Bahasa campur kode anak Depok yang mengaduk-aduk bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sempat menjadi rundungan tingkat nasional beberapa waktu lalu di media sosial. Banyak yang bilang digunakannya bahasa campur kode ini adalah sebuah tanda sok-sokan yang bikin ilfeel.
Bahkan nggak jarang, orang yang lagi pakai bahasa Inggirs dan pengaplikasiannya salah lantas dihakimi. Akibatnya, kita jadi malu buat praktik ngomong bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka belajar. Kali ini mari kita menerka penyebab kenapa sih orang yang suka ngomong bahasa Inggris suka dilabeli gaya-gayaan doang. Simak uraian Hipwee Hiburan berikut!
ADVERTISEMENTS
1. Mereka yang pernah mencoba belajar bahasa Inggris lalu disalahkan cuma karena grammar-nya keliru bisa jadi punya rasa traumatis. Budaya langsung nyalahin begini emang bikin mundur alus
Sering kita lihat orang-orang mencoba mengunggah status ke medsos pakai bahasa Inggris. Bahkan kadang mereka mengunggah kalimatnya nggak jelas, grammar berantakan, kadang juga saltik (typo). Tapi respons orang dalam membenarkan benar-benar bikin malu. Nggak jarang figur publik yang masih salah dalam berbahasa Inggris juga diejekin warganet. Jelas dong bikin ciut!
ADVERTISEMENTS
2. Bahasa Inggris di Indonesia dianggap cuma akrab dengan kalangan elitis terpelajar. Padahal kesadaran bahasa itu untuk seluruh bangsa sih harusnya
Di beberapa negara, ada orang terbiasa ngomong pakai bahasa Inggris walau mereka nggak belajar langsung lewat pendidikan formal. Bahasa Inggris identik dengan kesadaran berkomunikasi buat menghadapi tantangan global. Sedangkan di Indonesia, bahasa Inggris justru identik sama kalangan elitis yang pintar atau bahkan orang kaya (padahal nggak ada hubungannya sih). Itulah kenapa kalau ada orang pakai bahasa Inggris sedikit langsung dianggap gegayaan dan pansos semata.
ADVERTISEMENTS
3. Oknum SJW bahasa Inggris juga ada. Mereka biasanya paling vokal buat nyalah-nyalahin kesalahan penyebutan bahasa. Andai caranya lebih halus~
Beberapa oknum SJW bahasa Inggris suka main sleding aja kalau nyalahin orang. Nggak jarang, ada yang dipermalukan di depan publik kalau bahasa yang mereka pakai salah. Akhirnya terbentuklah sebuah kebiasaan aneh di mana kita bakal nggak pede kalau ngomong bahasa Inggris karena merasa belum jago-jago amat. Padahal ngumpulin kepercayaan diri itu penting lo.
ADVERTISEMENTS
4. Ada orang yang sebel banget kalau lawan bicaranya jawab pakai bahasa Inggris. Menurut mereka, itu alay~
Memang sih kita nggak bisa memaksakan kehendak buat terus-terusan ngomong bahasa Inggris sama lawan bicara yang agak risih mendengarnya. Kebanyakan dari mereka berpikir lebih nyaman pakai bahasa Indonesia saat ngobrol karena ada stigma ‘alay’ kalau ngobrol pakai bahasa Inggris. Padahal kalau aja kesadaran belajar kita sama-sama tinggi, bakal jadi asyik lo. Nggak perlu les mahal-mahal, langsung praktik speaking.
Saran aja sih, jangan sampai anggapan-anggapan ini bikin kamu mengurungkan niat buat belajar bahasa Inggris, rugi di kamu. Asal niatnya buat belajar dan nggak untuk seolah-olah dipandang ‘lebih’, ngomong bahasa Inggris itu sah-sah aja kok. Biarlah label ‘sok inggris’ yang nempel di dirimu memudar dengan sendirinya seiring kesadaran orang-orang buat belajar juga.