Kehidupan para selebritas memang kerap kali disandingkan dengan gaya hidup mewah. Karena penghasilan mereka di dunia hiburan memang tergolong besar. Bukan hanya karena penghasilan mereka yang tinggi, tapi sebagian juga merasa kalau gaya hidup mewah jadi sebuah ‘tuntutan’. Mereka yang dianggap figur publik ini merasa harus menjalani kehidupan yang serba berkecukupan, bahkan tergolong berlebih.
Tuntutan kehidupan seperti ini kadang membawa para selebritas pada kerugian hingga kemelaratan. Gaya hidup mewah nggak jarang menjerumuskan mereka ke hal-hal negatif, seperti obat-obat terlarang. Atau mungkin pada lilitan hutang yang disebabkan oleh keinginan untuk menjalani kehidupan yang lebih mewah lagi. Seperti nama Angela Lee yang akhir-akhir ini menjadi sorotan publik. Pemain FTV yang juga aktif di dunia Instagram ini tengah tersandung kasus utang piutang.
Angela Lee curhat di media sosial Instagram tentang masalah yang sedang dihadapinya saat ini
Sejak bulan lalu, nama Angela Lee menjadi sorotan publik. Pasalnya, pemain FTV yang juga aktif di dunia Instagram ini tersandung dalam kasus utang yang menjeratnya. Melalui akun Instagram-nya, Angela menceritakan kalau semua berawal dari dirinya yang merasa kurang puas, meski telah hidup berkecukupan bahkan tergolong lebih dari cukup. Ia menyatakan kalau selama ini telah dibutakan oleh uang. Oleh karena itulah, akhirnya ia meminjam uang ke sana ke mari. Dan utang-utang itu semakin parah ketika bisnis Angela nggak berjalan lancar.
Semua ini terjadi karena Angela berutang untuk membuka bisnis tas branded dengan bunga miliaran
Jumlah utang Angela juga mencapai nilai yang sangat fantastis, yaitu sebesar 25 miliar. Tentu bukan angka yang gampang untuk dibayar. Apalagi dengan bunga yang semakin lama semakin membengkak. Awal mula utang ini adalah ketika Angela membuka bisnis tas branded. Tentu usaha yang sangat menggiurkan, apalagi di kalangan selebritas. Akhirnya ia meminjam uang sebesar 45 miliar kepada seseorang dengan bunga 4-7 per pekan. Dengan bunga sebesar itu tentu saja ia akan kesulitan melunasi utangnya. Utang tersebut telah dibayarkan hingga 43 miliar dalam 600 kali transaksi. Namun sang pemberi pinjaman mendesak agar Angela membayar segera semua sisanya.
Akhirnya, Angela kembali berutang pada seorang lainnya sebesar 115 miliar. Utangnya yang kedua ini telah dilunasi sekitar 103 miliar, dengan bunga sekitar 4 miliar. Namun tetap saja nggak menutupi hutangnya. Ia sampai harus menggadaikan mobil dan memberikan rumahnya untuk melunasi sebagian utangnya. Tapi sang pemberi pinjaman malah melaporkan Angela ke pihak yang berwajib dengan tuduhan penipuan dan penggelapan.
Gaya hidup yang nggak pernah membuatnya puas, bahkan sudah terlihat mewah ini akhirnya membawa Angela pada lilitan utang yang dialaminya kini
Semua tuduhan itu tentu ditepis oleh Angela. Bukan karena pengen lari, tapi ia menghilang beberapa saat terakhir karena tertekan dengan masalah yang dialaminya. Angela bahkan berkali-kali berniat untuk bunuh diri. Sang suami juga sempat beberapa kali mengajaknya untuk bunuh diri bersama dengan anaknya. Tapi untunglah hal tersebut nggak terjadi.
Kini, Angela sadar kalau uang bukanlah segalanya. Ketika uang telah memperbudak, maka nggak ada sesuatu yang memuaskan keinginan. Ketika sudah tercapai satu hal, maka akan ada keinginan lagi untuk mencapai hal yang lebih tinggi. Sedangkan uang yang dimiliki nggak sampai untuk mewujudkan itu. Hasilnya? Tentu berutang adalah jalan pintas paling gampang. Tapi jika berpikir jangka panjang, utang ini bukan menolong tapi malah semakin menjerat. Seperti yang terjadi pada Angela.
Beruntung, kini ia telah memutuskan untuk bangkit kembali. Meski kedua orangtuanya menolak untuk membantu masalah ini, termasuk sang suami, Angela akan menyelesaikan masalah ini sendiri. Ia akan melunasi semua utang yang telah membuat kehidupannya kacau ini dengan perlahan tapi pasti.
Seharusnya kita bisa belajar dari kejadian yang dialami selebritas yang gemar membuat parodi berbahasa Jawa ini. Bahwa jangan pernah terlibat utang, apalagi untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup. Karena jika gaya hidup yang dituruti, nggak bakal nemu kata puas. Jadi mending hidup apa adanya, tapi tanpa ada jeratan utang piutang. 🙂