Musik memang jadi salah satu hiburan murah yang juga mudah untuk diakses. Semakin berkembangnya jenis hiburan juga bikin semakin berkembangnya aliran atau genre-genre musik di seluruh dunia. Kalau tadinya yang paling populer hanyalah band-band pop dari Amerika, sekarang musik pop Korea Selatan sudah bisa jadi saingannya.
Belakangan ini dan seperti biasa, media sosial kita ribut-ribut soal aliran musik yang dianggap ‘berkualitas’. Dipantik oleh salah satu warganet yang bukan penikmat K-Pop, cuitannya yang menganggap musik girlband Blackpink langsung diserbu warganet lain. Nggak sedikit yang merasa nggak terima dan justru balik mengatai selera buruk orang tersebut karena nggak suka Blackpink. Hmm, daripada adu komentar lebih baik kita dinginkan kepala dan simak uraian Hipwee Hiburan berikut. Bacanya sambil minum es, ya, biar adem! 😀
ADVERTISEMENTS
Bikin cuitan semacam ini memang nggak dibenarkan. Nggak ada salahnya untuk ‘protes’ dan nggak setuju, tapi kalau pakai emosi kayaknya nggak perlu deh …
Cuitan seorang warganet yang kurang lebih mengatakan kalau musik Blackpink itu nggak menjual kualitas tentu bisa jadi bumerang bagi dirinya sendiri. Selain karena sindiran itu terlalu menohok bagi fans Blackpink atau yang kerap disapa Blink, tentu sindiran itu nggak bisa seratus persen dibenarkan. Nggak sedikit yang kemudian menyerang balik warganet ini dan mengatakan kalau selera musiknya juga belum tentu bagus. Bahkan seolah setiap orang bersikeras kalau musik yang mereka sukai adalah musik dengan aliran terbaik.
Bagi fans Blackpink, tentu dibilang menyukai musik ‘nggak berkualitas’ itu tamparan. Tapi tetap tenang, jangan tampar balik nanti nggak berhenti saling menampar lo!
Sindiran semacam itu di media sosial memang seperti senjata makan tuan. Bahkan apa pun pernyataan kita, kalau nggak hati-hati, kritik akan datang dari semua penjuru. Jangan harap bisa berlindung di balik tombol “hapus unggahan” karena sekali kita unggah, ribuan orang bisa langsung merekamnya dalam tangkapan layar alias screenshot.
Nah, menanggapi warganet dengan berbagai pemikiran dan pandangan, mulai dari yang ngawur sampai absurd, mulai yang konyol sampai memancing emosi, agaknya kita juga nggak perlu berkomentar dengan sentimen senada. Balik merundung dan balik menjelekkan justru bisa bikin masalah nggak selesai-selesai. Maka terjadilah perang komentar lagi dan lagi.
Sudah seharusnya kita bangga dengan kekayaan aliran musik di seluruh dunia, bahkan jangan menghina aliran tertentu yang nggak kita suka. Selera, kan, tergantung preferensi masing-masing …
Dibanding saling menyalahkan, kenapa kita nggak saling mawas diri saja? Melihat begitu banyaknya jenis musik dan hiburan seharusnya kita mulai bangga nih. Sebagai penikmat musik, bukankah menyenangkan kalau semakin banyak pilihan aliran musik yang bisa kita dengarkan? Mulai dari dangdut koplo, rock, pop, K-Pop, sampai musik-musik yang terlahir dari pemusik indie semua tersedia dan mudah diakses. Kalau begini, dijamin kita nggak akan lagi kekurangan hiburan di bidang musik. Keren, kan?
Selain berhati-hati dalam mengunggah status di media sosial, kita juga bisa belajar soal selera musik yang beda dari setiap orang. Menjustifikasi seseorang karena aliran musiknya, kayaknya sudah nggak relevan lagi. Bukan berarti yang suka punk rock orangnya kasar, bukan berarti juga yang suka dangdut orangnya hobi joget pakai dua jari. Nah, mari dengarkan musik sesuai pilihan masing-masing. Kalau sebelahmu ada yang nggak suka dengan musikmu, kamu bisa pakai headset, kan? Simpel. 🙂