? Eh, atau sekarang hal itu sebatas di bibir doang?